Air Dalam Galon Polikarbonat Dipastikan Aman Diminum, Begini Penjelasan Pakar
Air dari wadah galon berbahan polikarbonat aman diminum meski mengandung senyawa Bisphenol A (BPA).
Guru Besar Bidang Rekayasa Pengemasan Pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Nugraha Edhi Suyatma menegaskan bahwa air dari wadah galon berbahan polikarbonat (PC) aman diminum meski mengandung senyawa Bisphenol A (BPA).
"Meminum air minum dalam kemasan dari galon polikarbonat sama amannya dengan galon Polyethylene Terephthalate (PET)," kata Nugraha dalam diskusi “BPA dan Permasalahan Metabolisme Tubuh: Fakta atau Mitos?” di Jakarta, Selasa (10/9).
-
Kapan air rebusan kemangi sebaiknya diminum? Setelah itu bisa segera diminum selagi hangat.
-
Apa yang dimaksud dengan air? Pengertian air adalah suatu zat yang tersusun dari unsur kimia hidrogen dan oksigen dan berada dalam bentuk gas, cair, dan padat.
-
Apa itu air salamun? Air Salamun adalah air yang telah didoakan atau dibacakan doa-doa tertentu dalam tradisi Islam, khususnya yang berhubungan dengan penyembuhan atau perlindungan dari bahaya.
-
Kapan es dawet cocok diminum? Berikut resep es dawet tradisional dan kekinian yang segar cocok diminum saat cuaca panas.
-
Kapan es timun suri gula merah biasanya diminum? Es timun suri gula merah adalah minuman segar yang populer di Indonesia, terutama pada musim panas atau cuaca yang panas.
-
Kapan Saluran Air Nglinguk I ditemukan? Saluran air dengan batu-bata kuno di kedua sisinya ini tidak sengaja ditemukan oleh pekerja pembuat bata pada tahun 2007 silam.
Nugraha menjelaskan, BPA merupakan bahan baku pembuatan plastik polikarbonat dan resin epoksi yang memiliki ketahanan kimia, panas, dan korosi yang sangat baik.
Selain itu, keuntungan menggunakan polikarbonat di antaranya bahan murah, kuat terhadap benturan, serta menghasilkan plastik bening dan transparan.
Menurut dia, senyawa BPA biasanya terdapat pada wadah makanan dan minuman, botol minum bayi, lapisan kaleng, peralatan olahraga, hingga aksesori otomotif.
Guna meluruskan kesimpangsiuran informasi di masyarakat tentang BPA yang diduga menyebabkan sejumlah risiko kesehatan, Nugraha menyatakan belum ada bukti kuat terkait hal tersebut.
"Berdasarkan kajian meta analisis, belum cukup kuat bukti dampak BPA terhadap kesehatan," ujarnya. Seperti dilansir dari Antara.
- Ahli Kesehatan Tegaskan Konsumsi Air Galon Polikarbonat tidak Menimbulkan Efek Samping
- IAKMI: Air dari Galon Polikarbonat Tak Sebabkan Gangguan Janin
- Penjelasan Ahli soal Jumlah BPA di Galon Polikarbonat: Sangat Kecil
- Terbitkan Peraturan Baru, BPOM Wajibkan Pencantuman Potensi Bahaya BPA Pada Air Galon Isi Ulang
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa otoritas keamanan pangan di Eropa, Amerika, hingga Indonesia memiliki ketentuan masing-masing dalam menentukan batas aman BPA bagi tubuh.
Di Eropa, terdapat perbedaan pandangan ilmiah antara European Food Safety Authority (EFSA) dan European Medicines Agency (EMA) terkait penilaian terhadap senyawa BPA yang ditengarai menyebabkan masalah kesehatan.
Selain itu terdapat pendekatan berbeda dalam kuantifikasi risiko dan penetapan ambang batas aman BPA bagi manusia.
Sementara itu di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah menetapkan batas aman paparan BPA, khususnya pada kemasan makanan dan minuman.
Berdasarkan penelitian Kelompok Studi Polimer Institut Teknologi Bandung (ITB), peluruhan atau migrasi BPA dari kemasan galon polikarbonat ke dalam air minum berada jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan.
Nugraha menambahkan, yang terpenting ialah memastikan jumlah migrasi memenuhi aturan batas maksimum yang ditetapkan BPOM.
Selain itu, tubuh manusia juga memiliki kemampuan untuk mendetoks senyawa BPA melalui beberapa mekanisme seperti sulfatase, glucoronodasi, dan lainnya.
"Migrasi BPA paling besar bahkan 56 kali lebih rendah dari batas maksimal yang ditetapkan BPOM," katanya.