Dokter Forensik Ungkap Autopsi Ulang: 5 Tembakan Masuk ke Tubuh Brigadir J, 4 Tembus
Ketua tim dokter forensik gabungan Ade Firmansyah Sugiharto memastikan luka-luka pada tubuh Brigadir J disebabkan karena kekerasan senjata api.
Tim Dokter Forensik Autopsi Ulang Brigadir J mengumumkan hasil autopsi ulang jenazah Brigadir Yoshua atau Brigadir J. Ketua tim dokter forensik gabungan Ade Firmansyah Sugiharto memastikan luka-luka pada tubuh Brigadir J disebabkan karena kekerasan senjata api.
"Penyebab kematian, kekerasan senjata api yang ditemukan di tubuhnya. Tidak ada luka lain selain senjata api," kata Ade kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (22/8).
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Bagaimana polisi berusaha menangkap para buronan? Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
Dia mengatakan, ada lima tembakan yang diarahkan kepada Brigadir J oleh para tersangka pembunuhan. Dari lima tembakan, sebanyak 4 proyektil peluru keluar dari tubuh Brigadir J.
"Ada 5 luka tembak masuk dan 4 luka tembak luar. Hasil pemeriksaan kami bagaimana arah peluru ke tubuh korban dan sesuai lintasannya keluar dari tubuh korban," ujar Ade.
Beberapa tembakan, kata Ade, keluar dari tubuh korban. Proyektil peluru yang keluar tersebut mengenai bagian tubuh lain dari Brigadir J, termasuk jari.
"Cara luka yang ada di tangan, itu kekerasan anak peluru. Bagaimana anak peluru masuk kemudian keluar dan mengenai organ tubuh lainnya termasuk di jarinya," terang Ade.
Sebelumnya, tim Forensik melangsungkan proses pemeriksaan terhadap sampel yang telah diambil dari jasad Brigadir J. Hal itu sebagai bagian dari proses autopsi ulang guna menjawab sejumlah kejanggalan kematian Brigadir J yang ditemukan keluarga..
Ade Firmansyah Sugiharto selaku Ketua Tim Forensik dari Dokter RSCM menjelaskan, saat ini tahapan autopsi ulang telah sampai pada penelitian bahan 45 slide mikroskopik yang didapat dari 20 sampel.
"Jadi, gini kalau tahapannya itu abis kita ambil sampel, itu kan ini diproses. Dari 20 an sampel yang kita ambil dari tubuh jenazah almarhum, jadi awal ini kita proses sudah jadi 45 slide," kata Ade.
Pada proses yang membutuhkan waktu sekitar delapan minggu atau dua bulan ini, tim meneliti jaringan pada tiap slide mikroskopik menggunakan alat mikroskop. "Slide mikroskopik. Jadi dari jaringan, jaringan diproses terus jadi slide mikroskopik, nanti diperiksa di bawah mikroskop," ucap Ade.
Dengan memakai alat untuk melihat sel jaringan tersebut, tim akan meneliti setiap slide yang sudah diambil dari sampel Jenazah Brigadir J.
"Kalau slide kurang pas, kita akan minta potong dari jaringan dan kita bisa minta diproses jadi slide lagi lalu kita periksa lagi. Ini ada 45 slide," sebutnya.
(mdk/ray)