Duka bocah 2,5 tahun jadi korban tewas kebiadaban teroris
Duka bocah 2,5 tahun jadi korban tewas kebiadaban teroris. Aksi terkutuk Johanda (33) pelaku peledakan bom di halaman Gereja Oikumene, Jalan Cipto Mangunkusumo, Samarinda, Kalimantan Timur membuat balita berusia 2,5 tahun Intan Olivia Marbun meninggal. Korban menderita luka bakar serius sehingga nyawanya tak tertolong.
Aksi terkutuk Johanda (33) pelaku peledakan bom di halaman Gereja Oikumene, Jalan Cipto Mangunkusumo, Samarinda, Kalimantan Timur membuat balita berusia 2,5 tahun Intan Olivia Marbun meninggal. Korban menderita luka bakar cukup serius sehingga nyawanya tidak tertolong.
Intan meninggal dunia sekitar pukul 05.00 WITA pagi tadi, dalam perawatan intensif medis RSUD Abdul Wahab Syachranie Samarinda. Balita perempuan itu dirujuk bersama korban ledakan balita lainnya, T (3), sejak kemarin sore dari RSUD IA Moeis, rumah sakit milik Pemkot Samarinda.
"Benar, satu orang korban meninggal dunia di rumah sakit ya," kata Kasubbag Humas Polresta Samarinda, Iptu Hardi, kepada wartawan.
Dirut RSUD AW Syachranie Samarinda dr Rachim Dinata menerangkan, kondisi Intan memang paling kritis, di mana luka bakarnya mencapai sekitar 78 persen. Saat masuk perawatan intensif RSUD AW Syachranie, dia langsung mendapatkan perawatan medis dari bermacam dokter ahli.
"Ditangani dokter bedah plastik untuk luka bakarnya, bedah umum, anastesi dan dokter anak. Tapi nyawanya tidak tertolong karena luka bakarnya sekitar 70 persen. Orang dewasa saja, di atas 45 persen sudah berat, apalagi ini anak bayi," kata Rachim.
Balita T, lanjut Rachim, juga terpantau tim medis menderita luka bakar sekitar 50 persen. Tim dokter, terus berupaya semaksimal mungkin, untuk memulihkan kondisinya.
"Sampai pagi ini (balita T) masih bertahan. Masa kritis 10-12 hari. Kalau bisa melewati 12 hari, Insya Allah bisa terbantu," ujar Rachim.
"Dua pasien anak lainnya yang mengalami luka bakar, akan kita ambil dari RS Moeis. Keduanya itu menderita luka bakar sekitar 16 persen," tambahnya.
Juga dijelaskan Rachim, selain menderita luka bakar, korban ledakan juga mengalami trauma inhalasi di saluran pernapasan, sehingga menyebabkan pembengkakan paru-paru.
"Di samping terkena ledakan, korban anak ini juga terhirup asap setelah ledakan," demikian Rachim.
Terkait meninggalnya Intan, Forum kebhinekaan yang terdiri dari beberapa perwakilan masyarakat melakukan aksi penyalaan seribu lilin di depan Bundaran HI, Jakarta Pusat sebagai wujud belasungkawa.
Koordinator Aksi Iwan Dwi Laksono mengatakan aksi seribu lilin ini terbentuk atas dasar kesamaan rasa dukacita simpatisan. Aksi ini juga wujud atas kemarahan mereka terhadap aksi teror yang menyebabkan timbulnya korban.
Iwan menegaskan seharusnya keberagaman masyarakat Indonesia harusnya disikapi dengan bijak sesuai dengan Pancasila. Dalam aksi ini mereka juga menekankan mengecam segala bentuk terorisme. "Kita boleh berbeda beda namun kita harus tetap satu dalam kebhinnekaan," ujar Iwan.
Mereka berharap dengan adanya korban yang meninggal dunia akibat kejadian ini tidak akan ada lagi korban yang lain yang menjadi korban atas ketidakadilan.
Sementara itu, Kapolda Kalimantan Timur (Kaltim) Irjen Safaruddin di hadapan keluarga Intan berjanji akan mengusut sampai tuntas pelaku dari insiden tersebut. Bukan hanya itu, dia juga akan mengejar jaringan dari pelaku pengeboman gereja tersebut.
"Kita akan mengusut tuntas pelaku beserta jaringannya," kata Safaruddin.
Jenderal bintang dua ini berharap cukup Intan yang menjadi korban dari perbuatan kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab. Dia mengecam aksi brutal tersebut. "Jangan ada lagi korban," pungkas Safaruddin.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Apa yang terjadi pada embung di Desa Giritirto, Kebumen? Embung itu terletak di daerah perbukitan, tepatnya di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Selintas tidak ada yang salah dengan pembangunan embung itu. Namun sejak dibangun pada tahun 2018 lalu, embung itu tidak bisa digunakan untuk kepentingan warga.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
Baca juga:
Pelaku teror di Samarinda, pemain lama berganti pola penyerangan
Pelaku bom Samarinda terkait ISIS? Ini kata Menko Polhukam
Di hadapan keluarga Intan, Kapolda Kaltim janji usut kasus Oikumene
Aksi 1.000 lilin untuk Intan yang tewas usai insiden Gereja Oikumene
Bom Samarinda, Ketua DPR bilang 'orang tak berdosa kena akibatnya'