Fakta-Fakta Mengejutkan Istri Bunuh Suami dan Anak Tiri Lalu Dibakar di Sukabumi
Aulia dibantu pria berinisial KV (25) diakuinya sebagai anak. Dia juga memerintahkan pembunuh bayaran menghabisi suami dan anak tirinya sebelum jasad keduanya dibakar dalam mobil di Kampung Bondol, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Satu per satu misteri kasus pembunuhan yang menimpa ayah dan anak, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya M. Adi Pradana alias Dana (23), perlahan terkuak. Pembunuhan itu diotaki istri kedua korban Aulia Kesuma (35).
Aulia dibantu pria berinisial KV (25) diakuinya sebagai anak. Dia juga memerintahkan pembunuh bayaran menghabisi suami dan anak tirinya sebelum jasad keduanya dibakar dalam mobil di Kampung Bondol, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
-
Apa yang terjadi saat serangan harimau di Sukabumi? Biasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
-
Kapan Sujadi memulai budidaya kepiting bakau? Sudah 30 tahun lamanya Sujadi, pria asal Desa Ori, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen, menjadi pembudi daya ikan air tawar.
-
Bagaimana sukrosa dibentuk? Sukrosa artinya sama dengan gula pasir. Jenis gula ini merupakan karbohidrat sederhana yang dibentuk dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat ditemukan secara alami di berbagai jenis buah maupun sayuran, tapi sebagian besar sukrosa terbentuk dari 80% tebu dan 20% gula bit.
-
Bagaimana cara harimau menyerang warga di Sukabumi? Gambar: Ig Sejarah Jampang. Hewan besar itu langsung menerkam, mencabik dan mengigit seseorang yang kebetulan bersinggungan. Dalam Instagram @sejarahjampang, wilayah yang kala itu merupakan Das Sungai Cimandiri tersebut dilaporkan berkali-kali terjadi serangan harimau Jawa. Datangnya secara tiba-tiba, dari kawasan hutan lereng gunung sekitar.
-
Kapan serangan harimau terhadap manusia di Sukabumi terjadi? Kasus penyerangan harimau terhadap manusia sendiri kala itu sampai mendapat sorotan koran asing milik Belanda, karena seringkali brutal dan korbannya sulit tertolong.
-
Bagaimana Sujadi membudidayakan kepiting bakau? Sujadi menjelaskan, apartemen bertingkat untuk budi daya kepiting itu dibuat dari bahan sederhana yaitu bambu, kayu, dan jerigen bekas yang kemudian disusun secara bertingkat. Kemudian di bagian atas apartemen itu diberi aliran air yang dialirkan melalui pipa ke masing-masing tingkatan apartemen.
Berikut fakta-fakta Mengejutkan Istri Bunuh Suami dan Anak Tiri Lalu Dibakar di Sukabumi seperti dirangkum merdeka.com, Rabu (28/8):
Sewa Pembunuh Bayaran Rp500 Juta
Aulia Kesuma (35) rela merogoh kocek Rp500 juta untuk membunuh sang suami Edi Chandra Purnama (54) dan anak tirinya, M. Adi Pradana (23). Dia menyewa empat pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa kedua korban.
Polisi telah menangkap Aulia dan seorang lelaki berinisial KV (25) diakuinya sebagai anak kandung. Bahkan KV mengalami luka bakar usai membakar mobil Calya berisi ayah tiri dan saudara tirinya itu. Sejauh ini dua eksekutor telah ditangkap polisi. Sementara dua lainnya masih diburu.
"(Eksekutor dibayar berapa?) Perjanjian mereka Rp500 juta," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Nasriadi saat dihubungi, Selasa (27/8).
Rencana Pembunuhan Dimulai dari Kalibata
Pembunuhan ini diduga telah direncanakan Aulia. Ide sadis itu muncul setelah keinginannya menjual rumah untuk membayar hutang ditentang korban yang juga suaminya Edi.
Karena tak dikasih, Aulia menghubungi mantan pembantunya untuk menanyakan kenalan orang asal Lampung. Kemudian suami pembantu ini menghubungi dua orang laki-laki inisial S dan A.
"Datang ke Jakarta menggunakan travel kemudian oleh tersangka AK dijemput di Kalibata, kemudian dua orang A da S ini masuk ke mobil," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Selasa (27/8) malam.
Di dalam mobil, kata Argo, Aulia menceritakan segala keresahannya hingga akhirnya meminta bantuan untuk membunuh suami dan anak tirinya. Saat itu Aulia berjanji akan memberikan Rp500 juta apabila rencana berhasil. Polisi menyebut eksekutor sudah menerima Rp130 juta.
"AK ini sebagai istri korban curhat menyampaikan kepada dua orang tadi kalau dililit utang. Dia ingin menjual rumah tidak diperbolehkan, dia diancam. Akhirnya di dalam mobil deal membantu eksekusi korban dengan perjanjian dibayar Rp500 juta," pungkas Argo.
Korban Diberi Miras Campur Racun Sebelum Dihabisi
Dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka Aulia, korban Edi dicekoki miras dicampur racun sebelum dihabisi oleh pembunuh bayaran.
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Jerry Siagian mengatakan, tersangka Aulia memberikan miras dan racun kepada suaminya tersebut. Setelah itu korban dibekap dan dihabisi oleh pembunuh bayaran.
"Lalu diberikan miras dan racun, namun hasil minuman ini belum tahu hasilnya apa. Kemudian korban pingsan lalu dibekap dengan dipegang oleh dua org tersangka ini (yang diamankan di Lampung)," kata Jerry kepada merdeka.com, Selasa (27/8).
Setelah suaminya meninggal, Aulia kembali berencana menghabiskan nyawa anak tirinya, Dana. Korban kedua ini terlebih dulu dipancing oleh anak tersangka berinisial KV untuk ke rumah.
"Lalu kembali AK ini panggil anaknya. Dipanggil oleh D untuk ke rumah lalu diajak minuman miras, setelah setengah sadar korban dibekap oleh handuk dengan dipegangi oleh kedua orang tersangka," ujarnya.
Usai keduanya tewas, Aulia memberikan sejumlah uang kepada dua eksekutor ini untuk kembali ke kampung halamannya di Lampung. Kedua pelaku ini pun telah ditangkap.
Polisi Selidiki Hubungan Otak Pembunuhan dan Pembakar Jasad Ayah dan Anak
Kasus pembunuhan ini masih menyisakan misteri. Salah satunya adalah hubungan antara tersangka utama, yakni AK (35) dan seorang lelaki berinisial KV (25).
Kepada polisi, AK mengaku bahwa KV adalah anak kandungnya. Namun, selisih usia di antara mereka masih menimbulkan pertanyaan.
"Ini salah satu yang kami bahas. (AK) mengaku bahwa (KV) itu adalah anaknya. Tapi usianya hanya terpaut sepuluh tahun," kata Kapolda Jabar, Irjen Rudy Sufahriadi di Mapolrestabes Bandung Jalan Jawa, Kota Bandung, Selasa (27/8) malam.
Ia mengaku akan mendalami keterangan dari para tersangka. Ini dilakukan untuk memastikan adanya motif lain di balik kasus tersebut. Sejauh ini, salah satu motif yang menjadi pemicu perbuatan para tersangka adalah masalah piutang dan sengketa pembagian hasil penjualan rumah.
Saat ini, KV masih dirawat di rumah sakit Pertamina Jakarta karena mengalami luka bakar saat membakar mobil berisi jenazah Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M. Adi Pradana als Dana (23) di kawasan Cidahu, Sukabumi.