Ganjar rombak susunan organisasi kepegawaian Pemprov Jateng
Sejumlah instansi dinilai terlalu gemuk dan perlu perampingan.
Pemprov Jateng sedang mengkaji perubahan Susunan Tata Organisasi Kepegawaian (SOTK). Ada yang akan digabung kemudian dipisah dan juga ada yang dihilangkan. Langkah ini merupakan upaya untuk mengimplementasikan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Pemda).
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengungkapkan, Pemprov Jateng telah melakukan kajian dengan Universitas Diponegoro Semarang dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Usulan yang menjadi pembahasan adalah pemisahan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) menjadi Dinas Perhubungan dan Dinas komunikasi dan Informatika. Ganjar menjelaskan jika bidang perhubungan dan Informatika kurang pas jika dijadikan satu dinas. Keduanya tidak mempunyai keterkaitan secara langsung.
Nantikan update berita Ganjar Pranowo di Liputan6.com
"Ndak connect. Informatika lebih pada dukungan teknis, bukan pada substansi informasinya," kata Ganjar usai meninjau Rumah Sakit Harapan Ibu Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (18/5).
Rencananya, penggabungan juga akan dilakukan pada sejumlah biro yang memiliki tugas dan fungsi hampir sama. Lantaran saat ini jumlah 12 biro dinilai terlalu banyak.
Ke-12 biro ini adalah Biro Pembangunan Daerah (Bangda), Biro Bina Sosial, Biro Humas, Biro Keuangan, Biro Hukum, Biro Organisasi dan Kepegawaian, Biro Otonomi Daerah dan Kerja Sama, Biro bina Mental, Biro Tata Pemerintahan, Biro Perekonomian, Biro Bina Produksi dan Biro Umum. Jika di total dengan SKPD lain yang ada di Pemprov Jateng sejumlah 60-an.
"Sudah kajian, bicara yang fungsinya berdekatan. Biro Otonomi Daerah dengan pemerintahan. Biro Bina Produksi lebih mendukung atau masuk SKPD saja. Karena SKPD teknis otomatis bicara produksi juga," jelasnya.
Sementara itu ada wacana keberadaan Bakorwil akan dihapus. Kemendagri tidak mempermasalahkan namun Kemenpan menilai sebaliknya. Bakorwil hanya ada di tiga provinsi Jabar, Jateng dan Jatim. Di Jateng ada tiga Bakorwil. Terkait Kesbangpolinmas, yang saat ini menjadi kewenangan Pemprov akan ditarik ke pemerintah pusat.
Untuk pelaksanaan perampingan SKPD masih menunggu perubahan PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Hal itu menjadi kewenangan di Kemendagri.
"Kalau bisa dilakukan tahun ini, saya senang. Apalagi kemarin Menpan menyebut SOTK Jateng gemuk. Ini momen (perampingan)," harapnya.
Ganjar menargetkan penyusunan SOTK baru akan selesi September tahun ini. "Kalau tahun ini selesai, tahun depan bisa langsung dilaksanakan," pungkasnya.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Apa yang diraih pasangan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah? Prabowo-Gibran meraih 53,07 persen suara di Jawa Tengah, adapun Ganjar-Mahfud 34,34 persen.
-
Kapan Ganjar Pranowo menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah? Sosok Ganjar Pranowo tentunya sudah tak asing lagi bagi khalayak publik. Ya, dirinya merupakan seorang pejabat hebat. Dikethaui, Ganjar merupakan seorang politisi mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode sejak 23 Agustus 2013 – 5 September 2023.
-
Kapan Jalan Tol Semarang-Batang diresmikan? Pada 20 Desember 2018, Jalan Tol Semarang-Batang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Jembatan Kalikuto bersama dengan ruas tol Pemalang-Batang dan Salatiga-Kartasura.
-
Apa yang membuat Ganjar Pranowo terkesan dengan Kecamatan Selo? Hal itu membuat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo takjub terhadap keindahan pesona alam Kecamatan Selo yang berpotensi menjadi tujuan wisata unggul di Indonesia. “Ini bisa menjadi destinasi wisata yang bagus banget. Saya kira orang yang datang ke sini akan senang. Saya sendiri berdiri di sini kalau balik kanan, itu sebelah kanan saya merapi, ini merbabu,” kata Ganjar
Baca juga:
Gubernur Jateng: 2017 Bandara Wirasaba sudah dioperasionalkan
17 kepala daerah di Jateng belajar antikorupsi ke KPK
Napak tilas dermaga Bengawan Solo, pintu komoditas impor di Jateng
Mayoritas pekerja di Jawa Tengah cuma lulusan SD
Jateng segera miliki wisata bahari seluas 11 hektar
Paripurna DPRD Jateng nyanyikan 'Himne Guru' tapi salah