Gaya parlente seorang advokat tak cerminkan sikap empati
Gaya glamor seorang advokat terkadang tidak mencerminkan persoalan kasus yang tengah dihadapi kliennya.
Desainer Musa Widyatmodjo mengatakan tak ada yang salah dari seorang pengacara yang dinilai berpenampilan glamor. Hanya saja, gaya seorang advokat itu terkadang tidak mencerminkan persoalan kasus yang tengah dihadapi kliennya.
"Kalau kita berhubungan dengan pengacara pada umumnya orang yang sedang menangani kasus. Sedangkan yang memiliki kasus adalah orang-orang yang sedang prihatin, tetapi kita dihadapkan dengan penampilan demikian. Berarti kan tidak mencerminkan sikap empati," kata Musa ketika berbincang kepada merdeka.com lewat sambungan telepon, Jumat (10/10) petang.
Memang tidak ada aturan baku larangan penampilan seorang pengacara saat menangani sebuah kasus. Namun Musa mengaku miris melihat pengacara yang tidak bisa menempatkan diri dari kasus yang tengah dihadapi kliennya.
Terkait maraknya para advokat yang bergaya parlente itu, menurutnya itu hanya bentuk ingin mendapatkan pengakuan dari masyarakat.
"Sebetulnya saya juga nggak terlalu mengerti akan fenomena seperti itu ya, mungkin itu hanya masalah pengakuan diri atau identitas diri aja, biar diakui kalau mereka adalah pengacara berhasil dan mempunyai status ekonomi sosial yang baik," ungkapnya.
Sebab, dengan bergaya glamor itu belum tentu mencerminkan para advokat itu selalu berhasil dalam menangani setiap kasus hukum. Tanpa maksud menyinggung profesi general seorang advokat, tetapi cara itu dilakukan guna memberikan kinerjanya dalam menyukseskan kliennya dari kasus hukum.
"Lebih kepada memberikan kesan sebagai pengacara yang sukses dan kondang," ujarnya.
Musa menyarankan supaya gaya pengacara seperti itu disesuaikan dengan kondisi saat menjadi kuasa hukum dari suatu kasus. Karena pada dasarnya bukan penampilan yang menjadi penilaian melainkan keberhasilan pengacara itu ketika sedang menangani kasus.
"Tapi apakah itu baik dan benar saya rasa juga tidak, karena pada akhirnya kalau kita bicara pencitraan itu kalau tidak sesuai dengan prestasinya itu juga tidak bernilai. Pada akhirnya prestasi yang menjadi bernilai. Kalau penampilan hanya syarat saja," pungkasnya.
Baca juga:
Ruhut: Pengacara glamor itu yang asalnya dari kampung
Ruhut: Hidup glamor para pengacara membuat publik tak simpati
4 Pengacara tajir yang jadi buah bibir
Gaya hidup mewah pengacara dan strategi marketing gaet klien
Universitas Leipzig kembalikan gelar sarjana hukum 72 Yahudi
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kapan Ponirin Meka meninggal? Pada 10 April 2022, instagram resmi PSSI mengumumkan bahwa salah satu kiper terbaik Indonesia itu telah mengembuskan napas terakhirnya.
-
Kenapa Upacara Bekarang Iwak dianggap penting? Dengan menggunakan alat tradisional dan Lubuk Larangan, tentu ekosistem sungai akan terjaga dengan baik sekaligus menjaga populasi jumlah ikan.