Geger Mahasiswa Unsoed Diduga Jual 4 Teman Kampusnya, Diimingi jadi Model & Artis Tapi Diperkosa
Total ada empat mahasiswi yang mengadukan ulah MRA. Bahkan satu orang mengaku sudah disetubuhi.
Viral unggahan di media sosial menyebut seorang mahasiswa Unsoed Purwokerto terlibat kasus perdagangan orang dan kekerasan seksual. Disebut-sebut pula, sudah banyak yang menjadi korban.
Modus yang dilakukan, menawarkan pekerjaan menjadi model ke sejumlah mahasiswi. Kemudian diajak ke sebuah tempat yang disebut sebagai rumah produksi dan dijanjikan menjadi artis terkenal.
- Detik-Detik Pembunuhan Mahasiswa di Kendari Gara-Gara Ada Laporan Pemerkosaan, Mayat Dibuang di Semak-Semak
- Bak Gengster, Detik-Detik Remaja Bermotor Beringas Bacok Mahasiswa Udinus meski Sudah Minta Ampun
- UMS Pecat Dosen Pembimbing Skripsi yang Lecehkan Mahasiswi
- Mahasiswi Keperawatan di Makassar Meninggal Dunia Usai Wisuda, Kisahnya Bikin Pilu
Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Unsoed, Tri Wuryaningsih, menceritakan awal mula kasus ini terbongkar. Sejumlah mahasiswi mengadu ke Satgas PPKS Unsoed.
Mahasiswi itu menyebut ada pihak luar mengaku dari rumah produksi dan mengenal produser besar. Belakangan diketahui pihak luar yang dimaksud adalah sosok berinisial MRA yang disebut-sebut sebagai mahasiswa fakultas hukum,
"Dia masuk ke fakultas FEB dan FK dan mencari bintang iklan. Mereka menemui korban dan ditawari bintang iklan," ungkapnya saat dihubungi, Kamis (12/9).
Tawaran itu dilakukan secara terus menerus. MRA membujuk rayu calon targetnya melalui pesan WA agar mau bergabung percaya pada agen pencari talenyt ini. Hingga akhirnya ada yang luluh dan bersedia mengikuti proses interview.
Saat ini, ujar Tri, pihaknya masih mendalami kronologi yang sebenarnya dari para saksi. Sejauh ini, katanya, ada empat mahasiswi yang mengaku dihubungi MRA. Bahkan satu mahasiswi di antaranya sudah menjadi korban pemerkosaan.
"Empat korban kami mintai keterangan, semuanya wanita dan cantik-cantik. Ada yang sudah sampai menjadi korban. Itu perkosaan, sementara ini masih 1 orang. Kita sudah berkoordinasi dengan kepolisian, sudah konsultasi," ujarnya.
Sementara soal MRA, katanya, belum sampai pada penjatuhan sanksi karena hal-hal yang dibutuhkan membuat kasus ini menjadi terang benderang masih terus dikumpulkan termasuk bukti-bukti kuat sebagai pendukung.
"Masih proses pendalaman terkait sejauhmana keterlibatan mereka. Kita masih mendalami keterangan pelapor dan saksi saksi," jelasnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Andryansyah Rithas Hasibuan, membenarkan kasus ini sedang dalam penyelidikan pihaknya. Namun, belum sampai ada kesimpulan apakah tindak pidana perdagangan orang itu benar terjadi atau tidak.
"Ada pengaduan penipuan dengan diiming-imingi jadi bintang iklan korban mahasiswi. Jadi dia diiming-imingi kalau mau jadi artis harus berhubungan dengan pelaku." kata Kasat Reskrim.
Setelah itu, MRA mengajak calon korbannya ke sebuah hotel.
"Setiap ketemuannya di hotel. Cuma korban waktu diperiksa belum sampai ke persetubuhan karena yang diperiksa ini sakit, masih trauma healing," kata Andryansyah.