Hasil Autopsi Sementara, Kematian Bayi di Jakbar Karena Lehernya Patah
Pihak kepolisian membongkar makam KQS guna mengetahui pasti kematian bayi mungil tersebut yang dilakukan oleh ayah kandungnya MS (23). Berdasarkan hasil autopsi sementara, bayi tiga bulan itu meninggal dunia akibat tulang lehernya patah.
Pihak kepolisian membongkar makam KQS guna mengetahui pasti kematian bayi mungil tersebut yang dilakukan oleh ayah kandungnya MS (23). Berdasarkan hasil autopsi sementara, bayi tiga bulan itu meninggal dunia akibat tulang lehernya patah.
"Dari hasil autopsi sementara, kemungkinan besar penyebab kematian bayi karena tulang lehernya patah," kata Kapolsek Kebon Jeruk AKP Erick Sitepu saat dikonfirmasi, Kamis (9/5).
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Kenapa bayi sering cegukan? Cegukan pada bayi umumnya merupakan fenomena alami dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran yang berlebihan bagi orangtua.
-
Apa dampak pelukan bagi anak? Anak yang sering dipeluk atau merasakan sentuhan fisik dari orang tua juga cenderung memiliki hati yang tenang dan dapat menularkan kebahagiaan kepada orang lain ketika mereka dewasa. Hal ini karena mereka tidak terpapar kekerasan dan merasa aman serta dicintai.
-
Kapan tahnik bayi dilakukan? Praktik tahnik bayi yang baru lahir disyariatkan oleh Allah melalui petunjuk Rasulnya dengan cara menyuapinya sedikit buah kurma yang sudah dikunyah dan dibasahi.
-
Apa dampak buruk berteriak pada anak? Masalah lain yang juga mungkin muncul adalah kebiasaan ini tidak mengajarkan anak secara tepat mengenai bagaimana cara mengendalikan perilaku mereka. Hal ini bisa berdampak buruk secara jangka panjang dan membuat anak jadi sering berteriak juga.
Namun Erick masih menunggu laporan lengkap terkait autopsi. "Polisi masih menunggu laporan lengkap hasil autopsi dalam beberapa hari ke depan," ungkap Erick.
Sebelumnya, pihak kepolisian hingga kini masih mendalami kasus pembunuhan bayi berusia tiga bulan berinisial KQS, yang dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri berinisial MS (23). Penganiayaan itu terjadi di Jalan Yusuf Raya gang Bijaksana, RT 08 RW 03, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Kapolsek Kebon Jeruk, AKP Erick Sitepu mengatakan, sejak usia kurang lebih 2 bulan MS sudah menganiaya anaknya sendiri hingga patah tulang di bagian kaki. Berdasarkan pemeriksaan, ia lakukan hal tersebut karena terpengaruh narkotika jenis sabu.
"Sejak 2017 lalu pelaku ini menggunakan narkoba. Jadi ketika aniaya anaknya dia dalam pengaruh sabu," kata Erick di Mapolres Metro Jakarta Barat Senin (6/5).
Meskipun demikian, polisi masih fokus melakukan pendalaman terkait pembunuhan itu. Nantinya, polisi akan mendalami terkait asal barang haram tersebut.
"Kita fokus dulu sama perkara utamanya. Nanti setelah ini selesai kita kembangin narkobanya semua yang berkaitan pasti kami selidiki," katanya.
Baca juga:
Besok, Polisi Bongkar Makam Bayi 3 Bulan yang Tewas Dianiaya Ayah
Ayah Tega Aniaya Anak Kandung Berusia 3 Bulan hingga tewas Karena Narkoba
Kesal Pada Suami, Seorang Ibu Bunuh Anak Yang Baru Berumur 1 Tahun
Anak Mengadu Diganggu, Ayah di Samosir Aniaya Balita Tetangga Hingga Tewas
Ayah di Garut Pelintir Tangan Balitanya Hingga Patah Usai Cekcok dengan Istri
Kesal Mantan Istri Punya Pacar, Pria Ini Tega Tendang Wajah Anak