Inilah sosok pak Setu, penemu fosil tengkorak Homo Erectus
Setu mengaku sudah sering menemukan fosil, tetapi bukan buat dijual.
Setu Wiryorejo (56), warga Dukuh Bojong Desa Manyarejo, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah secara tak sengaja menemukan sebuah fosil atap tengkorak mirip manusia. Saat itu, dia sedang pergi ke Sungai Bojong, tak jauh dari rumahnya.
"Biasa mas, kerjaan saya tiap hari ya seperti itu. Ke sungai bawa tas dan linggis, cari-cari tulang," ujar bapak tiga anak itu saat ditemui merdeka.com di rumahnya, Senin (18/4).
Setu menceritakan, saat ke sungai, tanpa sengaja dia melihat fosil tengkorak. Setelah didekati, dia belum yakin jika itu tengkorak manusia. Dia pun bergegas membawa barang itu pulang ke rumah.
"Sampai di rumah saya bersihkan, saya cuci pakai air. Dan ternyata atap tengkorak mirip manusia. Kemudian langsung saya antarkan. Saya serahkan ke Balai Pelestarian Situs Manusia Purba, Sangiran," kata Setu.
Setu mengaku sering menemukan fosil, saat ia sengaja mencari di lokasi tanah longsor atau di sungai. Meski sering menemukan fosil, tetapi baru kali ini dia menemukan fosil mirip tengkorak manusia.
"Kalau musim hujan gini biasanya banyak yang hanyut di sungai atau kena longsoran. Tapi yang saya temukan kebanyakan fosil hewan. Dulu itu fosil gajah, kura-kura, dan lainnya," ucap Setu.
Setu mengaku bersama tiga orang lainnya sering mencari fosil atau tulang di sekeliling desanya. Jika mendapatkan fosil, dia tidak lantas menjualnya, tetapi diserahkan ke Balai Pelestarian Situs Manusia Purba, Sangiran.
"Pekerjaan saya setiap hari bikin arang kayu. Setelah selesai ya ke sungai, kadang sama pak RT dan tetangga saya," tutup Setu.