Kisah Bung Karno jadi model dadakan lukisan 'Memanah' Henk Ngantung
"Memanah" karya Henk Ngantung, koleksi lukisan pertama Bung Karno.
"Lukisan bagus. Ini sebuah simbol bangsa Indonesia yang terus, terus, dan terus bergerak maju. Paulatim longius itur!". Itulah kesan pertama Presiden Sukarno begitu melihat lukisan yang tengah dikerjakan Henk Ngantung.
Sukarno menyampaikan keinginannya membeli lukisan itu. Sayangnya lukisan bergambar orang memanah itu belum rampung. Diperlukan model untuk menyelesaikan lukisan itu. Tanpa ragu Sukarno menawarkan diri. "Aku, Sukarno akan jadi model," kata Sukarno.
-
Siapa yang bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Bagaimana reaksi Soekarno saat bertemu Kartika? Bung Karno yang mengetahui kedatangan istri dan putrinya, seketika mengulurkan tangan dan seolah-olah ingin mencapai tangan Kartika.
-
Kapan Ir. Soekarno dan tokoh nasional lainnya diasingkan ke Pesanggrahan Menumbing? Tepat tanggal 22 Desember 1948, Ir. Soekarno, Haji Agus Salim, dan Sutan Syharir dibawa ke Berastagi dan diamankan di Parapat. Sementara itu, Dr. Moh. Hatta, Mr. Ali Sastroamidjojo, Mr. Moh. Roem dan beberapa tokoh lainnya diamankan di Pesanggrahan Menumbing.
-
Kapan Soekarno dan Hatta diculik oleh para pemuda? Pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok.
-
Dimana Soekarno diasingkan? Penganan Pelite rupanya juga menjadi kue favorit Bung Karno saat berada dipengasingan di Kota Muntok sekitar tahun 1949.
-
Apa yang dilakukan Soekarno untuk menyerap aspirasi warga Bandung? Menyandang gelar baru sebagai pemimpin partai dia mulai bergerilya, menjadwalkan mencari aspirasi dari kampung ke kampung.
Henk Ngantung tak dapat menolak. Dia menyelesaikan lukisannya dalam waktu kurang lebih 30 menit. Setelah selesai, Sukarno memasukkan lukisan itu langsung ke mobil dan membawa pulang ke rumahnya di Pengangsaan Timur 56, Jakarta.
Lukisan Berjudul 'Memanah' karya Henk Ngantung itu menjadi satu dari 28 koleksi lukisan di Istana Kepresidenan. Lukisan itu dibeli pada 1943 saat Sukarno melihat pameran yang diadakan Keimin Bunka Sidhoso, pusat kebudayaan Jepang.
"Tahun 1943, Bung Karno membeli lukisan Henk Ngantung. Di sanalah dia mulai berhasrat mengoleksi lukisan," ujar Bambang Asrini Widjanarko, kurator seni yang berbincang dengan merdeka.com di Galeri Nasional Indonesia, Jumat (5/8).
Keinginan Sukarno mengoleksi lukisan muncul sejak dia diasingkan ke Bengkulu pada 1937. Hal ini dinyatakan dalam timeline sejarah koleksi benda seni Istana Kepresidenan RI yang dapat dilihat ketika mengunjungi pameran di Galeri Nasional.
'Memanah' juga ternyata dipakai sebagai latar belakang dalam konferensi pers perdana pemerintah Indonesia yang diadakan sesaat setelah Bung Karno dan Bung Hatta membacakan teks proklamasi.
Berbeda dengan koleksi lukisan lain yang dilukis di atas kanvas, Henk Ngantung justru menggunakan triplek sebagai media untuk melukis.
"Karena merupakan lukisan yang bersejarah, kita memiliki inisiatif untuk melukisnya ulang. Dilukis oleh Haris Purnomo," ujar Adek Wahyuni Saptantinah, pengelola barang seni Istana kepresidenan.
Adek telah mengelola barang seni di Istana Kepresidenan selama 33 tahun. Lukisan 'Memanah' yang asli sudah tak lagi sempurna. Bagian kanan atas lukisan telah hilang, catnya pun mengelupas. Namun, karya asli pelukis yang juga adalah pionir Tugu Selamat Datang ini tetap dapat dilihat di Pameran 17/71: Goresan Juang Kemerdekaan.
Henk Ngantung memiliki kedekatan dengan Sukarno. Untuk menjadikan Jakarta sebagai kota budaya, Henk Ngantung ditunjuk langsung oleh Sukarno menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 1964.
Tapi pada 1965, Henk tiba-tiba dicopot dari jabatannya. Dia dituduh sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).
Baca juga:
Dekrit Presiden Meksiko demi 'Gadis Melayu' pujaan Bung Karno
Cerita Soeharto diminta Bung Karno tak ikut campur soal PKI
Kisah Presiden Soekarno promosikan AKBP langsung jadi Kapolri
Blitar gelar kenduri 1.000 tumpeng peringati Haul Bung Karno
Kunjungi penjara Soekarno, Jokowi hormat ke patung sang proklamator
Cerita Sidarto dituding pengaruhi Soekarno karena lulusan AS