Kronologi Lengkap Peristiwa di Malang dan Surabaya Berbuntut Kerusuhan Papua
TNI/Polri dan organisasi masyarakat (ormas) melakukan pengepungan di asrama mahasiswa Papua. Hal ini dipicu adanya kabar perusakan tiang berbendera merah putih di lingkungan asrama.
Suasana Kabupaten Manokwari, Papua Barat Senin (19/8) pagi mencekam. Massa melakukan demonstrasi sepanjang Jalan Yos Sudarso Manokwari. Mereka memblokir jalan tersebut.
Aksi ini buntut dari peristiwa mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya. Sehingga massa tak terima dan melakukan unjuk rasa. Berikut kronologi peristiwanya:
-
Di mana Warung Sate Pak Djamil berada di Mojokerto? Pada jam makan siang, warung yang terletak di sebelah utara Alun-alun Kota Mojokerto ini dipadati pembeli.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Di mana warung Mbah Tukinem berada? Tak jauh dari Pasar Tradisional Ploso, ada lapak jualan milik Mbah Tukinem.
-
Kapan Warung Kolak Mangga Besar buka? Hanya Dijual saat Ramadan Mengutip Fokus Indosiar, kolak ini jadi buruan warga Jakarta dan sekitarnya karena hanya dijual selama sebulan tiap tahunnya. Kedai ini rupanya hanya buka di bulan Ramadan saja.
-
Gedung Pancasila berada di mana? Tidak semua bangunan lawas bisa lestari hingga sekarang. Sayangnya, sebagian di antaranya dibiarkan tak terawat kendati memiliki nilai sejarah, salah satunya gedung Pancasila yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
-
Di mana Gedung Pakuan, rumah dinas Gubernur Jawa Barat, berada? Rumah besar ini merupakan bangunan Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat yang terletak di Jalan Pasir Kaliki, Babakan Ciamis, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung.
Peristiwa di Malang dan Surabaya
Pada Kamis (15/8) lalu mahasiswa Papua dengan sejumlah warga Malang bentrok. Bentrokan terjadi ketika Aliansi Mahasiswa Papua dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua, melakukan aksi damai mengecam penandatanganan New York Agreement antara Pemerintah Indonesia dan Belanda pada 15 Agustus 1962.
Akan tetapi aksi tersebut berakhir ricuh. Bentrokan terjadi antara mahasiswa Papua dengan sekelompok warga Malang. Akibat peristiwa itu sekitar 23 mahasiswa Papua terluka.
Kemudian pada Sabtu (17/8), TNI/Polri dan organisasi masyarakat (ormas) melakukan pengepungan di asrama mahasiswa Papua. Hal ini dipicu adanya kabar perusakan tiang berbendera merah putih di lingkungan asrama.
Sebelum ini, perwakilan mahasiswa, anggota kepolisian, serta sejumlah anggota ormas sempat melakukan mediasi agar mereka meninggalkan asrama. Negosiasi pun berjalan alot hingga akhirnya polisi terpaksa melakukan evakuasi secara paksa.
Kerusuhan di Papua Sampai Gedung DPRD Manokwari Dibakar
Buntut dari peristiwa di Malang dan Surabaya menyebabkan bentrok di Manokwari, Papua Barat. Sejumlah massa melakukan aksi atas peristiwa yang menimpa mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya. Massa melakukan pemblokiran Jalan Yos Sudarso. Akibat hal itu aktivitas masyarakat maupun arus lalu lintas lumpuh.
Tidak hanya memblokade jalan saja, dalam aksi tersebut warga juga menebang pohon dan membakar ban di jalan raya. Parahnya lagi, pendemo melakukan pembakaran Gedung DPRD Manokwari.
Aksi Merembet Ke Jayapura
Kerusuhan di Kota Manokwari, Papua Barat, berbuntut terhadap aksi berantai di kawasan Jayapura. Peserta aksi unjuk rasa berangkat dari Universitas Cendrawasih, sekitar 3 kilometer dari Jayapura. Selain itu, massa memblokir jalan utama menuju Bandara Sentani.
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Eko Daryanto mengatakan pihaknya masih menunggu koordinasi dari kepolisian. Sementara, pihaknya sudah bersiap untuk ikut mengamankan jalannya aksi.
"Aksi demo respons dari Manokwari. Jadi Manokwari aksi, Jayapura ikut aksi. Cuma baru kumpul. Biasa, demonstrasi," jelas dia.
Tiga Polisi Terluka
Polri menyebut ada korban luka dalam kerusuhan Manokwari, Papua Barat. Korban tersebut berasal dari anggota kepolisian.
Ketiga korban tersebut terluka setelah terkena lemparan batu dari massa. Kala itu, polisi melakukan negosiasi dengan tokoh masyarakat. "Namun saat negosiasi, ada lemparan batu dari masyarakat," ujar Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Jakarta, Senin (19/8).
Gubernur Papua Bentuk Tim Khusus
Gubernur Papua Lukas Enembe akan membentuk tim untuk mengusut kasus yang dialami sejumlah mahasiswa Papua di Surabaya, Semarang, dan Malang. Tim tersebut akan mengusut kasus ini dan mencari tahu seperti apa kejadian sebenarnya.
"Kami membentuk tim untuk melihat keadaan mereka di Surabaya, Malang, dan Semarang dari kejadian itu. Kami akan berangkat besok, yakni Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua, DPRP, MRP, Polda, dan Kodam. Apakah mereka akan dipulangkan atau bagaimana, kami akan lihat," jelas Lukas di Kota Jayapura, dalam keterangan pers, Minggu malam (18/8)
Menurut Lukas, pihak Pemprov Papua merasa prihatin dengan insiden yang mengakibat adanya penangkapan atau pengosongan asrama mahasiswa Papua di Kota Surabaya oleh aparat keamanan.
(mdk/has)