Kronologi Pria di Jambi Tewas Ditusuk Satpam Kantor ATR/BPN saat Tagih Duit Pembuatan Sertifikat Tanah
Diketahui, Helmi meninggal dunia akibat luka tusuk oleh senjata tajam, peristiwa terjadi pada Sabtu (23/11) lalu, sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
Seorang pria bernama Helmi (35) warga Kelurahan Buluran Kenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi meregang nyawa dibunuh oleh petugas keamanan alias satpam instansi ART/BPN Kota Jambi.
Diketahui, Helmi meninggal dunia akibat luka tusuk oleh senjata tajam, peristiwa terjadi pada Sabtu (23/11) lalu, sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
- Kronologi Pria 'Koboi' Ngamuk dan Tembak Polisi di Sumsel
- Kronologi Wanita Muda Jambi Ditemukan Tewas Meringkuk dalam Lemari
- Kronologi Pria di Bali Tikam Saudara Tiri hingga Tewas Diduga karena Dendam Pribadi
- Kronologi Kepala Adat Berawa Kena OTT dan Ditetapkan Kejati Bali Tersangka Usai Peras Investor Rp10 Miliar
Keluarga korban, Raden Fuad mengatakan belum mendapatkan informasi lengkap dari keterangan saksi lain. Namun, informasi yang diketahui keluarga utang piutang menjadi pemicu penikaman itu terjadi.
"Korban sempat menagih duit pembuatan sertifikat tanah, karena pelaku satpam di BPN bernama Hamid," katanya, saat dikonfirmasi melalui sambung telepon oleh merdeka.com pada Senin (25/11).
Kronologi awalnya, kata Raden, korban dan dua temannya datang ke rumah pelaku untuk menanyakan uang sertifikat tersebut, setelah cekcok pelaku masuk ke dalam kamar lalu mengambil pisau dan langsung menikam korban.
"Korban ditikam di bagian perut sebelah kiri, teman korban saat niat mau bantu menyelamatkan tapi dilarang oleh pelaku. Teman korban takut karena pelaku masih pegang pisau," jelasnya.
Tak lama kemudian, kedua teman menurunkan korban dari rumah panggung ke bawah dan langsung membawa ke rumah sakit umum daerah agar dapat ditangani.
"Setelah ditangani, teman korban langsung minta bantu warga yang ada di pos ronda dan dari situ dibawa ke rumah sakit, pakai sepeda motor,"jelasnya.
"Kita enggak tahu pasti dimana korban meninggal, tapi pas udah di rumah sakit sudah meninggal dunia,"imbuhnya.
Fuad menambahkan, tidak terlalu mengetahui akar permasalahan kasus tersebut, namun yang jelas teman korban menyampaikan permasalahan itu dipicu oleh masalah uang sertifikat tanah.
Keluarga berharap agar pelaku dapat dihukum dengan pasal yang seberat-beratnya karena telah menghilangkan nyawa Helmi.
"Dari keterangan saksi yang ada di tempat, itu masalah menanyakan duit pembuatan sertifikat," tuturnya.
Terpisah, saat dikonfirmasi Kapolsek Telanaipura AKP Harefa membenarkan adanya peristiwa pembunuhan, namun dia tidak menjelaskan secara rinci kronologi kejadian.
"Iya benar pelaku juga sudah ditangkap dan saat ini masih ada yang perlu kami siapkan,"katanya, pada Senin (25/11).