Manusia prasejarah Blora diteliti Balai Arkeologi Yogyakarta
"Mereka sudah mengenal tradisi penguburan dan menata ruang dalam tempat tinggalnya."
Peneliti dari Balai Arkeologi Yogyakarta meneliti perilaku manusia prasejarah dari fosil yang berada di Gua Kidang Todanan Kabupaten Blora Jawa Tengah. Dalam penelitiannya, mereka menemukan adanya perilaku yang menarik dari manusia prasejarah berjenis homo sapiens dari ras mongloid yang hidup sekitar 5.000-6.000 SM.
"Mereka sudah mengenal tradisi penguburan dan menata ruang dalam tempat tinggalnya," ujar staf peneliti Balai Arkeologi Yogyakarta, Putri Novita Taniardi di sela-sela pameran benda purbakala di Auditorium Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Sabtu (26/10).
Dalam tata cara penguburan, Putri menjelaskan, dari fosil yang ditemukan semua menghadap ke arah timur. Selain itu, pada sekitar fosil yang ditemukan di dalam gua karst, tersebar kulit kerang yang halus. "Keberadaan kulit kerang di sekitar fosil, seperti kebiasaan pemakaman zaman sekarang yang menaburkan bunga di sekitar jenazah," katanya.
Sementara dari pembagian tata ruang di tempat tinggal manusia purba, Putri mengatakan, ada pembagian antara ruang tidur, makan dan pemakaman. Meski begitu, menurutnya, manusia purba yang ditemukan di Blora tersebut masih berpindah-pindah dari gua ke gua dengan metode mendekati makanan. "Hal itu dilihat dari adanya sisa-sisa binatang untuk konsumsi berupa kerang, kemudian hewan jenis vertebrata, felis (kucing), aves (unggas)," jelasnya.
Meski begitu, penelitian keberadaan fosil tersebut diperkirakan masih akan berlangsung lama hingga 10 tahun. Namun, saat ini menurutnya ada kekhawatiran yang berkembang dalam proses penelitian fosil di daerah gua karst itu. "Kurang lebih sekitar 1 kilometer dari lokasi ekskavasi ada pabrik gula yang dikhawatirkan bisa merusak situs," tuturnya.
Menurutnya, adanya getaran dari aktivitas pabrik, bisa berpengaruh pada wilayah ekskavasi. Daerah penemuan fosil manusia purba di Blora tersebut, berada di kedalaman permukaan tanah. "Fosil yang kami temukan jumlahnya ada tiga individu. Tempatnya sendiri berada di cekungan gua di kawasan karst yang berada di bawah permukaan tanah," ucapnya.
Baca juga:
5 Orang ini terbunuh oleh temuannya sendiri
Pria ini berhasil menangkap ikan mas terbesar di dunia
Seorang pria di Florida ditahan karena pelihara buaya
Arkeolog temukan 'hard disk' berusia 5.500 tahun
Hewan paling langka di dunia ditembak mati oleh 3 pemburu
Kakao, spesies katak baru yang ditemukan di Suriname
-
Apa yang ditemukan arkeolog di lokasi penggalian? Artefak yang ditemukan termasuk koin Romawi dan tembikar dari Zaman Besi dan Perunggu.
-
Mengapa penggalian arkeologi ini dianggap penting? "Situs ini memiliki (peninggalan) arkeologi yang luar biasa dan memudahkan kita mendapatkan pemahaman seperti apa kehidupan orang-orang yang menempati negeri ini pada abad ketujuh."
-
Mengapa para arkeolog mempelajari makam ini? Wali kota Corinaldo Gianni Aloisi mengatakan temuan tambahan di pekuburan Nevola semakin menunjukkan pentingnya area tersebut dan mungkin "memungkinkan kita untuk mengenal, dan mungkin menulis ulang, sejarah koleksi kita."
-
Mengapa penemuan ini penting bagi para arkeolog? Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir yang mengumumkan temuan ini pada 23 Juli lalu menyampaikan, artefak ini bisa memberikan pemahaman lebih luas terkait "rahasia peradaban Mesir kuno", termasuk praktik penguburan pada masa itu dan juga peran kota pesisir tersebut dalam perdagangan dengan negara lain di zaman kuno.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.