Mengungkap Fakta Tragis Ibu Bunuh Dua Anak Kandung di Kediri
Hasil autopsi menunjukkan bahwa kakak beradik MB (14) dan BN (7) mengalami luka yang mengerikan.
Detail baru dari tragedi memilukan di Kediri mulai terungkap. Hasil autopsi menunjukkan bahwa kakak beradik MB (14) dan BN (7) mengalami luka bacok yang mengerikan.
Kedua anak ini diduga dibunuh oleh ibu kandungnya sendiri, Ida Nuryati, yang saat ini masih dalam kondisi shock berat di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.
-
Kapan kejadian pembunuhan itu terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Kenapa kata berimbuhan penting? Kata berimbuhan akan memudahkan manusia untuk bisa mengungkapkan ide dan pikirannya dengan lebih jelas daripada hanya menggunakan kata dasar.
-
Kenapa perkecambahan penting? Perkecambahan Adalah Tahap Awal Perkembangan Tumbuhan, Berikut Penjelasannya Perkecambahan adalah proses awal pertumbuhan suatu tumbuhan, terutama pada tumbuhan berbiji.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan pembunuhan terjadi? Korban pembunuhan dalam mobil ini sempat gegerkan warga Medan. Baru-baru ini pihak kepolisian Polrestabes Medan berhasil menangkap pelaku pembunuhan dalam mobil di Jalan Klambir V, Medan Helvetia, Kota Medan pada hari Senin (19/6).
Kasatreskrim Polres Kediri Kota, Iptu Fathur Rozikin, mengungkapkan bahwa hasil autopsi memperlihatkan luka bacok yang sangat brutal pada kedua anak tersebut.
"Ada luka di bagian kepala pada kedua korban, baik korban laki-laki maupun perempuan," jelas Fathur pada Selasa (3/9).
Luka-luka yang ditemukan menunjukkan kekerasan yang ekstrem. MB ditemukan dengan delapan luka bacok di tubuhnya, sementara BN mengalami enam luka bacok.
"Iya, pembacokan dilakukan berulang kali," kata Fathur, menggarisbawahi kekejaman yang dialami korban.
Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
- Pak Bhabin Merinding Dengar Penjelasan Dokter Forensik Polri soal Cara Autopsi Jenazah, Lihat Langsung Alat-alatnya
- Bukan Bunuh Diri, Ini Hasil Autopsi Tahanan Tewas di Rutan Polsek Kumpeh Ilir Jambi
- Hasil Autopsi Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, Ada Luka Akibat Benda Tumpul
- Hasil Autopsi Anak Dibanting Ayah Kandung di Penjaringan: Patah Tulang Tengkorak-Jaringan Otak Rusak
Penemuan ini memberikan gambaran mengerikan tentang kejadian yang menimpa kedua anak tersebut.
Namun, meski bukti semakin mengarah kepada ibu korban sebagai pelaku, polisi belum dapat menetapkannya sebagai tersangka.
"Kami belum bisa menetapkan tersangka karena kondisi ibu korban yang masih shock dan belum bisa dimintai keterangan," lanjut Fathur.
Tragedi ini tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, tetapi juga mengundang simpati dan doa dari masyarakat luas. Polisi berjanji untuk terus mengusut kasus ini hingga tuntas demi keadilan bagi korban.