Menteri Risma Cek Fasilitas Pengungsian Korban Lahar Dingin di Sumbar, Kerja Kemensos Diapresiasi Warga
Banjir lahar dingin disertai banjir bandang terjadi karena tingginya intensitas hujan di daerah tersebut.
Peristiwa banjir lahar dingin itu terjadi 11 Mei lalu dan menewaskan puluhan orang.
- Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Dihentikan, 10 Orang Masih Hilang
- 10 Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Belum Ditemukan, Pencarian Dibagi Menjadi 7 Sektor
- Korban Tewas Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Sumbar Bertambah jadi 43 Orang, 15 dalam Pencarian
- Bertambah Lagi, Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Sumbar Jadi 37 Orang
Menteri Risma Cek Fasilitas Pengungsian Korban Lahar Dingin di Sumbar, Kerja Kemensos Diapresiasi Warga
Kementerian Sosial (Kemensos) bergerak cepat menangani warga yang mengungsi dampak banjir lahar dingin di Sumatera Barat.
Untuk memastikan kinerja anak buahnya, Mensos Risma mengecek langsung penanganan dan semua fasilitas yang disediakan di titik-titik pengungsian, termasuk menu dan ketersediaan makanan untuk para pengungsi.
Bahkan di sela-sela kunjungannya, Mensos Risma ikut membantu mengolah makanan.
“Jangan sampai ada yang kekurangan makanan. Jaga pula kebersihannya,” kata Mensos Risma yang ikut mengemas makanan untuk para pengungsi.
Kerja cekatan Kemensos, mendapat pujian dari sejumlah Wali Nagari (Kepala Desa) di Sumatera Barat (Sumbar). Seperti mendirikan fasilitas yang dibutuhkan seperti tenda, toilet serta dapur umum.
Semua fasilitas itu masih beroperasi hingga saat ini.
"Kemensos begitu tanggap, begitu cepat, mengantusiasi penanganan (korban) bencana di Nagari kami. Bencana (terjadi) 11 Mei 2024, kemudian keesokan harinya Kemensos sudah menurunkan personel-personelnya untuk menanggulangi bencana di Nagari kami. Serta memberikan bantuan seperti matras, kain selimut, makanan anak-anak, makanan orang dewasa, yang telah mencukupi dan memadai bagi masyarakat kami," kata Wali Nagari Rambatan, Irzon.
Pujian yang sama juga disampaikan Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus. Kemensos dianggap merespons cepat saat bencana alam terjadi dengan hadir dan memberikan bantuan untuk warga.
"Menurunkan bantuan 1 truk yang diturunkan satu hari pasca kejadian di Nagari kami. Selain dari itu, kehadiran dapur umum yang didirikan Kemensos bersama masyarakat lainnya, sangat membantu masyarakat yang terdampak (bencana ini)," kata Firdaus.
Wali Nagari Lima Kaum, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar, Fadli Tarmizi menambahkan, fasilitas yang tersedia di pengungsian jauh di atas ekspektasi masyarakat dan Wali Nagari.
Selain fasilitasnya lengkap, mulai dari tenda-tenda pengungsian, tandon air (toilet umum), logistik, kasur, hingga selimut, titik pengungsian Kemensos juga mudah diakses dari jalan raya. Lebih penting lagi, titik pengungsian ini aman karena tidak berada di jalur lahar dingin.
"Karena aman, para pengungsi merasa nyaman tinggal di pengungsian,” kata Fadli Tarmizi.
Bukan cuma tenda-tenda pengungsian yang disediakan, Kementerian Sosial juga menyediakan tenda untuk layanan kesehatan, tenda layanan psikososial terutama untuk anak-anak, tenda untuk latihan vokasi atau keterampilan dan tenda untuk ibadah.
Bahkan Kementerian Sosial juga menyediakan sejumlah toilet umum portable serta membangun dapur umum yang menyediakan kebutuhan para pengungsi.
"Kami senang dan merasa sangat dihargai dengan ketersediaan fasilitas di pengungsian,” kata Wali Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Rahmat Hidayat.
Tak hanya bantuan material berupa tenda dan bantuan logistik. Kementerian Sosial juga memperhatikan pemulihan kondisi psikososial para korban bencana melalui layanan dukungan psikososial dan pelatihan keterampilan.
Kementerian Sosial memberikan layanan trauma healing bagi anak-anak di tenda pengungsian dan berbagai macam pelatihan seperti membuat sandal, dompet, dan keset.
Tokoh Masyarakat Nagari Parambahan, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar, Heldiyas pun turut memberikan apresiasi untuk upaya Kemensos tersebut.
“Kami di pengungsian difasilitasi dari Kementerian Sosial, yang membantu memberikan semacam kegiatan senang-senang untuk anak-anak, kemudian untuk ibu-ibu ada pelatihan membuat kerajinan dan kuliner. Atas nama tokoh masyarakat Nagari Parambahan, tentu kami berterima kasih betul kepada Kementerian Sosial yang selalu hadir ketika terjadi bencana,” kata Heldiyas.