Pilu Warga Sulbar Meninggal di Tenda Pengungsian Usai 6 Hari Berjuang Lawan Penyakit
Sejak gempa bumi mengguncang Sulbar, Jumat 15 Januari 2021 dengan berkekuatan 6,2 magnitudo. Bersama keluarganya sampai saat ini masih bertahan di tenda pengungsian karena trauma dengan adanya gempa susulan.
A'ling, pria berusia 47 tahun ini akhirnya menyerah setelah hampir satu pekan berjuang melawan penyakit yang ia idap. Ia merupakan warga Lingkungan Padang Baka Kelurahan Rimuku Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) yang mengungsi usai daerah tersebut diguncang gempa berkekuatan Magnitudo 6,2 beberapa hari lalu.
A'ling menghembuskan napas terakhir Jumat (22/1) sekira pukul 21.30 Wita.
-
Apa yang dimaksud dengan pepatah Jawa "Mikul dhuwur mendhem jero"? "Mikul dhuwur mendhem jero" berarti seorang anak yang menjunjung tinggi derajat orang tua, atau anak yang selalu menghormati orang tua. Makna dari pepatah ini adalah bahwa seorang anak harus selalu menghargai jasa orang tua dan berusaha untuk selalu membanggakan mereka.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Mengapa kata majemuk penting? Kata majemuk memiliki peran penting dalam memperkaya kosakata bahasa dan memberikan nuansa yang lebih kaya pada ekspresi bahasa.
-
Kenapa Yel Yel Kelompok Lucu penting? Tahukah kalian, yel yel kelompok lucu ini sebenarnya dibuat untuk mendukung dan menciptakan kekompakan tim. Bukan hanya itu saja, yel yel kelompok lucu juga dibuat agar suasana bisa semakin meriah dan menarik.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
"Almarhum menghembuskan napas terakhir sekira pukul 21.30 waktu Mamuju, tadi malam," kata Darmi yang tak lain istri almarhum.
Darmi mengaku, almarhum suaminya diketahui mengidap penyakit komplikasi sejak dua bulan terakhir dan sempat sempat menahan rasa sakit selama enam hari di tenda pengungsian. Dan selam di tenda pengungsian almarhum pernah mendapat pengobatan dari tim medis.
"Sudah dua bulan suami saya sakit komplikasi menderita penyakit ginjal dan kelainan pada hati. Dan enam hari bertahan di tempat pengungsian, tetapi Tuhan berkata lain," kata Istri A'ling,
Kepada Merdeka.com, Darmi bercerita ia bersama suami, serta empat orang anaknya sudah berada di tempat pengungsian di Lingkungan Pandang Baka Induk, Kelurahan Rimuku Kecamatan Mamuju.
Sejak gempa bumi mengguncang Sulbar, Jumat 15 Januari 2021 dengan berkekuatan 6,2 magnitudo. Bersama keluarganya sampai saat ini masih bertahan di tenda pengungsian karena trauma dengan adanya gempa susulan.
"Suami saya menderita penyakit ginjal dan kelainan pada hati, hanya sekali diperiksa oleh dokter relawan dan sudah diberikan resep obat setelah diperiksa oleh dokter," ungkap Darmi.
Baca juga:
Ini Kerugian Negara pada Gempa Sulawesi dan Banjir Kalimantan
Dinyatakan Sehat, 54 Pengungsi Gempa Sulbar Dipulangkan ke Keluarga
Sedang Kena Musibah, Korban Gempa Sulbar juga Harus Alami Ini
Tiga Kapal TNI AD Bawa Bantuan dan RS Lapangan untuk Korban Bencana Kalsel dan Sulbar
Lima Desa Masih Terisolir Akibat Longsor di Sulbar, Bantuan Dikirim Lewat Udara
856 Gardu Listrik di Wilayah Terdampak Gempa Sulbar Sudah Berfungsi Lagi