Polisi sebut Triono pakai 3 bantal buat habisi nyawa sang istri
Menurut polisi, Ratnita sempat berontak saat dua kali dibekap bantal. Saat dibekap bantal ketiga, dia tewas.
Kasus tewasnya Ratnita Handriani (37) di tangan sang suami, Bripka Triono, terus bergulir. Buat menghabisi nyawa ibu dari dua anaknya, Triono meminta bantuan temannya, M, buat membekap hingga tak bisa bernapas.
"Tewasnya karena dibekap," kata Kapolresta Depok, Kombes Pol Dwiyono, Kamis (30/3).
Ratnita dibekap menggunakan tiga bantal berbeda. Bantal pertama bergambar tokoh kartun Winnie the Pooh warna biru, bantal kedua bergambar karakter fiktif Keroppi warna hijau, dan bantal ketiga bergambar Spiderman berwarna biru.
"Yang membekap adalah M," ujar Dwi.
Ratnita dibekap ketika sedang tidur. Ketika dibekap dengan bantal pertama, kata Dwi, dia melawan dan bantalnya jatuh. Namun, Triono tetap berusaha menghabisi istrinya. Namun bantal kedua pun terjatuh kembali akibat korban terus meronta. Namun, bekapan bantal ketiga bergambar Spiderman akhirnya nyawa Ratnita melayang.
"Bantalnya ada tiga. Yang pertama dan kedua terlempar karena melawan. Bantal ini yang membuat korban meninggal," kata salah satu penyidik Polresta Depok sambil menunjukkan bantal.
Sebelum dinyatakan meninggal oleh dokter, Triono meminta pembantunya membangunkan Ratnita. Karena tidak ada respon, Triono menyuruh pembantunya ke rumah Ketua RT. Triono juga sempat meminta tolong pada pembantunya menyelimuti Ratnita.
"Pembantunya diminta pak Triono nyelimutin korban karena tidurnya pulas. Padahal itu sudah meninggal. Ketika itu pembantunya enggak tahu kalau korban sudah tewas," kata Rosana, tetangga korban.
Ketika dinyatakan meninggal oleh dokter, tidak ada tetangga berani mendekat. Karena tetangga merasa ketakutan.
"Saya kaget juga dan enggak nyangka Pak Triono yang bunuh, karena dia orangnya baik," tutup Rosana.
Baca juga:
Tetangga dengar cibiran saat Bripka Triono dan istrinya bertengkar
Bripka Triono diduga tertekan karena rumah tangganya tak harmonis
Ketua RT mengaku sempat curiga dengan sikap Bripka Triono
Ibu dibunuh ayah, 2 anak Bripka Triono diasuh kerabat
Teman Triono sempat ikut membersihkan rumah Ratnita usai kejadian
Sebelum tewas, tetangga kerap mendengar Ratnita dan suami bertengkar
-
Bagaimana polisi berusaha menangkap para buronan? Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Bagaimana polisi mengurai kemacetan akibat demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas.
-
Apa yang dilakukan polisi kepada pemuda itu? Saat mereka berdua keluar tol, pemuda tersebut langsung diajak makan oleh anggota Polri yang tidak diketahui namanya itu. Pasalnya, pemuda tersebut belum makan dan masih harus melakukan perjalanan yang cukup panjang.“Ayo nanti keluar tol kita makan dulu, ya. Kita sarapan dulu, ya,” kata Polisi. Sesampainya di tempat makan, pemuda tersebut pun manghabiskan makanannya dengan lahap. Ia mengaku sudah kehabisan energi untuk berjalan kaki. Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.“Buat bekal, buat ongkos ini, ya, cukup ya. Ini sembako buat bawa balik. Hati-hati di jalan, ya
-
Kenapa polisi menduga keluarga itu bunuh diri? Mereka tidak ditemukan unsur kekerasan di lokasi kejadian. "Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi," jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
-
Bagaimana polisi membantu pemuda tersebut? Saat mereka berdua keluar tol, pemuda tersebut langsung diajak makan oleh anggota Polri yang tidak diketahui namanya itu. Pasalnya, pemuda tersebut belum makan dan masih harus melakukan perjalanan yang cukup panjang.“Ayo nanti keluar tol kita makan dulu, ya. Kita sarapan dulu, ya,” kata Polisi. Sesampainya di tempat makan, pemuda tersebut pun manghabiskan makanannya dengan lahap. Ia mengaku sudah kehabisan energi untuk berjalan kaki. Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.“Buat bekal, buat ongkos ini, ya, cukup ya. Ini sembako buat bawa balik. Hati-hati di jalan, ya