Polisi: Sekeluarga Tewas di Malang Diduga Bunuh Diri Bersama
Sekeluarga Tewas di Malang Diduga Bunuh Diri Bersama
Polisi menduga tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia di Kabupaten Malang bunuh diri bersama-sama.
-
Kapan keluarga itu dibantai? Penggalian di Yaroslavl dari 2005-2006 menyatakan pembantaian itu terjadi pada Februari 1238.
-
Di mana patung keluarga tersebut ditemukan? Patung tersebut ditemukan di salah satu pemukiman neolitik tertua yang berasal dari tahun 6800 SM di Bukit Ulucak, Turki.
-
Bagaimana bentuk patung keluarga tersebut? Patung-patung kecil itu terlihat seperti pasangan perempuan dan laki-laki dengan menggendong bayi di pangkuannya.
-
Kenapa liburan keluarga itu penting? Liburan bersama keluarga adalah waktu yang sangat dinantikan oleh banyak orang. Ini adalah kesempatan untuk melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari, mempererat ikatan keluarga, dan menciptakan kenangan indah yang akan dikenang sepanjang hidup.
-
Mengapa keluarga tersebut dibunuh? Semua mayat pada lokasi ini memiliki tanda bekas pukulan di tengkorak mereka, ini menunjukan pada masanya mayat-mayat tersebut dibunuh secara brutal.
-
Kapan arisan keluarga biasanya diadakan? Arisan keluarga adalah momen kumpul-kumpul satu bulan sekali yang sangat dinanti-nantikan oleh anggotanya.
Polisi: Sekeluarga Tewas di Malang Diduga Bunuh Diri Bersama
Dua orang korban meninggal dunia yakni ibu, Sulikhah (35) dan anak kedua ARE (13) diduga meminum racun obat nyamuk cair.
Sementara Wahaf Efendi (38) memotong urat nadi tangan kiri dan meninggal dunia saat dalam upaya penanganan di rumah sakit.
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan, pendalaman sedang dilakukan setelah olah TKP. Mereka tidak ditemukan unsur kekerasan di lokasi kejadian.
"Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi," jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
Para korban tinggal di rumah kontrak karya di Dusun Boro Bugis RT 03, RW 10, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Wahaf merupakan seorang guru Sekolah Dasar (SD) di Kota Malang dan istrinya seorang penjual kue.
AKP Gandha menceritakan, peristiwa tersebut diketahui setelah anak pertama Wahaf dan Sulikhah, AKE (13) berteriak meminta tolong pada tetangga. Ketika tetangga dan AKE mengecek, kamar dalam kondisi terkunci dari dalam sehingga pintu harus didobrak.
Saat ditemukan, korban Wahaf Efendi dalam keadaan pergelangan tangan mengeluarkan darah. Lukanya cukup dalam akibat sayatan pisau.
- Pelaku Bunuh Diri Sekeluarga Tulis Pesan di Cermin dan Tinggalkan Uang Pemakaman
- Diduga Meninggal Tak Wajar, Polisi Bongkar Makam Pemuda di Jepara
- Polda Kalteng Usut Satu Warga Seruyan Diduga Tewas Tertembak Polisi
- Sempat Ditantang Pelaku, Warga Soroti Polisi Tak Tahan Suami Aniaya Istri Hamil 4 Bulan di Tangsel
"Tetangga langsung membawa korban ke rumah sakit terdekat. Namun korban tidak tertolong dan meninggal dunia di rumah sakit," tegasnya.
Sementara di dalam kamar, ditemukan dua perempuan dalam kondisi meninggal dunia. Keduanya ditemukan meninggal dunia telentang di atas tempat tidur secara berjajar dengan mulut mengeluarkan busa.
Bau dari mulut kedua korban sangat menyengat dan ditemukan sisa salah satu merek obat nyamuk cair. Selain itu, juga ditemukan pisau dalam kamar.
"Dugaan sementara, sepertinya bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga. Di mana satu keluarga ini beranggotakan empat orang, bapak -ibu dan putri kembarnya. Namu alhamdulillah satu orang putrinya dalam kondisi selamat, saat ini sedang mendapat pendampingan PPPA dan Psikolog," urainya.
Ganda mengaku masih harus mendalami motif dugaan bunuh diri tersebut. Ia masih harus meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk saksi kunci secara mendalam.