Polisi Ungkap Kondisi Jenazah Brigjen TNI Hendrawan Osteven, Ada Bekas Luka?
Jasad korban ditemukan mengapung di perairan Marunda, Jakarta Utara, pada 10 Januari 2025.
Polisi tidak menemukan bekas luka pada mayat Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan. Diketahui, jasad korban ditemukan mengapung di perairan Marunda, Jakarta Utara, pada 10 Januari 2025.
"Tidak ada bekas luka di tubuh korban, penyebab kematian masih didalami," kata Direktur Polisi Air Udara (Dir Polairud) Polda Metro Jaya, Kombes Joko Sadono saat dihubungi, Rabu (15/1).
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Kenapa Jenang Saren warnanya hitam pekat? Jenang ini dinamakan “saren” karena warnanya yang hitam legam. Warna hitam ini berasal dari merang yang dibakar.
-
Kapan Krisdayanti menjadi nenek? Kris Dayanti udah jadi nenek di bawah usia 50 tahun.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa O membunuh tantenya? Dalam pemeriksaan, disebutkan Ari, O mengaku telah melakukan pembunuhan terhadap tantenya dan menganiaya keponakannya. Aksi itu dilakukan karena adanya ketersinggungan pelaku terhadap korban atas salah satu ungkapan yang disampaikan. Pada awalnya, menurut Ari, pelaku hanya berniat meminjam motor korban namun direncanakan tidak akan dikembalikan. "Namun karena adanya ucapan dari korban yang membuatnya sakit hati, pelaku pun menganiaya korban hingga menyebabkan korban meninggal dunia dan satunya lagi luka berat," katanya.
-
Bagaimana O membunuh tantenya? Korban berinisial N (53) yang merupakan tante pelaku meninggal dengan luka serius di bagian kepala akibat hantaman cobek batu.
Dia tidak merinci lebih lanjut terkait hasil temuannya itu. Dia meminta agar hal itu bisa ditanyakan lebih lanjut kepada Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indardi.
"Konfirmasi sama kabid humas ya, datanya sudah kita berikan. Dari hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda luka. Dari hasil visum begitu," ujarnya.
Sebelumnya, Penemuan mayat Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan mengejutkan masyarakat. Jasadnya ditemukan mengapung di perairan Marunda, Jakarta Utara, pada 10 Januari 2025.
Kejadian ini menyisakan banyak pertanyaan, terutama setelah rekaman CCTV memperlihatkan mobil korban terjatuh ke laut pada dini hari. Polisi segera melakukan evakuasi dan mengidentifikasi jasad tersebut menggunakan Kartu Tanda Anggota (KTA) TNI dan BIN yang ada di dalam dompetnya.
Penyelidikan mendalam pun dilakukan, dengan fokus pada penyebab kematian pensiunan jenderal berusia 75 tahun ini. Insiden ini memunculkan berbagai spekulasi, mengingat latar belakang almarhum yang merupakan pejabat intelijen.
Sampai berita ini diturunkan, penyelidikan masih berlanjut, termasuk pencarian mobil korban yang diduga tenggelam di lokasi kejadian. Tragedi ini tidak hanya menarik perhatian keluarga, tetapi juga menimbulkan berbagai pertanyaan di masyarakat.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena melibatkan seorang mantan pejabat tinggi militer, yang dikenal memiliki banyak koneksi dan pengalaman dalam dunia intelijen.
Berbagai pihak berharap agar penyelidikan ini dapat mengungkap fakta sebenarnya di balik kematian Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan.