Remaja korban pembacokan kelompok bercadar meninggal dunia
Adnan mendapatkan luka tusuk di bagian perut. Adnan sempat mendapatkan perawatan intensif di ICU ruang Carolus No 224 dan direncanakan akan menjalani operasi.
Adnan Wirawan (16), pelajar kelas X IPS 2 SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa (13/12) pukul 19.30 WIB. Adnan meninggal dunia setelah menjadi korban pembacokan rombongan bercadar yang terjadi di Jalan Imogiri-Panggang, Senin (12/12).
Adnan sempat berjuang untuk hidup saat dirawat di Rumah Sakit (RS) JIH, kemudian dirujuk ke RS Panti Rapih. Adnan mendapatkan luka tusuk di bagian perut. Adnan sempat mendapatkan perawatan intensif di ICU ruang Carolus No 224 dan direncanakan akan menjalani operasi.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Apa kegiatan Atta Halilintar di Yogyakarta? Jadi, aku tuh ada acara, ada undangan di Yogyakarta. Kebetulan aku di Yogya dan di sini terkenal dengan wisata kulinernya, jadi aku yakin Yogya pasti the best buat makanan. Istri pun nitip makanan," pungkas Atta dalam live streaming di YouTubenya.
-
Apa yang membuat Sate Tukangan di Yogyakarta begitu istimewa? Sate Tukangan wajib dicicipi saat berburu kuliner pinggir jalan di Kota Yogyakarta. Sate yang satu ini menjadi buruan banyak pecinta kuliner di Kota Yogyakarta. Rasanya diklaim otentik, karena resepnya asli dari Madura.
-
Apa saja fasilitas yang ada di Terowongan Bawah Tanah Stasiun Tugu Yogyakarta? Calon penumpang dijamin tidak akan bosan dan lelah saat melewati underpass, lantaran terdapat fasilitas eskalator. Selain eskalator, di terowongan ini juga terpasang pencahayaan lampu yang terang dan membuat pengunjung nyaman.
-
Mengapa Terowongan Bawah Tanah Stasiun Tugu Yogyakarta dibangun? Adanya terowongan tersebut, sangat membantu para pengguna kereta api untuk menuju peron tujuannya tanpa harus menyeberangi rel.
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
Sekretaris Majelis Hukum HAM Pengurus Daerah Muhamadiyah Kota Yogyakarta, Budi Mulyono yang memberikan pendampingan hukum kepada korban mengaku belum mengetahui pasti penyebab kematian Adnan. Pasalnya ketika dihubungi Merdeka.com, Budi belum mendapatkan konfirmasi dari pihak dokter yang menangani korban.
"Kemungkinan karena luka tusuk di perutnya. Tapi belum tahu. Masih menunggu keterangan dari dokter," ujar Budi, Selasa (13/12) malam.
Budi menambahkan, baik pihak sekolah maupun Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta akan terus mengawal perkembangan kasus pembacokan yang dialami oleh pelajar SMA Muhi. Pihaknya memasrahkan sepenuhnya proses penindakan hukum kepada pihak Polisi.
"Kita percaya pihak polisi bisa adil dalam menangani kasus ini. Walaupun menurut informasi pelakunya masih berusia di bawah umur," papar Budi.
Budi menegaskan, kejadian ini murni tindak kriminal dan harus diproses hukum. Untuk itu pihaknya meminta supaya kasus yang menyebabkan hilangnya nyawa Adnan bisa diusut tuntas dan ditangani dengan adil.
"Sebab jika dilihat kasusnya, pembacokan ini bisa masuk ke dalam pasal penganiayaan hingga berujung kematian. Jika dilihat dari alat yang dibawa pelaku dan cadar yang digunakan, maka pasal pembunuhan berencana pun juga bisa digunakan. Tapi sekali lagi kita percayakan kembali penegakan kasus ini kepada pihak berwajib," jelas Budi.
Kejadian kurang mengenakan sempat dialami wartawan Radar Jogja saat berusaha melakukan peliputan di RS Panti Rapih. Beberapa pelajar dari sekolah tersebut berusaha mengusir dan memaksa wartawan Radar Jogja yang bernama Rizal untuk menghapus gambar di lokasi tersebut.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, rombongan pelajar SMA Muhi menjadi korban penyerangan dan pembacokan oleh serombongan orang tak dikenal di Jalan Imogiri-Panggang. Para pelajar SMA Muhi ini diserang saat dalam perjalanan pulang usai berlibur di Pantai Ngandong, Gunungkidul. Sejauh ini pihak Polres Bantul sudah menangkap lima orang pelaku.
Baca juga:
Saling bleyer knalpot jadi pemicu pembacokan 7 pelajar SMA di Yogya