Sisa tubuh penyu hijau diduga dibantai ditemukan di Berau
Daging penyu diduga dikonsumsi buat tujuan tertentu.
Keberadaan penyu di Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, kian terancam punah. Tidak hanya telurnya yang terus diburu, penyu pun dibunuh dan diduga kuat dagingnya dikonsumsi buat tujuan tertentu.
Dugaan pembantaian penyu itu semakin kuat, saat petugas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Berau, pada Selasa (29/3) pagi lalu menemukan delapan telur penyu, gumpalan darah, sepasang sandal, dan juga pisau dapur. Setelah diteliti, gumpalan darah itu diduga adalah isi perut penyu dari jenis penyu hijau (Chelonia Mydas).
Temuan itu itu langsung disampaikan kepada petugas Dinas Kelautan dan Perikanan serta pegiat satwa Protection of Forest and Fauna (ProFauna) Borneo, yang bertugas di Berau terkait konservasi satwa penyu.
"Kuat dugaan saat itu, baru saja terjadi pembunuhan penyu. Pelaku buru-buru kabur, setelah tahu ada petugas BLH datang," kata Koordinator ProFauna Borneo, Bayu Sandi, kepada merdeka.com, Jumat (1/4).
Bayu menerangkan, DKP Berau berusaha mencari sisa bangkai penyu, yang dimungkinkan masih berada di sekitarnya. "Dengan temuan itu, menguatkan dugaan perburuan penyu masih marak terjadi di Pulau Derawan di Berau," ujar Bayu.
Merespons temuan itu, sehari kemudian, pegiat ProFauna Borneo bersama dengan kelompok masyarakat lokal dari Pemuda Duta Bahari, bergegas ke Pulau Derawan melakukan penyisiran ke seluruh pantai.
"Hasilnya, kita temukan telur-telur penyu yang berada di dasar air laut pantai. Diduga telur-telur hasil curian itu adalah telur yang tercecer," ucap Bayu.
Sebelumnya, berdasarkan investigasi ProFauna di pulau Derawan, perburuan penyu disinyalir memang masih marak. Tidak hanya telur, daging penyu pun dipesan pihak tertentu, untuk dikonsumsi pada perayaan keagamaan tertentu. Sebagian masyarakat juga diduga memanfaatkan daging penyu sebagai makanan ringan, juga bahan masakan.
ProFauna melansir, perairan Kabupaten Berau dikenal dunia internasional sebagai habitat penting satwa langka penyu hijau (Chelonia Mydas) terbesar di Indonesia, juga terbesar kedelapan di dunia. Namun, sangat disayangkan pencurian penyu dan telur penyu terus berlangsung sampai saat ini.
Baca juga:
Sisa tubuh penyu hijau diduga dibantai ditemukan di Berau
Habitat elang Jawa di Gunung Merapi belum sepenuhnya aman
Tersisa 150 ekor lebih, Harimau Sumatera di Aceh terancam punah
Pasar burung di Denpasar ini ketahuan jual satwa yang dilindungi
Diburu buat kejantanan, kepala Kukang dijual Rp 450 ribu per ekor
Diam-diam aktor Leonardo DiCaprio kunjungi Taman Nasional di Aceh
-
Hewan apa yang meniru ular berbisa? Gurita peniru mampu menyerupai ular laut berbisa atau ikan singa berbisa, memberikan perlindungan lebih lanjut dari ancaman predator.
-
Hewan apa yang ditemukan di sungai Desa Kebonagung? Awalnya saat sedang berburu, seorang pemuda di Desa Kebonagung Kecamatan Sulang, Rembang, memergoki adanya kucing hutan di pinggir sungai yang terletak di sebelah barat desa. Namun saat dikejar, kucing hutan itu masuk bersembunyi di dalam lubang. Karena penasaran dengan keberadaan kucing hutan, empat pemuda desa mendatangi lagi lokasi tersebut Minggu (10/9) dini hari. Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Kenapa lupis Betawi dipotong dengan benang? Orang Betawi sendiri biasanya memotong lupis menjadi ukuran kecil-kecil pipih menggunakan benang. Fungsinya sama seperti pisau, yakni diarahkan ke bagian yang akan dipotong karena benang cukup tajam.
-
Kapan tulang hewan berisi biji henbane hitam ditemukan? Tulang tersebut berasal dari antara tahun 70 dan 100 Masehi berdasarkan model keramik dan bros kawat yang ditemukan di lubang berlumpur yang sama.
-
Kapan hewan-hewan purba tersebut hidup di Sumba? Menurut makalah tersebut, beberapa dari spesies ini diperkirakan telah menghuni Sumba sekitar 12.000 tahun yang lalu.
-
Hewan langka apa yang ditemukan oleh petani di Australia Selatan? Seorang petani di Beachport, Australia Selatan, melakukan penemuan luar biasa ketika memasang perangkap untuk menangkap predator yang berpotensi memangsa ternaknya. Pao Ling Tsai tadinya berharap menangkap musang atau rubah, tetapi justru dia dikejutkan dengan seekor hewan yang terakhir kali terlihat di Australia Selatan lebih dari 130 tahun yang lalu.