Siswi SD korban pelecehan kepala sekolah di Jembrana diperiksa polisi
Siswi SD korban pelecehan kepala sekolah di Jembrana diperiksa polisi. Polisi memastikan pemeriksaan terhadap terlapor dilakukan setelah memeriksa para korban dan saksi. "Yang jelas pasti kami akan panggil terlapor dan minta keterangannya," imbuhnya.
Pihak kepolisian hingga kini belum melakukan pemanggilan terhadap mantan Kepala Sekolah SDN 2 Yehembang Kangin berinisial IBP, Jembrana, Bali, terkait kasus dugaan pelecehan seksual terhadap ketiga muridnya. Pihak kepolisian sejauh ini masih menyelidiki dugaan pelecehan seksual tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi termasuk para korban.
"Kami saat ini masih meminta keterangan para korban dan saksi-saksi, termasuk pengumpulan bukti-bukti," kata Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yusak A Sooai, Selasa (10/10).
Dia memastikan pemeriksaan terhadap terlapor dilakukan setelah memeriksa para korban dan saksi. "Yang jelas pasti kami akan panggil terlapor dan minta keterangannya," imbuhnya.
Menurut dia, pengakuan terlapor hingga berujung pencopotan jabatan sifatnya intern di dinas pendidikan. Dia menegaskan bakal melakukan pemeriksaan setelah meminta keterangan saksi dan korban.
"Kami hanya melakukan sesuai protap hukum. Jika terbukti bersalah dalam pemeriksaan langsung kami tetapkan sebagai tersangka," tegasnya.
Untuk diketahui kepala sekolah asal Kecamatan Mendoyo, Jembrana ini dilaporkan atas tindakan pelecehan terhadap tiga orang siswi kelas VI. Korban digagahi setiap jam piket pagi.
Tindakan itu diakui kepela sekolah ini dilakukan di ruang kerjanya saat korban menyapu ruang guru. Bahkan setiap jadwal piket ketiga korbannya ini, IBP selalu datang lebih pagi dari para guru lainnya.
Pun demikian di hadapan inspektorat dan dinas pendidikan serta para guru lainnya, Ia mengakui apa yang telah dituduhkan dan dilaporkan oleh ketiga siswinya. Termasuk mengakui tindakan itu dilakukan dibawah tekanan dan ancaman kelulusan.
Baca juga:
Akui lecehkan 3 siswinya, kepsek SD di Jembrana dicopot dari jabatannya
Kepala sekolah di Jembrana lecehkan 3 siswinya saat piket di sekolah
-
Mengapa para pemijat difabel netra di Yogyakarta rentan terhadap pelecehan seksual? Arya sendiri tidak tinggal di losmen, melainkan di asrama sekolah dengan biaya yang cukup murah. Rawan terkena pelecehan Di tahun yang sama, Arya pertama kali memperoleh pengalaman tak menyenangkan dilecehkan oleh salah seorang pasiennya. Hari sudah hampir malam ketika ia sedang bersiap memulai kerja lepasnya sebagai pemijat di losmen itu. Tak lama kemudian, datanglah seorang pasien. Dari suaranya, Arya menduga kalau ia adalah seorang lelaki paruh baya.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
-
Di mana Jenang Gempol Bu Tum berjualan? Dilansir dari Jogjakota.go.id, salah satu penjual jenang gempol yang masih bertahan dan eksis adalah Jenang Gempol Bu Tum yang berlokasi di Pasar Pathuk Yogyakarta.