Tabur bunga di Danau Toba, Menko Luhut minta maaf dan mengaku salah
Menko Luhut mengakui, kecelakaan KM Sinar Bangun yang merenggut puluhan korban jiwa, terjadi akibat adanya kelalaian dari pemerintah. Ada regulasi yang dilanggar dalam pengelolaan kapal di Danau Toba.
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan melakukan tabur bunga di Danau Toba, Sumatera Utara, Senin (2/7). Ini dilakukan untuk mengenang korban tenggelamnya KM Sinar Bangun.
Sebelum melakukan tabur bunga, Luhut terlebih dahulu berkunjung ke Pelabuhan Tigaras yang berada di Kabupaten Simalungun. Luhut ingin melihat proses evakuasi yang dilakukan tim SAR gabungan dan para relawan di hari pencarian ke-15 KM atau Senin (2/7).
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
Luhut beserta rombongan melanjutkan perjalanan ke tempat tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba. Mereka melakukan tabur bunga dari atas KMP Sumut ll.
"Saya pribadi mengucapkan turut berduka cita atas peristiwa ini. Saya harap, semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi," ucap mantan Menko Polhukam tersebut.
Luhut mengakui, kecelakaan KM Sinar Bangun yang merenggut puluhan korban jiwa, terjadi akibat adanya kelalaian dari pemerintah. Ada regulasi yang dilanggar dalam pengelolaan kapal di Danau Toba.
"Kalaupun ada salah, saya mengakui juga ada kekurangan kita di sana," ungkapnya.
Dari laporan Bupati Samosir, Rapidin Simbolon, ke depan akan ada 59 pelabuhan di Danau Toba. Luhut ingin semua pelabuhan yang ada di Danau Toba ditata dengan baik dan sesuai standard operasional prosedur (SOP).
"Saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya membenahi transportasi di Danau Toba. Ada empat kapal feri yang akan dibangun," ujarnya.
Mengenai kapal feri, Luhut mewakili pemerintah juga mengakui ada keterlambatan dalam membangunnya. Walaupun sebenarnya feri yang pertama sudah selesai pada Oktober tahun 2018. Disusul feri kedua, ketiga, dan keempat.
"Ternyata kita kalah cepat. Kita perbaiki, mulai dari manifest dan KIR untuk kapal," Luhut menandaskan.
Reporter: Reza Effendi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Dirikan monumen KM Sinar Bangun, keluarga korban gelar doa bersama
Video Ratna Sarumpaet & Menko Luhut adu mulut di depan korban KM Sinar Bangun
Kisah pilu korban selamat kapal tenggelam
Kejati Sumut terima 4 SPDP kasus tenggelamnya KM Sinar Bangun
Pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba dihentikan besok