Tragis! Kabur dari Pesantren, ABG 13 Tahun Ditemukan Gantung Diri di Pasar
Pada 22 September 2024, korban pergi dari pondok dan pulang ke rumahnya. Tapi diantarkan kembali oleh orangtuanya tapi kabur lagi.
Tragis! Kabur dari Pesantren, ABG 13 Tahun Ditemukan Gantung Diri di Pasar
Seorang remaja laki-laki, GD (13), ditemukan tewas tergantung di Pasar Megang Sakti, Musi Rawas, Sumatera Selatan. Kematian korban diduga kuat murni karena gantung diri.
-
Bagaimana Tari Dulang diiringi? Melansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Tari Dulang juga diiringi oleh beberapa alat musik khas melayu, seperti gendang, accordion, biola.
-
Bagaimana Tari Gandrung dibawakan? Salah satu ciri khas Tari Gandrung adalah melibatkan penari wanita profesional yang mengajak menari bersama tamu terutama pria dengan iringan musik berupa gamelan.
-
Apa yang dilakukan Gilang Dirga beberapa waktu lalu? Beberapa waktu lalu Gilang Dirga menggelar lomba azan online.
-
Kenapa Mpu Gandring dibunuh? Ken Arok tidak sabar. Lima bulan kemudian, ia menyatroni Mpu Gandring.
-
Apa itu Tari Gandrung? Mengutip warisanbudaya.kemdikbud.go.id, tarian khas Banyuwangi ini berasal dari kata "Gandrung" dalam bahasa Jawa artinya "Tergila-gila" atau "Cinta habis-habisan".
-
Siapa Darma Mangkuluhur? Darma Mangkuluhur menjadi sorotan karena rencananya membangun lapangan golf di Sentul, Bogor, Jawa Barat dengan dana Rp1,2 triliun. Miliki Bisnis Yang Berkembang Pesat, Ini Potret Darma Mangkuluhur Putra Tommy Soeharto yang Akan Bangun Lapangan Golf Senilai Rp1,2 Triliun Merupakan Komisaris Darma adalah komisaris di PT Intra GolfLink Resorts (IGR) dan PT Wisma Purnayudha Putra, perusahaan properti, seperti dilaporkan oleh CNN Indonesia.
Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari. Di tubuhnya ditemukan kantong plastik berisi kertas, peci sekolah, topi, rokok, korek api, pena, sarung, dan kain.
Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil. Lampu mobil tersorot ke salah satu lapak dan di dalamnya terlihat seorang anak laki-laki yang tergantung.
Hal itu membuat saksi menghubungi pemilik lapak dan warga berkerumun di TKP. Identitas korban dikenali oleh seorang pekerja keamanan pesantren tempat korban sekolah yang datang ke lokasi.
"Korban ditemukan tewas gantung diri di lapak pasar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya," ungkap Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi.
Andi menyebut korban adalah santri Madrasah Tsanawiyah di salah satu pondok pesantren di kabupaten itu. Pada 22 September 2024, korban pergi dari pondok dan pulang ke rumahnya.
Orangtua korban curiga kepulangan korban sehingga menghubungi pesantren. Ternyata sekolah tidak libur dan korban tidak mengikuti perkemahan di sekolahnya.
Beberapa hari kemudian, korban diantar kembali ke pesantren oleh orangtuanya. Pada 2 Oktober 2024, keluarga kaget bukan main mengetahui bahwa korban tak ada di pesantren. Guru-gurunya pun tidak menemukan korban di lingkungan pesantren.
Seorang saksi menyebut melihat korban berada di sekitar pasar sore kemarin. Pencarian terus dilakukan tetapi tak membuahkan hasil.
"Orangtua sempat bilang ke saksi biarkan dulu, siapa tahu besok ada niatnya untuk belajar, pulang ke pondok. Ternyata korban ditemukan tewas gantung diri," kata Andi.
Setelah dilakukan visum dan dipastikan murni gantung diri, jenazah dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan. Keluarga menerima peristiwa itu adalah musibah dan tidak melanjutkan ke proses hukum.