5 Alasan Mengapa Gorengan dan Keripik Disukai Banyak Orang dan Sulit Dihindari Konsumsinya
Banyak orang kesulitan untuk berhenti konsumsi gorengan dan kripik karena sejumlah alasan ini:
Gorengan dan keripik adalah dua jenis makanan ringan yang sangat populer di kalangan masyarakat. Meski sudah banyak orang yang menyadari bahwa makanan ini tidak sehat, mereka seringkali sulit untuk melepaskan diri dari godaan camilan tinggi garam, gula, dan lemak tersebut. Mengapa begitu banyak orang yang terjebak dalam pola konsumsi ini?
Menurut ahli gizi lulusan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Vania, ada lima alasan utama mengapa gorengan dan keripik begitu disukai dan sulit dihindari.
-
Apa itu kembang goyang? Menurut situs warisanbudaya.kemdikbud.go.id, kue kembang goyang merupakan kudapan ringan yang terbuat dari campuran bahan tepung beras, air, santan, telur dan garam.
-
Di mana Gonrang Sipitu-pitu digunakan? Gonrang Sipitu-pitu masih kerap dibawakan ketika upacara kematian bernama Sayur Matua.
-
Mengapa Sego Penek digemari? Walaupun makanan tersebut terkesan sederhana, tetapi banyak orang yang menyukainya.
-
Kenapa gorengan dianggap berbahaya? Gorengan mengandung lemak trans, yaitu jenis lemak yang dihasilkan dari proses hidrogenasi minyak nabati. Lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat, menurunkan kadar kolesterol baik, meningkatkan resistensi insulin, dan menyebabkan peradangan dalam tubuh . Lemak trans juga dapat mengubah struktur membran sel dan mengganggu fungsi enzim dan hormon.
-
Apa itu Gonrang Sipitu-pitu? Gonrang Sipitu-pitu salah satu alat musik Tradisional dari Simalungun yang terdiri 7 buah gendang. Simalungun merupakan salah satu sub-suku Batak yang mendiami di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.
-
Bagaimana bentuk Gua Kemang? Berbentuk Tidak Simetris Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Gua Kemang sendiri berbeda dari gua-gua lainnya yakni memiliki bentuk yang tidak simetris.
1. Mudah Diakses
Gorengan dan keripik sangat mudah ditemukan di mana-mana. Mulai dari supermarket hingga pedagang kaki lima di pinggir jalan, makanan ini tersedia dengan sangat mudah.
"Makanan-makanan tersebut tuh ada di mana-mana, mau di supermarket ada, lalu di pinggir jalan ada," jelas Vania. Kemudahan akses ini membuat masyarakat lebih cenderung untuk membeli dan mengonsumsi camilan yang tidak sehat tersebut.
2. Harga Terjangkau
Harga yang murah menjadi alasan kedua mengapa gorengan dan keripik begitu digemari. "Banyak makanan yang kerap dijadikan camilan itu memiliki harga yang terjangkau bahkan murah," kata Vania. Karena harganya yang ramah di kantong, orang tidak perlu berpikir dua kali untuk membelinya, bahkan dalam jumlah yang cukup banyak.
3. Rasa yang Lezat
Tidak bisa dipungkiri bahwa gorengan dan keripik memang enak. Kombinasi rasa gurih, manis, dan tekstur yang renyah membuat camilan ini menjadi favorit banyak orang.
"Processed food tinggi garam, gula, dan lemak, makan makanan ini sedikit saja atau dalam jumlah moderasi sudah tinggi tuh (sudah tinggi garam, gula, dan lemak yang masuk ke tubuh)," ujar Vania. Meski nikmat, konsumsi berlebihan bisa berbahaya bagi kesehatan.
4. Mengandung Unsur "Addicting"
Vania juga menyoroti aspek adiktif dari makanan seperti gorengan dan keripik. Meski belum ada penelitian yang secara langsung menyebut makanan ini adiktif, rasa enak yang dimilikinya membuat orang ingin makan lagi dan lagi. "Di sini saya pakai tanda kutip ya karena tidak ada penelitian yang mengatakan begitu, tapi memang rasa enak itu membuat ingin makan lagi dan lagi ya camilan seperti gorengan dan keripik itu," katanya.
5. Comfort Food
Selain faktor rasa, gorengan dan keripik sering kali dijadikan sebagai comfort food—makanan yang dikonsumsi untuk meredakan emosi. Baik itu sebagai hadiah setelah mencapai sesuatu, atau sebagai pelipur lara saat sedang sedih, makanan ini sering kali menjadi pilihan pertama.
Vania menambahkan, "Selain gorengan dan keripik, boba dan minuman manis lainnya kerap dikonsumsi dengan alasan emosional di baliknya."
Bagaimana Memilih Camilan yang Lebih Sehat?
Vania mengakui bahwa mencari makanan sehat sebagai camilan tidak semudah membeli gorengan atau keripik. Selain harganya yang lebih mahal, rasa antara satu buah dengan yang lain juga belum tentu sama. Namun, demi kesehatan tubuh, penting untuk mencoba menggantikan camilan tidak sehat dengan yang lebih baik. "Coba untuk switch cari camilan yang sehat," sarannya.
Sebagai contoh, Vania merekomendasikan buah apel sebagai salah satu camilan sehat. Apel rendah kalori, dengan hanya 95 kalori dalam satu buah berukuran sedang, dan kaya akan serat yang membantu pencernaan.
"Serat apel juga lumayan ya sekitar 4,4 gram, memang secara angka tidak tinggi, tapi bila dibandingkan dengan produk instan ya angka ini termasuk tinggi apalagi ini kan whole food ya," tambahnya. Selain itu, apel juga kaya akan potasium yang baik untuk mencegah kram dan konstipasi.