Apa yang Terjadi pada Tubuh saat Kurang Tidur? Benarkah Bisa Sebabkan Kematian?
Kurang tidur selama beberapa waktu bisa berdampak buruk pada tubuh, namun benarkah hal ini bisa berdampak hingga kematian?
Kurang tidur mungkin terdengar sepele bagi sebagian orang. Namun, ketika kurang tidur terjadi secara terus-menerus, dampaknya terhadap kesehatan bisa sangat serius, mulai dari perubahan suasana hati, penurunan fungsi kognitif, hingga risiko kecelakaan. Meskipun jarang, kurang tidur yang ekstrem bahkan dapat mengancam nyawa.
Mengalami satu malam tanpa tidur mungkin tidak langsung berdampak fatal, namun ketidaknyamanan yang ditimbulkannya sering kali sangat mengganggu. Beberapa orang mungkin terjaga sepanjang malam, terganggu oleh pikiran yang tak henti-hentinya berputar. Tentu, “Kurang tidur selama semalaman bisa membuatmu terasa tidak nyaman keesokan harinya.” Namun, apakah benar kurang tidur bisa menyebabkan kematian?
-
Kenapa kucing tidur terus? Penyebab kucing tidur terus bisa jadi karena pengaruh perasaan bosan, ingin menghemat energi, kondisi stres, hingga cedera luka atau faktor kesehatannya yang sedang tidak baik.
-
Kapan seseorang dianggap kekurangan waktu tidur? Kurang tidur adalah kondisi ketika seseorang tidak mencukupi waktu tidur yang dibutuhkan oleh tubuhnya. Kebutuhan tidur setiap orang berbeda-beda, tetapi umumnya orang dewasa membutuhkan tidur sekitar 7-9 jam per hari, sedangkan anak-anak dan remaja membutuhkan tidur sekitar 8-10 jam per hari.
-
Kenapa lutut terasa kaku saat bangun tidur? Kekakuan ini terjadi karena peningkatan derajat pengapuran sendi yang dinilai dari angka 0 hingga 4.
-
Kapan lutut terasa kaku saat bangun tidur? Gejala yang umum dirasakan adalah kekakuan pada lutut saat bangun tidur.
-
Kenapa ketiak berbau tak sedap saat bangun tidur? Meskipun keringat itu sendiri tidak memiliki bau, namun ketika bakteri di kulit berinteraksi dengan keringat akibat ruangan tidur yang hangat atau terlalu banyak selimut, hasilnya bisa bau tak sedap pada ketiak.
-
Apa saja bahaya tidur terlalu lama? Dari Obesitas Hingga Tingkatkan Risiko Kematian, Ini 7 Bahaya Terlalu Banyak Tidur Tidur merupakan fase penting untuk memulihkan kerja tubuh. Walau begitu, terlalu banyak tidur ternyata bisa menjadi penyebab masalah kesehatan tertentu. Kurang tidur sering kali menjadi perhatian utama dalam pembicaraan kesehatan, namun terlalu banyak tidur ternyata juga bisa membawa dampak buruk yang serius bagi kesehatan.
Dampak Kurang Tidur pada Tubuh
Satu malam tanpa tidur mungkin hanya akan menyebabkan rasa kantuk dan lelah di siang hari berikutnya. Namun, ketika kondisi ini terjadi lebih dari satu malam, tubuh mulai mengalami perubahan yang signifikan.
Tidak Tidur Selama 24-36 Jam
Setelah 24 Jam Tanpa Tidur
Menahan diri untuk tetap terjaga selama 24 jam memiliki dampak yang mirip dengan kondisi mabuk. Menurut sebuah penelitian pada tahun 2010, berada dalam keadaan terjaga selama 20 hingga 25 jam setara dengan memiliki kadar alkohol dalam darah (BAC) sebesar 0,10 persen. Sebagai perbandingan, di banyak tempat, seseorang dianggap mabuk secara hukum dengan BAC 0,08 persen.
Artinya, dalam kondisi ini, sebaiknya hindari aktivitas yang memerlukan fokus tinggi seperti mengemudi atau pekerjaan berisiko lainnya. Efek samping lain dari satu malam tanpa tidur meliputi kantuk di siang hari, kebingungan, perubahan suasana hati seperti cepat marah, dan kesulitan berkonsentrasi.
Setelah 36 Jam Tanpa Tidur
Setelah 36 jam tanpa tidur, tubuh mulai mengalami dampak yang lebih serius. Kurang tidur yang berkepanjangan memaksa tubuh untuk melepaskan lebih banyak kortisol, yaitu hormon stres yang biasanya meningkat dalam situasi penuh tekanan. Ketidakseimbangan hormon ini berdampak pada perubahan suasana hati dan peningkatan tingkat stres.
Selain itu, ketahanan tubuh terhadap infeksi menurun akibat terganggunya sistem kekebalan tubuh. Berkurangnya asupan oksigen juga bisa menyebabkan gejala seperti demam dan menggigil. Di tahap ini, seseorang mungkin mulai kesulitan dalam mengingat, merasa lelah, dan berbicara dengan lancar.
Tidak Tidur 2-3 Hari
Setelah 48 Jam Tanpa Tidur
Pada titik ini, dampak kurang tidur akan semakin terasa dan dapat mengganggu hampir seluruh aspek kehidupan sehari-hari. Seseorang mungkin akan sulit memahami percakapan, mengingat, atau bahkan menyelesaikan tugas-tugas sederhana. Keinginan untuk tidur akan semakin kuat hingga tubuh sering kali memasuki kondisi yang disebut “microsleep.” Microsleep adalah episode singkat saat tubuh tertidur selama beberapa detik hingga setengah menit, yang terjadi tanpa sadar. Seseorang mungkin baru tersadar setelah “terbangun” dengan perasaan bingung.
Kondisi ini juga berdampak pada sistem kekebalan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi. Risiko kecelakaan juga meningkat secara signifikan karena penurunan fungsi motorik dan kognitif.
Setelah 72 Jam Tanpa Tidur
Kurang tidur selama tiga hari atau lebih dapat menyebabkan gangguan pada persepsi realitas. Di tahap ini, tubuh dan pikiran mencapai titik kritis. Seseorang mungkin akan mengalami halusinasi, yang dapat memengaruhi persepsi mereka terhadap apa yang nyata dan tidak nyata. Perubahan suasana hati yang ekstrem, seperti perasaan cemas, depresi, atau paranoia, sering kali muncul di tahap ini.
Selain itu, beberapa orang mengalami fenomena yang disebut "hat phenomenon," yaitu sensasi tekanan di sekitar kepala. Hal ini juga bisa berlanjut menjadi gejala psikosis, di mana seseorang kehilangan kontak dengan realitas, yang memperburuk risiko kecelakaan atau cedera serius.
Apakah Kurang Tidur Bisa Menyebabkan Kematian?
Secara umum, kematian akibat kurang tidur sangat jarang terjadi. Namun, jika seseorang terus-menerus mengabaikan kebutuhan tidurnya, berbagai masalah kesehatan dapat muncul, termasuk risiko kegagalan organ. Pada beberapa kasus, kurang tidur berkepanjangan memang dapat mengakibatkan kondisi kesehatan serius yang berujung pada kematian.
Selain itu, kondisi mental dan fisik yang melemah akibat kurang tidur meningkatkan risiko kecelakaan fatal, terutama ketika seseorang mengemudi atau mengoperasikan alat berat. Ketidakmampuan tubuh untuk pulih akibat kurang tidur yang ekstrem akhirnya akan mengakibatkan berbagai gangguan pada organ vital.
Cara Mengatur Pola Tidur yang Sehat
Penting untuk memahami bahwa tidur yang berkualitas sama pentingnya dengan nutrisi dan olahraga untuk kesehatan secara keseluruhan. Kebanyakan orang dewasa memerlukan 7 hingga 9 jam tidur per malam. Kekurangan tidur secara terus-menerus, baik karena tuntutan pekerjaan, stres, atau gangguan lainnya, dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.
Agar kualitas tidur tetap terjaga, beberapa langkah dapat dilakukan, seperti menjaga kamar tidur tetap nyaman, menghindari penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur, dan mencoba tidur di jam yang sama setiap hari. Berolahraga secara teratur juga dapat membantu tubuh lebih mudah memasuki kondisi rileks saat tidur.
Jika mengalami masalah tidur yang berkepanjangan, sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan solusi yang tepat. Karena, meskipun kurang tidur mungkin tidak langsung menyebabkan kematian.