Berapa Kalori dan Nutrisi dari Kue Serabi? Kalori yang Perlu Diwaspadai dalam Setiap Suapan
Simak ulasan lengkap kalori dan nutrisi kue serabi, salah satu jajanan tradisional yang populer di Indonesia
Serabi, jajanan tradisional yang telah menjadi bagian dari kuliner khas Indonesia, tidak hanya dikenal karena cita rasanya yang lezat, tetapi juga karena proses pembuatannya yang unik. Terbuat dari campuran tepung beras, santan, dan gula, serabi memiliki rasa gurih manis yang menggugah selera. Keistimewaan serabi terletak pada cara memasaknya yang menggunakan tungku tanah liat, menghasilkan aroma khas yang sulit ditandingi oleh jajanan lainnya. Namun, bagaimana dengan kandungan kalori dan nutrisinya? Apakah serabi dapat dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan sehat, atau justru perlu dihindari bagi mereka yang memperhatikan asupan kalori dan gizi? Artikel ini akan membahas lebih mendalam tentang kalori dan kandungan nutrisi serabi, serta memberikan wawasan tentang bagaimana jajanan tradisional ini dapat dinikmati secara bijak dalam diet harian kita.
Kandungan Kalori Serabi
- Energi: 451 kJ (108 kkal)
- Lemak total: 1,8 g
- Lemak jenuh: 1,38 g
- Lemak tak jenuh ganda: 0,108 g
- Lemak tak jenuh tunggal: 0,169 g
- Kolesterol: 0 mg
- Protein: 1,59 g
- Karbohidrat: 21,05 g
- Serat: 0,7 g
- Gula: 1,45 g
- Sodium: 49 mg
- Kalium: 35 mg
Kandungan kalorinya sebesar 108 kkal per porsi tergolong cukup rendah jika dibandingkan dengan camilan atau makanan lain yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Namun, penting untuk memahami kontribusi setiap komponen nutrisi ini agar kita dapat menilai dampaknya terhadap kesehatan.
-
Apa yang menjadi makanan utama dalam tradisi Sedekah Serabi? Dalam masyarakat Suku Lintang, tradisi Sedekah Serabi ini cenderung mengutamakan serabi sebagai makanan utamanya, dengan makanan pendamping berupa pisang goreng, kerupuk ubi merah, bolu, agar-agar, dan kecepol atau roti goreng.
-
Apa manfaat utama dari rebusan jahe, kunyit, dan sereh untuk kesehatan? Mengonsumsi rebusan jahe, kunyit, dan sereh memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang membuatnya menjadi minuman yang sangat bermanfaat. Ketiga bahan tersebut mengandung senyawa antiinflamasi dan antioksidan yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Senyawa-senyawa yang terkandung dalam jahe dan kunyit telah terbukti memiliki efek positif pada daya tahan tubuh. Sementara sereh dapat memberikan tambahan perlindungan melalui sifat antimikroba dan antijamurnya.
-
Apa jenis keju tradisional dari Sulawesi Selatan yang terbuat dari susu kerbau? Keju yang satu ini tak kalah mantapnya dengan keju Eropa, karena Dangke memiliki ciri dan karakteristik yang unik.Penasaran dengan keju lokal ini? Simak ulasan informasinya yang dirangkum merdeka.com dari beberapa sumber berikut.
-
Apa manfaat utama serai untuk kesehatan? Kandungan antioksidannya yang tinggi, seperti asam klorogenat, isoorientin, dan swertia japonin, menjadikan serai sebagai pilihan alami untuk melawan radikal bebas. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Agriculture and Food Chemistry mengungkapkan bahwa antioksidan ini sangat efektif dalam mencegah kerusakan sel dan mengurangi risiko penyakit kronis.
-
Apa aja manfaat buah kaya serat buat kesehatan? Serat pada buah-buahan membantu meningkatkan pergerakan usus, mencegah sembelit, dan memelihara kesehatan saluran pencernaan secara umum. Selain itu, konsumsi buah yang kaya serat dapat membantu mengendalikan kadar gula darah, mendukung pengelolaan berat badan, dan bahkan mengurangi risiko penyakit jantung.
-
Apa manfaat utama dari kandungan serat dalam sayur? Sayur memiliki kandungan tinggi vitamin, mineral, antioksidan, dan serat di dalamnya. Semua kandungan tersebut diperlukan oleh tubuh untuk berfungsi dengan baik sembari mencegah penyakit kronis. Sebagai contoh, kandungan serat dalam sayur bisa sangat membantu dalam pencernaan dan kenyang.
Analisis Lemak dalam Serabi
Menurut data yang dikutip dari FatSecret, satu porsi serabi mengandung lemak total sebesar 1,8 gram. Jumlah ini terdiri dari beberapa jenis lemak: lemak jenuh, lemak tak jenuh ganda, dan lemak tak jenuh tunggal. Meskipun kecil, keberadaan lemak-lemak ini tetap memiliki peran penting dalam tubuh, namun, penting juga untuk memahami implikasi dari setiap jenis lemak yang terkandung dalam serabi agar dapat mengonsumsinya dengan bijak.
Lemak utama yang terdapat pada serabi adalah lemak jenuh, sebesar 1,38 gram per porsi. Lemak jenuh ini sering ditemukan dalam bahan-bahan seperti santan, yang biasanya digunakan dalam pembuatan serabi. Penelitian dari American Heart Association menunjukkan bahwa konsumsi lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Kolesterol LDL yang tinggi merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung koroner, karena dapat menyebabkan pembentukan plak pada dinding arteri, yang pada akhirnya dapat menghambat aliran darah. Oleh karena itu, meskipun serabi mengandung lemak jenuh dalam jumlah kecil, konsumsinya tetap perlu diperhatikan, terutama bagi individu yang berisiko terhadap penyakit jantung atau kolesterol tinggi.
Selain lemak jenuh, serabi juga mengandung lemak tak jenuh ganda sebesar 0,108 gram per porsi. Lemak tak jenuh ganda umumnya dianggap sebagai jenis lemak yang lebih sehat, terutama jika dibandingkan dengan lemak jenuh. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the American Medical Association (JAMA), lemak tak jenuh ganda dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL atau kolesterol baik. Kandungan lemak tak jenuh ganda pada serabi mungkin kecil, tetapi tetap memiliki manfaat potensial dalam mendukung kesehatan jantung jika dikonsumsi bersamaan dengan lemak tak jenuh dari sumber lain yang lebih tinggi.
Selain itu, dalam serabi juga terdapat lemak tak jenuh tunggal sebanyak 0,169 gram. Lemak tak jenuh tunggal juga termasuk dalam kategori lemak sehat dan telah lama diketahui dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan jantung. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Nutrition Journal menyatakan bahwa lemak tak jenuh tunggal dapat membantu menurunkan kolesterol total dan menjaga keseimbangan antara kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Konsumsi lemak tak jenuh tunggal juga diketahui berpotensi menurunkan risiko inflamasi dalam tubuh, yang dapat berkontribusi pada kesehatan jantung secara keseluruhan.
Protein dalam Serabi
Serabi, salah satu jajanan tradisional Indonesia, memiliki kandungan protein yang cukup rendah, yaitu sekitar 1,59 gram per porsi. Protein dalam serabi berasal dari tepung beras yang menjadi bahan dasarnya. Protein dalam serabi mengandung beberapa asam amino esensial, namun jumlahnya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan asam amino esensial harian, terutama lisin, yang sering kali rendah pada sumber protein dari serealia seperti beras. Dalam sebuah studi yang diterbitkan oleh Asian Journal of Clinical Nutrition, disebutkan bahwa meskipun tepung beras mengandung protein, kualitas proteinnya tidak sebaik protein hewani atau protein dari kacang-kacangan seperti kedelai. Hal ini disebabkan oleh komposisi asam amino yang kurang lengkap.
- Berapa Kalori dan Nutrisi dari Kue Wajik? Kalori yang Perlu Diwaspadai dalam Setiap Suapan
- Berapa Kalori dan Nutrisi dari Kue Putu Ayu? Kalori yang Perlu Diwaspadai dalam Setiap Suapan
- Berapa Kalori dan Nutrisi dari Kue Klepon? Kalori yang Perlu Diwaspadai dalam Setiap Suapan
- Berapa Kalori dan Nutrisi dari Semangkuk Seblak Ceker? Kalori yang Perlu Diwaspadai dalam Setiap Suapan
Untuk meningkatkan asupan protein dari konsumsi serabi, disarankan untuk mengombinasikannya dengan bahan makanan yang kaya protein, seperti susu atau kacang-kacangan. Misalnya, menyajikan serabi dengan tambahan susu kedelai atau keju bisa menjadi cara yang baik untuk melengkapi kebutuhan protein harian. Dengan kombinasi yang tepat, serabi dapat menjadi camilan yang lebih bernutrisi dan membantu memenuhi kebutuhan protein harian dengan lebih baik.
Kandungan Karbohidrat, Serat dan Gula dalam Serabi
Serabi, jajanan tradisional yang berbahan dasar tepung beras dan santan, memiliki komposisi nutrisi yang didominasi oleh karbohidrat. Berdasarkan data yang disediakan oleh FatSecret, serabi memiliki kandungan karbohidrat total sebesar 21,05 gram per porsi, di mana komponen utamanya adalah karbohidrat sederhana yang memberikan rasa manis alami dan tekstur lembut pada makanan ini. Kandungan karbohidrat yang cukup tinggi ini menjadikan serabi sebagai sumber energi yang cepat diserap oleh tubuh, namun kelebihan konsumsi karbohidrat sederhana juga dapat mempengaruhi kadar gula darah.
Selain karbohidrat sederhana, serabi mengandung serat makanan meskipun dalam jumlah kecil, yaitu sekitar 0,7 gram per porsi. Jumlah ini cukup rendah jika dibandingkan dengan rekomendasi asupan serat harian, yang menurut penelitian dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics adalah sekitar 25–30 gram per hari untuk orang dewasa. Serat adalah komponen penting dalam diet seimbang karena membantu melancarkan pencernaan, meningkatkan kesehatan usus, dan berperan dalam pengaturan kadar gula darah. Serat juga berperan dalam menjaga perasaan kenyang lebih lama, sehingga membantu dalam pengaturan berat badan.
Kandungan gula dalam serabi tercatat sekitar 1,45 gram per porsi. Gula ini berasal dari bahan tambahan pada adonan atau topping manis yang sering disajikan bersama serabi, seperti kinca (sirup gula merah) atau gula kelapa. Meskipun menambah cita rasa manis, konsumsi gula tambahan ini perlu diperhatikan, karena dapat mempengaruhi kesehatan terutama dalam jangka panjang. Menurut penelitian dalam Journal of the American Heart Association, konsumsi gula tambahan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular. Maka, serabi sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai, terutama bagi mereka yang berusaha mengontrol asupan gula harian.
Mineral dalam Serabi: Sodium dan Kalium
Satu porsi serabi mengandung sekitar 49 mg sodium. Sodium adalah mineral esensial yang diperlukan tubuh untuk menjaga keseimbangan cairan, membantu transmisi impuls saraf, dan mendukung kontraksi otot. Namun, sodium juga dapat memengaruhi tekanan darah. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Hypertension menemukan bahwa konsumsi sodium yang tinggi berkaitan dengan peningkatan risiko hipertensi, yang dapat berujung pada penyakit kardiovaskular. Kandungan sodium dalam serabi relatif rendah jika dibandingkan dengan batas harian yang direkomendasikan. Menurut American Heart Association, asupan sodium yang disarankan untuk orang dewasa sehat adalah maksimal 2.300 mg per hari, dengan idealnya tidak melebihi 1.500 mg per hari, terutama untuk kelompok usia lanjut atau orang yang memiliki tekanan darah tinggi. Namun, penting untuk memperhatikan makanan lain yang mungkin juga mengandung sodium dalam jumlah tinggi untuk menjaga keseimbangan asupan.
Selain sodium, serabi juga mengandung kalium sebesar 35 mg per porsi. Kalium merupakan mineral yang berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung, membantu fungsi otot dan saraf, serta menjaga keseimbangan cairan tubuh. Meskipun kandungan kalium dalam serabi tidak sebanding dengan kebutuhan harian yang direkomendasikan, yaitu sekitar 2.500-3.000 mg per hari untuk orang dewasa, konsumsi serabi tetap dapat memberikan kontribusi kecil. Untuk mendapatkan manfaat optimal dari kalium, penting untuk menambah asupan dari sumber-sumber yang lebih tinggi seperti buah-buahan (pisang, jeruk, melon), sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
Serabi adalah jajanan tradisional yang kaya akan rasa, dengan kandungan kalori dan nutrisi yang sederhana. Sebagai salah satu jajanan tradisional Indonesia, serabi memang memiliki daya tarik tersendiri dengan cita rasanya yang lezat dan cara pembuatan yang khas. Serabi tetap dapat dinikmati sebagai camilan ringan sesekali, dengan memperhatikan kandungan lemaknya yang cukup tinggi. Pemahaman mengenai kandungan lemak, gula, serta cara penyajian yang sehat akan membantu kita menikmati serabi tanpa khawatir akan dampak negatifnya terhadap kesehatan.