Gaya Hidup Sehat Bisa Lindungi Wanita dari HPV
Perlindungan tubuh dari paparan virus HPV mungkin dilakukan dengan penerapan gaya hidup yang sehat.
Gaya hidup sehat merupakan salah satu cara efektif untuk melindungi wanita dari paparan virus Human Papilloma Virus (HPV), yang merupakan penyebab utama kanker serviks. Dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis onkologi, dr. Kartiwa Hadi Nuryanto, Sp.OG(K)Onk, menekankan pentingnya pola hidup sehat dalam mencegah terpapar virus HPV.
"Gaya hidup yang baik, olahraga yang teratur, deteksi dini, dan vaksinasi sudah cukup untuk menghindari seorang perempuan dari kanker serviks," ujar Kartiwa dilansir dari Antara.
-
Bagaimana cara kerja vaksin HPV untuk mencegah kanker? Dengan mendapatkan vaksin HPV, individu dapat mengurangi risiko terkena kanker yang disebabkan oleh HPV. Selain itu, juga turut serta melindungi organ tubuh mereka dari infeksi virus tersebut.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Mengapa vaksin HPV penting untuk wanita? Vaksinasi dengan HPV disarankan terutama untuk perempuan.
-
Kapan vaksin HPV diberikan? Vaksin HPV idealnya diberikan kepada anak usia 9–14 tahun yang belum aktif secara seksual. Vaksin ini juga dapat diberikan kepada remaja dan orang dewasa usia 15–26 tahun yang belum pernah atau belum mendapatkan vaksin HPV secara lengkap.
-
Bagaimana cara kerja vaksin HPV? Cara kerja vaksin HPV adalah dengan meniru terjadinya infeksi virus HPV di dalam tubuh. Vaksin HPV mengandung protein yang dibuat menyerupai virus HPV. Setelah disuntikkan, protein ini akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi yang dapat melawan virus HPV. Antibodi ini akan mengikat virus HPV dan mencegahnya menginfeksi sel-sel di organ kelamin dan reproduksi.
-
Dimana perempuan bisa berkonsultasi tentang kanker serviks dan mendapatkan penanganan yang tepat? Jika ingin berkonsultasi atau sekalian memeriksakan diri, maka kamu pun bisa mengunjungi dr. Marisa Anindya, Sp.OG (Spesialis Kebidanan Kandungan) dari RS EMC Sentul untuk mendapatkan informasi dan penanganan yang tepat.
Penyebab dan Risiko Kanker Serviks
Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV yang menyerang leher rahim wanita. Virus ini dapat berkembang menjadi kanker apabila seseorang tidak menjalani gaya hidup sehat, seperti kurang berolahraga dan mengonsumsi makanan tidak sehat. Virus HPV menyerang sistem kekebalan tubuh dan hanya dapat terdeteksi melalui pemeriksaan leher rahim seperti pap smear atau tes IVA.
Menurut Kartiwa, menjaga kebersihan organ kewanitaan adalah kunci penting dalam mencegah infeksi virus ini. "Apakah dari dudukan toilet bisa terkena virus HPV? Bisa saja, virus itu bisa ditemukan di mana saja dan hebatnya HPV bisa tahan berminggu-minggu. Jadi, bagaimana menjaga menghindari supaya tidak terkena virus HPV, kita harus usaha untuk jaga kebersihan saja," jelas Kartiwa.
Pentingnya Deteksi Dini dan Vaksinasi
Deteksi dini dan vaksinasi menjadi langkah krusial dalam pencegahan kanker serviks. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai sosialisasi dengan target 90 persen anak perempuan Indonesia berusia 15 tahun sudah mendapatkan imunisasi HPV gratis pada 2027. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi risiko terpapar virus HPV secara signifikan. Masyarakat juga diminta aktif mencari informasi mengenai imunisasi HPV untuk anak perempuan mereka.
Bagi wanita yang sudah menikah, deteksi dini kanker serviks sangat dianjurkan melalui pemeriksaan pap smear atau tes IVA satu hingga dua tahun sekali. "Tes ini sudah ditanggung oleh BPJS, sehingga tidak ada alasan untuk tidak melakukannya," tambah Kartiwa.
Kasus Kanker Serviks di Indonesia
Kanker serviks merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di Indonesia yang berhubungan dengan kehamilan. Menurut data WHO, sekitar 250.000 wanita meninggal setiap tahun akibat kanker serviks di Indonesia. Tidak hanya perempuan, laki-laki juga dapat terpapar virus HPV, meskipun kejadiannya lebih jarang. Pada laki-laki, virus ini bisa menyebabkan kanker tenggorokan dan kanker di daerah kemaluan.
Gaya Hidup Sehat sebagai Pencegahan
Menjalani gaya hidup sehat dapat secara signifikan mengurangi risiko terpapar virus HPV. Pola makan yang sehat, olahraga teratur, dan menjaga kebersihan diri adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan. "Gaya hidup yang baik tidak hanya melindungi dari HPV, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan," kata Kartiwa.
Mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang, yang kaya akan vitamin dan mineral, dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Olahraga juga penting untuk menjaga kebugaran fisik dan mental. Selain itu, menjaga kebersihan organ kewanitaan adalah langkah penting dalam mencegah infeksi HPV.
"Virus HPV bisa bertahan di berbagai permukaan selama berminggu-minggu, jadi sangat penting untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan," kata Kartiwa.
Perlindungan terhadap HPV melalui gaya hidup sehat, deteksi dini, dan vaksinasi adalah langkah-langkah penting yang harus dilakukan oleh setiap wanita. Dengan mengikuti pola hidup sehat, kita tidak hanya melindungi diri dari risiko kanker serviks tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam menyebarkan informasi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan HPV.