Kapan Sebaiknya Seseorang Mulai Melakukan Cek Darah untuk Mengantisipasi Terjadinya Diabetes?
Pada penyakit diabetes, penting melakukan cek terlebih dahulu sebelum munculnya gejala.
Diabetes adalah penyakit kronis yang sering kali tidak menunjukkan gejala hingga mencapai tahap yang lebih lanjut. Oleh karena itu, deteksi dini melalui cek darah sangat penting untuk mengantisipasi terjadinya diabetes.
Menurut dr. Richard Suwandi, Sp.D dari RS EMC Pekayon dalam Juncto Lite Podcast, pentingnya cek darah secara rutin tidak bisa diabaikan, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko tertentu.
-
Kenapa mengenali gejala dini diabetes penting? "Kita harus mengenali secara dini diabetes supaya kita tahu sejak dini, tidak menunggu skrining. Harus tahu tanda-tanda. Ada dua yakni gejala akut yang terjadi mendadak dan gejala kronis," terang Soebagijo dilansir dari Antara.
-
Apa saja gejala diabetes di usia muda? Mulai dari sering merasa haus saat cuaca tidak panas atau tidak berkeringat, mudah lelah meskipun sudah mendapatkan tidur dan istirahat cukup, hingga berat badan yang berkurang secara tiba-tiba.
-
Apa saja gejala umum yang sering dialami oleh penderita diabetes? Gejala-gejala seperti kelelahan yang berlebihan, haus yang tidak wajar, serta seringnya buang air kecil adalah beberapa tanda utama yang bisa menjadi penanda diabetes.
-
Apa saja gejala dari obesitas yang disertai diabetes? Obesitas dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan hipertensi. Gejalanya umumnya tidak terlihat, tetapi beberapa orang mungkin mengalami sakit kepala, pusing, nyeri dada, atau sesak napas.
-
Apa saja tanda-tanda atau gejala yang menunjukkan diabetes? "Kita harus mengenali secara dini diabetes supaya kita tahu sejak dini, tidak menunggu skrining. Harus tahu tanda-tanda. Ada dua yakni gejala akut yang terjadi mendadak dan gejala kronis," terang Soebagijo dilansir dari Antara. Gejala akut diabetes mencakup tiga hal, yaitu banyak makan, banyak minum, dan banyak kencing.
-
Kapan seseorang dikatakan menderita diabetes? Jika nilai 2 jam setelah minum glukosa mencapai lebih besar atau sama dengan 200 mg/DL (11,1 mmol/L)
Gejala Awal yang Tidak Terlihat
Dr. Richard menjelaskan bahwa diabetes sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal.
"Biasanya tidak ada gejala sama sekali kecuali nanti sudah masuk ke fase yang lanjutan. Ini bahaya karena ya sudah mulai timbul tuh kalau luka kakinya enggak sembuh-sembuh nanti ada istilah beknya diabetes basah, diabetes keringnya gitu ya atau nanti tiba-tiba kok pandangannya kabur udah ganti kacamata tetap aja pandangannya enggak bisa melihat dengan jelas nah itu semua terjadi kalau sudah kena komplikasi. Kalau sudah masuk ke tahap ini, prosesnya sudah berjalan 5-10 tahun," jelasnya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan cek darah sebelum gejala-gejala ini muncul.
Pentingnya Deteksi Dini
"Kalau diabetes itu gejalanya lebih baik daripada dirasakan lebih baik dicek," kata dr. Richard.
Ini menunjukkan bahwa deteksi dini melalui cek darah jauh lebih efektif daripada menunggu hingga gejala muncul. Dengan mengetahui kadar gula darah lebih awal, langkah-langkah pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan lebih cepat.
Faktor Risiko yang Perlu Diperhatikan
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena diabetes. Dr. Richard menyarankan untuk memperhatikan beberapa hal berikut:
Kualitas Tidur: "Yang paling penting pertama lihat dulu faktor-faktor yang bisa menyarukan ya jadi misalnya dilihat Oh saya tidurnya sudah cukup saya tidak baru sembuh sakit gitu, tapi kok saya masih merasa lelah," ujar dr. Richard. Kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk bisa menjadi indikator awal adanya masalah kesehatan, termasuk diabetes.
Pola Makan: "Dinilai juga makanan sehari-harinya gimana nanti kan mungkin di sudah banyak lah ya channel-channel yang menjabarkan makanan-makanan yang bisa menimbulkan diabetes. Apakah itu kita makan kalau misalnya gejala-gejala itu dirasakan dan memang makanan itu suka kita makan," tambahnya. Pola makan yang tidak sehat, terutama yang tinggi gula dan karbohidrat sederhana, dapat meningkatkan risiko diabetes.
Berat Badan: "Mungkin berat badan kita juga berlebihan ya Jadi ada faktor-faktor resikonya yang ke arah diabetes," jelas dr. Richard. Kelebihan berat badan atau obesitas adalah salah satu faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2.
Usia dan Peningkatan Risiko
Dahulu, diabetes lebih umum ditemukan pada mereka yang berusia di atas 40 tahun. Namun, kini tren tersebut telah berubah.
"Dulu usia 40 tahunan itu orang baru mulai sering ngecekin gula, sekarang enggak karena usia 25-30 sudah banyak yang gula," ungkap dr. Richard. Ini menunjukkan bahwa diabetes kini dapat menyerang pada usia yang lebih muda, sehingga penting untuk mulai melakukan cek darah sejak usia 25 tahun, terutama jika memiliki faktor risiko.