Miliki Jumlah ASI Melimpah, Ini Syarat bagi Ibu yang Ingin Mendonorkannya
Bagi ibu yang ingin mendonorkan ASI, terdapat sejumlah hal yang perlu mereka miliki.
Bagi ibu yang ingin mendonorkan ASI, terdapat sejumlah hal yang perlu mereka miliki.
-
Siapa yang mendukung upaya pembebasan pilot Susi Air? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan bahwa pihak Selandia Baru mendukung langkah TNI dalam melakukan pembebasan pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens dari kelompok bersenjata di Nduga, Papua Pegunungan."Sangat mendukung apa yang dilakukan TNI dengan pendekatan soft power," kata Agus seperti dilansir dari Antara, Jumat (14/4).
-
Siapa yang mendukung pemberian ASI eksklusif? Seorang ahli gizi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Amanda Johnson, mengatakan, "ASI adalah keajaiban alami yang memberikan keuntungan kesehatan yang luar biasa bagi bayi dan ibu. Ibu yang memberikan ASI memberikan hadiah terbaik bagi kesehatan dan perkembangan anak mereka."
-
Bagaimana proses mengubah ASI menjadi bubuk? Proses freeze-drying melibatkan pembekuan ASI pada suhu ekstrim -50 Celsius selama beberapa jam, diikuti dengan mengubah ASI beku menjadi bubuk menggunakan teknik sublimasi.
-
Mengapa ASI berubah warnanya? Meskipun ini tentu saja menarik, belum ada bukti yang dipublikasikan sejauh ini yang menunjukkan bahwa perubahan warna ini adalah hasil langsung dari ASI yang berubah sebagai reaksi terhadap infeksi dari bayi yang disusuinya atau orang tua yang menyusui.
-
Mengapa penting untuk memberikan dukungan kepada ibu yang memompa ASI? Penting untuk mengakui upaya dan dedikasi ibu yang memompa ASI karena proses ini memerlukan waktu, tenaga, dan kesabaran yang besar. Dengan mengakui mereka, kita dapat memberikan apresiasi atas pengorbanan dan kegigihan mereka dalam memberikan nutrisi terbaik bagi anak-anak mereka.
-
Bagaimana cara ASI memberikan kekebalan tubuh pada bayi? Melalui asi, antibodi ini akan ditransfer ke bayi, sehingga meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya.
Miliki Jumlah ASI Melimpah, Ini Syarat bagi Ibu yang Ingin Mendonorkannya
Mendonorkan air susu ibu (ASI) adalah tindakan mulia yang dapat membantu bayi-bayi yang membutuhkan asupan nutrisi penting untuk tumbuh kembang mereka. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh ibu menyusui yang ingin menjadi pendonor ASI. Hal ini penting untuk memastikan bahwa ASI yang didonorkan aman dan bermanfaat bagi bayi yang menerimanya.
Dokter spesialis anak, dr. Tin Suhartini, Sp.A, menjelaskan bahwa kesehatan fisik adalah syarat utama bagi ibu yang ingin mendonorkan ASI.
"Ada beberapa syarat untuk pendonor ASI, jadi pendonor ASI itu salah satunya adalah ibu yang sedang menyusui itu sehat. Sehat secara fisik atau secara jasmani, kan gak mungkin ASI dari ibu-ibu yang fisiknya tidak sehat," kata Tin beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
- Tak Boleh Sembarangan, Pemberian ASI Donor Juga Perlu Diperhatikan Keamanannya
- Banyak Ibu Mengalami Pemberian ASI Tak Lancar Akibat Ketidaktahuan
- Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara
- Penuh Keseruan, Momen Dosen Latih Mahasiswanya Berpidato dengan Kaleng Biskuit Ini Curi Perhatian
Kesehatan fisik yang baik berarti ibu tidak memiliki penyakit menular seperti hepatitis dan HIV. Penyakit menular ini berisiko ditularkan kepada bayi melalui ASI. Oleh karena itu, ibu yang memiliki riwayat penyakit menular tidak diperbolehkan untuk mendonorkan ASI.
Prosedur Penyediaan dan Penyimpanan ASI
Selain kesehatan pendonor, tata cara penyediaan dan penyimpanan ASI juga sangat penting untuk diperhatikan. Dr. Tin menekankan bahwa ibu yang akan mendonorkan ASI harus tahu cara yang benar dalam melakukan pemompaan dan penyimpanan ASI.
"Ibu yang akan mendonor itu tahu bagaimana penyediaan atau melakukan pumping-nya karena kita harus jamin kebersihan, kesehatannya, dan penyimpanannya," ujar Tin.
Proses pemompaan ASI harus dilakukan dengan menggunakan alat yang bersih dan steril. Sebelum memompa ASI, ibu harus memastikan tangan dan payudaranya sudah dibersihkan. Tempat penampungan ASI juga harus steril untuk menghindari kontaminasi yang dapat membahayakan kesehatan bayi.
"Jadi ada beberapa syarat-syarat sehingga dengan pemberian ASI itu betul-betul maksudnya tercapai, bukan malahan menularkan penyakit," kata Tin.
Jika prosedur pemompaan dan penyimpanan tidak dilakukan dengan benar, ASI yang didonorkan bisa saja mengandung bakteri atau kuman yang dapat menyebabkan masalah kesehatan baru bagi bayi yang mengonsumsinya.
"Misalnya penyediaannya tidak bersih, tidak cuci tangan, tidak dibersihkan payudaranya atau tempat penampungan ASI-nya tidak steril itu kan malah memberikan masalah baru," ujarnya menambahkan.
Pemberian ASI donor dapat menjadi salah satu alternatif asupan nutrisi pada bayi yang membutuhkan, terutama untuk mencegah malnutrisi atau stunting. ASI donor sangat berguna apabila bayi sudah mendapatkan ASI eksklusif namun menunjukkan risiko gagal tumbuh kembang (failure to thrive) dan belum memiliki kesiapan motorik untuk menerima makanan pendamping ASI (MPASI).
ASI donor membantu memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang belum bisa dipenuhi sepenuhnya oleh ASI dari ibunya sendiri. Dengan demikian, bayi tetap mendapatkan asupan gizi yang diperlukan untuk tumbuh kembang yang optimal. Hal ini sangat penting, mengingat ASI mengandung berbagai zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh bayi, termasuk antibodi yang membantu melindungi bayi dari infeksi.