Penelitian Temukan Sering Pindah Rumah Saat Kecil Bisa Picu Depresi di Kemudian Hari
Banyak anak yang harus berpindah-pindah di masa kecil karena mengikuti tugas orangtua yang bisa berdampak pada kesehatan mental mereka saat dewasa.
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa orang yang sering berpindah rumah selama masa kecil memiliki risiko lebih tinggi untuk didiagnosis dengan depresi di kemudian hari. Risiko ini bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan faktor lingkungan tempat tinggal yang kurang beruntung selama masa kanak-kanak.
Dilansir dari Medical Xpress, penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA Psychiatry ini menganalisis riwayat tempat tinggal dari hampir 1,1 juta orang yang lahir di Denmark antara tahun 1981 dan 2001 dan menetap di negara tersebut selama 15 tahun pertama kehidupan mereka. Para peneliti kemudian melacak individu yang sama hingga dewasa dan menemukan bahwa setidaknya 35.000 orang yang masih tinggal di Denmark telah menerima diagnosis depresi secara medis.
-
Kenapa penting menjaga kesehatan mental anak sejak dini? Pentingnya menjaga kesehatan mental anak karena kesehatan mental juga berpengaruh pada kesehatan fisik.
-
Bagaimana cara mencegah keterbelakangan mental pada anak? Penyebab tertentu dari keterbelakangan mental dapat dicegah. Penyebab yang paling umum adalah fetal alcohol syndrom. Oleh karena itu, wanita hamil tidak boleh minum alkohol. Mendapatkan perawatan prenatal yang tepat, vitamin prenatal, dan vaksinasi terhadap penyakit menular tertentu juga dapat menurunkan risiko anak lahir dengan keterbelakangan mental.
-
Apa yang terjadi pada anak jika kesehatan mentalnya terganggu? Jika kesehatan mental anak terganggu, emosinya menjadi tidak stabil, sering merasa lelah, jenuh, pusing, dan tidak mampu bersosialisasi dengan baik.
-
Siapa yang merasa khawatir akan kesejahteraan mental anak-anaknya? Sarwendah menjelaskan bahwa tindakan tegas yang diambil adalah karena kekhawatiran akan kesejahteraan mental anak-anaknya yang sudah mampu membaca, dan ia tidak ingin mereka terganggu dengan berita-berita negatif yang tersebar.
-
Kenapa broken home dapat mengganggu kesehatan mental anak? Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan broken home sering mengalami berbagai dampak psikologis dan emosional.
-
Kenapa banyak anak muda yang mengalami gangguan kesehatan mental? Kondisi kesehatan mental punya dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak muda. Beragam faktor bisa menjadi pemicunya. Mulai dari pengaruh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, persoalan sosial, ekonomi, hingga budaya.
Studi ini mendukung bukti yang sudah ada sebelumnya, yaitu individu yang tinggal di lingkungan dengan pendapatan rendah selama masa kanak-kanak lebih berisiko (sekitar 10 persen) mengalami depresi di masa dewasa. Namun, untuk pertama kalinya, penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman pindah rumah selama masa kecil, baik antar lingkungan berpenghasilan rendah maupun tidak, juga dikaitkan dengan tingkat depresi yang jauh lebih tinggi di masa dewasa.
Secara khusus, penelitian menemukan bahwa anak-anak yang pindah sekali antara usia 10 hingga 15 tahun memiliki kemungkinan 41 persen lebih tinggi untuk didiagnosis dengan depresi dibandingkan dengan mereka yang tidak pindah. Jika seorang anak pindah dua kali atau lebih antara usia 10 dan 15 tahun, risikonya meningkat menjadi sekitar 61 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan risiko yang ditimbulkan oleh lingkungan tempat tinggal dengan pendapatan rendah selama masa kanak-kanak.
"Kita mengetahui adanya beberapa faktor yang menyebabkan seseorang didiagnosis dengan penyakit mental. Namun, ini adalah bukti pertama yang menunjukkan bahwa pindah ke lingkungan baru selama masa kanak-kanak termasuk di antaranya. Kami yakin angka yang kami lihat ini hanyalah sebagian kecil dari masalah yang sebenarnya," jelas Professor Clive Sabel, Profesor Big Data dan Ilmu Spasial di University of Plymouth dan mantan Direktur Big Data Center for Environment and Health di Aarhus University.
"Selama tahun-tahun pembentukan tersebut, anak-anak membangun jaringan sosial mereka melalui sekolah, kelompok olahraga, atau kegiatan lainnya. Setiap kali mereka harus beradaptasi dengan sesuatu yang baru, hal itu bisa mengganggu. Oleh karena itu, kita mungkin perlu menemukan cara baru untuk membantu orang mengatasi tantangan tersebut," sambungnya.
diperkirakan hingga 13 persen populasi dunia hidup dengan semacam kondisi kesehatan mental. Penyebab dari kondisi tersebut bersifat kompleks, termasuk sejumlah faktor biologis, sosial ekonomi, dan psikologis. Namun, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa lingkungan alami, buatan, dan sosial individu terkait dengan kesehatan mental.
- Psikolog Ungkap Kekerasan pada Anak Berakibat ke Kesehatan Mental & Jadi Luka Batin Sampai Dewasa
- Ketahui Dampak Pertengkaran Orangtua terhadap Mental Anak, Perlu Dihindari Sebisa Mungkin
- Orang yang Hidup Sendiri Cenderung Mudah Alami Depresi
- Penelitian Ungkap Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan Mental
Studi yang ada di seluruh dunia telah menemukan bahwa anak-anak yang lebih sering berpindah tempat tinggal sejak lahir hingga pertengahan remaja lebih mungkin mengalami dampak buruk termasuk upaya bunuh diri, kriminalitas kekerasan, penyakit mental, dan penyalahgunaan zat.