Seberapa besar ambang batas pendengaran manusia?
Secara umum, batas kritis pendengaran manusia adalah 90 desibel dan jika mendengarkan di atas batas tersebut, maka
Salah satu panca indera manusia yang sangat penting adalah pendengaran. Tanpa panca indera satu ini, maka manusia tidak dapat mendengarkan suara atau bunyi apapun di sekitarnya.
Ada banyak faktor yang menyebabkan rusaknya indera pendengaran. Salah satunya adalah faktor ketahanannya sudah tertembus. Dalam artian, jika seseorang mendengarkan suara melebihi kekuatan yang dapat ditahan telinganya, maka dapat membuat gendang dan organ di dalamnya rusak.
Secara umum, batas kritis pendengaran manusia adalah 90 desibel dan jika mendengarkan di atas batas tersebut, maka bagian dalam telinga akan merasakan sakit yang teramat sangat.
Rata-rata, seseorang yang sudah pernah mendengarkan suara atau bunyi mendekati batas kritis, maka menurut WHO akan ada perubahan emosi yang akan ditunjukkan, seperti mudah marah atau tersinggung, mudah mengalami stres, susah tidur sampai tiba-tiba memiliki gangguan kardiovaskular sampai gangguan pencernaan dan pernapasan.
WHO merilis bahwa, setiap manusia hanya disarankan untuk dapat mendengar dengan batas maksimal yaitu 55 dBA atau desibel imbang. Kenapa begitu rendah? Hal ini disebabkan karena kepekaan setiap telinga akan frekuensi yang diterimanya berbeda-beda.
Baca juga:
Telinga tiba-tiba berdengung? Ini penyebabnya!
Diam-diam, suara sembunyikan 4 efek ini buat kesehatan
Deretan nutrisi ini bantu cegah gangguan pendengaran pada anak
Ledakan bom sebabkan gangguan pendengaran? Ini cara mengatasinya
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Di mana para astronot ini melakukan penelitian tentang sakit kepala? Tim peneliti melakukan penelitian terhadap 24 astronot yang pergi ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) selama 26 minggu.
-
Mengapa penelitian ini dianggap penting? “Ini adalah lompatan besar bagi sains! Dan ini baru permulaan. Kami berharap dapat mengadaptasi teknik AI dan ML ini pada hewan lain dan meletakkan dasar bagi kecerdasan luar biasa di berbagai industri terkait hewan. Jika kita tahu apa yang dirasakan hewan, kita bisa merancang dunia yang lebih baik untuk mereka,” Cheok melanjutkan,