Kilas Balik Pelabuhan Belawan Tempo Dulu, Jadi Pelabuhan Terbesar di Hindia Belanda
Pada tahun 1983, pPelabuhan ini dinobatkan jadi pelabuhan terbesar di Hindia Belanda.
Kawasan Sumatera Timur dulunya menjadi sentra perdagangan dari berbagai daerah dan negara melalui jalur laut.
Kilas Balik Pelabuhan Belawan Tempo Dulu, Jadi Pelabuhan Terbesar di Hindia Belanda
Pulau Sumatera tempo dulu merupakan wilayah yang cukup strategis dalam jalur perdagangan.
Pelabuhan menjadi tempat berlangsungnya pertukaran barang maupun jasa dari berbagai negara dan memiliki peranan penting pada saat itu.
-
Bagaimana Belanda mengelola penambangan timah di Belitung? Pada penambangan timah di tempat ini, Belanda menggunakan para kuli-kuli tambang yang kebanyakan dari Cina yang disebut sebagai 'Singkek' atau sekarang dikenal dengan Peranakan Tionghoa.
-
Apa yang menjadi bukti perluasan kekuasaan Belanda di Sumatra Barat? Tak hanya menjadi saksi Perang Padri, Benteng de Kock juga menjadi bukti bahwa Belanda telah menduduki tanah Sumatra Barat yang meliputi Bukittinggi, Agam, dan Pasaman.
-
Dimana pasukan Belanda mendarat di Jawa Timur? Kabupaten Tuban, Jawa Timur menjadi lokasi pendaratan pasukan agresi militer Belanda ke-II.
-
Bagaimana sejarah Waduk Sempor? Waduk Sempor diresmikan pada 1 Maret 1978 yang ditandai dengan adanya prasasti bertanda tangan Presiden Soeharto. Semula, waduk ini difungsikan sebagai sumber pengairan bagi sejumlah kompleks persawahan di sekitarnya. Namun lambat laun waduk itu menjadi destinasi wisata baru bagi warga sekitar.
-
Apa yang menjadi sumber penderitaan warga Probolinggo selama masa penjajahan Belanda? Warga Sengsara Mirisnya, kemasyhuran Probolinggo sebagai daerah penghasil gula berkualitas berbanding terbalik dengan kesejahteraan warganya. Selama masa kolonialisme Belanda, warga Probolinggo menjadi korban tanam paksa. Mereka dipaksa bekerja di kebun-kebun milik pemerintah Hindia Belanda tanpa imbalan memadai.
-
Kenapa Terowongan Sawahlunto dibangun oleh Belanda? Pembangunan terowongan ini diharapkan bisa membuka akses transportasi dari dan ke Sawahlunto.
Labuhan Deli adalah tempat tersohor di Sumatera Timur yang menjadi cikal bakal lahirnya Pelabuhan Belawan. Dulunya, kawasan tersebut berada di bawah kekuasaan pemerintah Kerajaan Deli yang begitu makmur.
Pelabuhan inilah menjadi saksi perdagangan komoditas dari berbagai daerah di Nusantara yang akan dikirim hingga ke negara-negara Eropa sana.
Bahkan, banyak imigran mancanegara yang datang ke Labuhan Deli hanya sekedar untuk berdagang.
Berlangsung Sejak 1890
Melansir dari beberapa sumber, Pelabuhan Deli dibangun pada tahun 1890-an yang berfungsi untuk kapal-kapal besar bisa bersandar sehingga bisa memindahkan komoditas seperti tembakau dan rempah-rempah dari kereta.
Aktivitas perdagangan di Labuhan Deli semakin ramai hingga puncaknya pada awal abad 20 yang terbuka untuk para pedagang Pribumi dan imigran mancanegara, salah satunya pedagang asal Tiongkok untuk menjual berbagai macam komoditi.Lambat laun, Labuhan Deli berkembang dan namanya makin dikenal oleh para pedagang diseluruh seantro negeri. Pelabuhan ini memegang peran penting dalam menghubungkan jalur perdagangan lokal hingga antar benua.
Tak dipungkiri, kawasan Deli semakin terkenal dan "viral" pada saat itu. Banyak pedagang-pedangan yang nekat mengadu nasib dan menjual komoditas yang mereka miliki di tempat ini.
Pindah Lokasi
Pada tahun 1915, Labuhan Deli harus dipindahkan menuju Belawan yang letaknya berada tepat di tepi Sungai Belawan. Pemindahan ini disebabkan Sungai Deli semakin dangkal dan menyulitkan kapal-kapal besar untuk bersandar.
Sejak saat itu, pihak kolonial Belanda mulai memanfaatkan Pelabuhan Belawan untuk bersandar kapal-kapal besar yang membawa sebagian besar komoditi dari Nusantara ke luar negeri.
Pelabuhan Terbesar
Pelabuhan Belawan pun semakin berkembang dari waktu ke waktu. Intensitas kapal-kapal bersandar di sana semakin meningkat. Sampai akhirnya pada tahun 1938, Pelabuhan ini dinobatkan menjadi pelabuhan terbesar di Hindia Belanda.
- Sejarah Maskapai KNILM, Perusahaan Penerbangan Pertama Hindia Belanda Cikal Bakal Garuda Indonesia
- Melacak Jejak Danau Buatan Segarayasa di Istana Raja-Raja Jawa, Mulai dari Trowulan hingga Yogyakarta
- Perkecambahan Adalah Tahap Awal Perkembangan Tumbuhan, Berikut Penjelasannya
- PDIP Sebut Deklarasi Golkar Dukung Ganjar Menunggu Momentum Tepat
Aktivitas kapal-kapal besar yang bersandar di Pelabuhan Belawan semakin meningkat, tentunya kawasan Belawan menjadi begitu makmur. Banyak sekali pertukaran barang dan jasa di tempat ini.
Namun sayang pada tahun 1940-1942, kegiatan ekspor terhenti karena kerap sekali mendapatkan serangan bom dari pesawat-pesawat milik tentara Jepang.