Kisah Pria Asal Medan Gagal Jadi Dokter Kini Kontraktor Lapangan Olahraga Sukses, Kerjakan Proyek PON dan Asean Games
Gagal jadi dokter ternyata membuka pintu rezeki lain bagi Indra Gunawan, pria asal Medan yang puluhan merantau di Jawa.
Pada tahun 1990-an akhir, perjalanan hidup membawa Indra Gunawan ke Pulau Jawa. Pria kelahiran Medan Sumatera Utara ini menempuh pendidikan tinggi di Universitas Brawijaya Malang.
Saat itu, ia memilih jurusan kedokteran. Meski demikian, Indra kemudian memilih jalan karier lain. Pada tahun 2011 lalu, ia memulai bisnis retail peralatan olahraga di Kediri Jawa Timur. Seperti toko olahraga pada umumnya, Indra menjual aneka keperluan olahraga seperti raket, bola sepak, dan masih banyak lagi.
- Gagal Jadi Dokter karena Orang Tua Tak Mampu, Pria Ini Jadi Raja Properti Tajir Melintir
- Anak Pembuat Becak Ini Gagal Jadi Dokter hingga Terjerat Utang, Kini Jadi Konglomerat Tanah Air yang Dikenal Dermawan
- Kasus Dugaan Pencabulan Istri Pasien Dinaikkan Penyidikan, Dokter MY Bakal Jadi Tersangka?
- Perjuangan Dokter Kandungan Diungkap Istri, Tetap Layani Pasien di Bandara Padahal Mau Liburan
“Malu kalau ditanya jurusan (kuliah). Dulu saya jurusan kedokteran tapi tidak jadi dokter,” ungkap Indra, dikutip dari YouTube PecahTelur, Jumat (20/9/2024).
Kontraktor Lapangan Olahraga
Pada tahun 2021, setelah 10 tahun menekuni bisnis retail olahraga, Indra pun membuat gebrakan. Ia beralih menjadi kontraktor khusus lapangan olahraga, seperti lapangan basket, bulu tangkis, dan futsal.
Meski baru berjalan tiga tahun, kontraktor yang dikenal dengan nama Raga Sport ini sudah dikenal di kancah nasional. Indra mengaku sudah mengerjakan proyek yang terbentang dari Aceh hingga Papua.
Ia pernah mengerjakan fasilitas lapangan untuk ajang bergengsi seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) hingga ASEAN Games. Saat ini, Indra paling sering menjadi mitra bagi beberapa kontraktor besar di Indonesia untuk mengerjakan proyek-proyek dengan nilai mencapai Rp10 miliar.
“Di Indonesia ada tiga kontraktor besar (di bidang lapangan olahraga), kami kebagian mengerjakan proyek yang nilainya di bawah Rp5 miliar, ya maksimal Rp10 miliar lah. Kalau proyek nilai segitu klien mencari kami,” tutur Indra, dikutip dari YouTube PecahTelur.
Jatuh Bangun
Kesuksesan yang diraih Indra saat ini tak hanya berkat kerja kerasnya sendiri, tapi juga dukungan orang-orang terdekatnya. Mulai dari istri hingga orang tua.
“Istri itu luar biasa, selain itu tentu saja orang tua (sangat mendukung saya hingga jadi seperti ini),” kata Indra.
Perjalanan bisnis Indra di dunia olahraga pun tak terelakkan dari tantangan-tantangan yang menguji kesabarannya. Salah satunya ialah harus melunasi utang untuk modal bisnisnya. Terkait persoalan relijius, Indra pun mengaku pernah berjarak dengan Tuhan.
Ia bahkan pernah ada di masa meninggalkan ibadah wajib. Hingga pada suatu hari, ia nekat ikut istrinya menghadiri kajian agama di sebuah forum. Ternyata hal itu membuatnya ketagihan karena merasa mendapatkan siraman rohani yang dibutuhkan selama ini.
Saat ini, Indra tidak hanya fokus mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Ia juga mulai mengembangkan sistem, meningkatkan kesejahteraan karyawan, hingga mencari jalan ekspansi ke pasar internasional.
“Sampai sekarang kami tetep belajar, tidak harus dari seminar-seminar, tapi saya juga mendatangi orang-orang yang bisa memberikan ilmu kepada saya. Ada beberapa konsultan juga yang menemani kami,” imbuh Indra.