Makna di Balik Tarian Landok Sampot, Kesenian Tradisional yang Tercipta dari Gerakan Perang
Tari Landok Sampot lahir dari kebiasaan masyarakat setempat ketika masa penjajahan pada tahun 1800-an.
Tari Landok Sampot lahir dari kebiasaan masyarakat setempat ketika masa penjajahan pada tahun 1800-an.
Makna di Balik Tarian Landok Sampot, Kesenian Tradisional yang Tercipta dari Gerakan Perang
Provinsi Aceh memiliki beragam kesenian tradisional yang legendaris. Bahkan, tak sedikit kesenian tersebut lahir dari kebiasaan masyarakat setempat yang kemudian menjadi identitas budaya.
Salah satu kesenian tradisional yang lahir dari kebiasaan masyarakat di masa lampau yaitu Tari Landok Sampot dari daerah Kluet, Kabupaten Aceh Selatan. Tarian ini diciptakan oleh seorang pemuda bernama Mat Said yang melihat kegiatan masyarakat setempat yang setiap malam hari berlatih ketangkasan perang.
-
Apa jenis tarian yang menjadi bagian dari budaya tradisional di Lampung? Provinsi Lampung memiliki ragam seni dan budaya yang menarik untuk diulas lebih dalam. Salah satu seni dan budaya dalam bidang tari bernama Tari Selapanan.
-
Mengapa tarian tradisional penting bagi Indonesia? Tari tradisional juga menunjukkan kekayaan dan keanekaragaman budaya Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan pulau.
-
Di mana resep makanan tradisional Indonesia ini ditemukan? Melansir dari berbagai sumber, Selasa (5/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Apa yang dilakukan oleh nelayan Aceh dalam tradisi Khanduri Laot? Khanduri Laot atau biasa disebut Kenduri Laut merupakan sebuah adat istiadat peninggalan nenek moyang yang dipertahankan oleh para nelayan Aceh.
-
Kenapa makanan tradisional Jawa Timur populer? Dengan begitu, pengalaman Anda berkunjung ke berbagai kota di Jawa Timur akan lebih lengkap dan seru.
-
Kapan Tradisi Mantu Kucing dimulai? Tradisi Mantu Kucing dilakukan oleh masyarakat di Dusun Njati, Pacitan, Jawa Timur sejak 1960-an.
Dari situlah gerakan-gerakan ini memicu inspirasi bagi para pelaku seni masyarakat Kluet untuk menciptakan tarian yang menunjukkan ketangkasan yang diperankan oleh pemainnya.
Mat Said sendiri berprofesi sebagai petani damar di hutan. Pada suatu ketika, ia akan berangkat mencari damar pada hari Jumat yang dianggap oleh masyarakat sebagai hari terlarang untuk memasuki hutan, tetapi ia memaksa. Benar saja, dirinya pun hilang tanpa ada kabar.
Sampai saat ini sebuah gunung di dekat Kluet yang menjadi titik lokasi diduga hilangnya Mat Said kini diberi nama Gunung Mat Said. Banyak masyarakat setempat yang berziarah ke gunung itu.
Tarian Sakral
Tari Landok Sampot sendiri pada awalnya dimainkan oleh seluruh lapisan masyarakat mulai dari laki-laki, perempuan, tua, dan muda. Seiring berjalan waktu, tarian ini mulai bergeser dan berubah sampai akhirnya Landok Sampot hanya boleh dimainkan oleh laki-laki saja.
Dari segi sejarah, melansir dari isbiaceh.ac.id, tarian ini mulai dikenal pada masa pemerintahan Raja Imam Balai Pesantun dan Teuku Keujreun Pajelo. Tarian ini menjadi kesenian yang sakral.
Dulunya, fungsi tarian ini biasa ditampilkan saat penyambutan raja-raja atau boleh dibawakan oleh masyarakat hanya saja perlu persetujuan dari Raja.
Pelaksanaan Tari Landok Sampot
Pertunjukan Tari Landok Sampot ini biasa dimainkan oleh 8 orang laki-laki beserta pengiring oleh penyair dan alat musik yang terdiri dari Siling (alat musik tradisional Kluet), Gong, Candang, dan Genderang.
- Potret Caluk Trantang, Senjata Tradisional Asal Tuban yang Berjasa Bebaskan Warga dari Kekejaman Penjajah
- Mengenal Tari Tanduak, Tarian Tradisional Warisan Kerajaan Jambu Lipo di Sumatra Barat
- Mengenal Tenun Siak, Kerajinan Tradisional Asli Kepulauan Riau
- Mengenal Peresean, Tradisi Adu Kuat Para Lelaki di Lombok Sambut Hari Kemerdekaan
Sesuai dengan namanya "Landok Sampot" tarian ini menampilkan gerakan perkelahian antar 2 pemuda dengan senjata berupa sebilah bambu. "Landok" yang berarti Tari, sedang "Sampot" berarti libas atau pecut.
Para pemain akan menampikan lima gerakan yang terdiri dari, Landok Kedidi, Landok Kedayung, Landok Sembar Kelukai, Landok Sampot, dan Landok Pedang.