Pengertian Interaksi Budaya dan Contohnya, Perlu Diketahui
Setiap bagian dari roda kehidupan, manusia tidak pernah lepas dari unsur sosial dan budaya.
Setiap bagian dari roda kehidupan, manusia tidak pernah lepas dari unsur sosial dan budaya.
Pengertian Interaksi Budaya dan Contohnya, Perlu Diketahui
Manusia adalah makhluk sosial. Manusia pada dasarnya bergantung dan membutuhkan manusia atau individu lainnya dalam menjalani kesehariannya.
Sementara itu, manusia adalah makhluk sosial dan juga makhluk budaya. Manusia selalu ingin melakukan kerja sama dan interaksi sosial.
Dalam hidup bermasyarakat, manusia dituntut untuk berinteraksi dengan sesama secara baik agar tercipta masyarakat yang tenteram dan damai.
-
Apa yang dilakukan Banyuwangi untuk melestarikan budaya asli bangsa? Ini salah satu bentuk pengejawantahan nasionalisme di masa sekarang. Bagaimana kita semua bisa melestarikan budaya asli bangsa kita.
-
Bagaimana cara penduduk pulau-pulau di Indonesia saling bertukar budaya? "Kemungkinan besar populasi di pulau-pulau ini memiliki budaya khas yang berbeda, saling bertukar gaya, barang, teknologi, dan gen sampai melintasi lautan.”
-
Bagaimana upaya Kutai Timur untuk melestarikan budayanya? Di beberapa desa dan kawasan, ada yang masih menerapkan norma-norma adat. Kami mengedepankan pendekatan itu untuk mengatasi berbagai persoalan, sekaligus ikut melestarikan budayanya," kata Kasmidi.
-
Apa yang dilakukan komunitas ini untuk menanamkan budaya gemar membaca? Menanam budaya gemar membaca Mengutip Liputan6, Kamis (5/10) kegiatan yang dilakukan komunitas ini tak hanya sebatas mengenalkan berbagai bahan bacaan di buku.Namun mereka juga bergerak untuk menanamkan budaya gemar membaca karena hal tersebut terbilang sulit.
-
Apa makna dari budaya mencium tangan di Indonesia? Biasanya, budaya cium tangan atau salim tangan ini dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai tanda hormat dan sopan santun.
-
Apa makna budaya dari bubur candil bagi masyarakat Indonesia? Bubur candil memiliki makna budaya yang dalam dalam masyarakat Indonesia. Selain sebagai hidangan penutup yang lezat, bubur candil juga memiliki makna filosofis yang melambangkan harmonisasi kehidupan yang berbeda.
Interaksi itu tidak hanya dipicu oleh dorongan kebutuhan ekonomis, biologis, dan emosional yang mengikat dirinya, tetapi juga sebagai fitrah yang tak terbantahkan dalam diri.
Setiap bagian dari roda kehidupan, manusia tidak pernah lepas dari unsur sosial dan budaya. Sepanjang kegiatan kehidupan manusia, aktivitasnya tidak terlepas dari kelompok manusia lainnya. Sosial budaya ini tercermin pada kegiatan sekelompok manusia secara bersama-sama.
Lantas, apa yang dimaksud dengan interaksi sosial budaya tersebut dan bagaimana bentuk-bentuknya? Berikut penjelasan selengkapnya.
Pengertian Interaksi Budaya
Untuk dapat memahami apa itu interaksi sosial budaya, selain mengerti tentang interaksi sosial Anda juga harus mengerti tentang interaksi budaya.
Budaya merupakan hasil dari akal dan ikhtisar manusia (Widyosiswoyo, 2004). Sedangkan Koentjaraningrat (2005) mendefinisikan budaya sebagai seluruh total pikiran manusia, karya manusia, dan hasil manusia yang tidak berasal dari nalurinya, dan hanya bisa dihasilkan setelah manusia melakukan proses belajar.
Budaya disebut sebagai pola hidup yang menyeluruh. Unsur-unsur sosio-budaya banyak tersebar dalam berbagai kegiatan sosial masyarakat. Dari penjelasan tersebut diperoleh kesimpulan bahwa budaya adalah suatu sistem pengetahuan yang meliputi ide dan pikiran manusia dan merupakan cermin yang lengkap dan sempurna dari budaya (Alisyahbana, 1977).
Alasan mengenai mengapa banyak orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari latar belakang budaya yang lain dari dirinya adalah karena budaya merupakan suatu perangkat rumit berupa nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut lantas membekali para anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak, dan menetapkan makna dan nilai logisnya masing-masing.
Dengan demikian, landasan budayalah yang menyediakan kerangka koheren guna mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Interaksi Sosial Budaya dalam Masyarakat
Manusia adalah makhluk hidup yang dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sebagai makhluk biologis dan makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia merupakan bagian dari sistem masyarakat yang secara berkelompok membentuk budaya, dikutip dari laman gurupendidikan.co.id.
Apa itu interaksi sosial budaya dapat dipahami sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antar individu dan masyarakat dalam hal kebudayaan dan saling memengaruhi.
Salah satu konsekuensi dalam interaksi sosial adalah adanya silang kebudayaan antara satu kebudayaan dengan kebudayaan lain, yang pada gilirannya berdampak kepada persentuhan antar budaya.
Nilai-nilai yang terkandung dalam kebudayaan masing-masing menjadi acuan sikap dan perilaku manusia sebagai makhluk individual.
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Budaya
Berikut adalah bentuk-bentuk interaksi sosial budaya yang ada menurut Soerjono Soekanto dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar dan Elly M. Setiadi dalam buku Pengantar Sosiologi:
1. Kerja sama
Kerja sama terbentuk karena masyarakat menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama sehingga sepakat untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.
Berdasarkan pelaksanaannya terdapat empat bentuk kerja sama, yaitu bargaining (tawar-menawar), cooptation (kooptasi), koalisi, dan joint-venture (usaha patungan).
2. Akomodasi
Akomodasi merupakan suatu proses penyesuaian antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok guna mengurangi, mencegah, atau mengatasi ketegangan dan kekacauan.
3. Asimilasi
Proses asimilasi menunjuk pada proses yang ditandai adanya usaha mengurangi perbedaan yang terdapat diantara beberapa orang atau kelompok dalam masyarakat serta usaha menyamakan sikap, mental, dan tindakan demi tercapainya tujuan bersama.
Asimilasi timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.
4. Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa. Sehingga lambat laun unsur-unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri.
5. Kompetisi
Adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.
6. Kontravensi
Kontravensi adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik.
Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang-terangan seperti perbuatan menghalangi, menghasut, memfitnah, berkhianat, provokasi, dan intimidasi yang ditunjukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu.
Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.
7. Konflik
Konflik adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut
Contoh Interaksi Budaya
Budaya merupakan warisan yang diwariskan dan diterima oleh sekelompok individu dalam suatu masyarakat. Namun, budaya tidaklah statis dan terisolasi. Budaya justru berkembang melalui interaksi yang berlangsung antara individu-individu yang berbeda.
Interaksi budaya dapat didefinisikan sebagai pertukaran ide, nilai, norma, adat istiadat, bahasa, dan manifestasi budaya lainnya antara individu atau kelompok dari budaya yang berbeda.
Melalui interaksi budaya, terjadi saling pengaruh, adaptasi, dan transformasi dalam suatu masyarakat. Berikut beberapa contoh interaksi budaya:
1. Melalui perdagangan
Dalam sejarah, perdagangan memiliki peran penting dalam memfasilitasi interaksi budaya. Ketika pedagang dari masyarakat yang berbeda bertemu, terjadi pertukaran barang, teknologi, dan juga ide-ide budaya.
Contohnya, perdagangan rempah-rempah pada abad ke-16 yang menghubungkan Timur dan Barat telah membawa pengaruh budaya yang signifikan antara Asia dan Eropa.
2. Melalui migrasi
Ketika individu atau kelompok berpindah dari satu tempat ke tempat lain, mereka membawa dengan mereka budaya mereka sendiri.
Selama proses migrasi, mereka akan berinteraksi dengan budaya yang ada di tempat baru dan ada kemungkinan pertukaran nilai, tradisi, dan praktik budaya.
Sebagai contoh, diaspora Tionghoa di berbagai belahan dunia membawa dengan mereka tradisi dan kebiasaan budaya Tionghoa yang masih dipraktikkan hingga saat ini.
3. Melalui teknologi dan media sosial
Dalam era digital saat ini, teknologi dan media sosial telah memungkinkan interaksi budaya yang lebih luas dan cepat. Individu dari berbagai budaya dapat saling berkomunikasi, bertukar informasi, dan berbagi budaya mereka melalui internet, media sosial, dan platform digital lainnya.