Serunya Bermain Margala, Permainan Tradisional Ala Batak Toba
Sumatera Utara juga memiliki banyak permainan tradisional, salah satunya Margala. Margala merupakan salah satu jenis permainan anak yang dilakukan oleh anak-anak Suku Batak di daerah Kawasan Danau Toba.
Indonesia memiliki banyak sekali warisan budaya yang tersebar di seluruh daerahnya. Salah satunya adalah permainan tradisional. Sejak zaman dahulu, orang Indonesia mengenal banyak permainan tradisional yang biasanya dimainkan oleh anak-anak, bahkan tidak jarang juga permainan tradisional yang dimainkan oleh orang dewasa.
Sayangnya, seiring perkembangan zaman, banyak permainan tradisional yang mulai ditinggalkan. Tidak sedikit permainan-permainan ini yang sudah tidak bisa ditemukan.
-
Apa itu umpasa dalam budaya Batak? Umpasa adalah seni lisan puisi lama berupa pantun dalam masyarakat Batak Toba.
-
Apa itu Surat Batak? Aksara Batak ini biasa disebut dengan Surat Batak atau Surat na Sampulu Sia yang artinya kesembilan belas huruf atau bisa juga disebut Si Sia-sia.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari budaya Batak Toba? Rumah adat Batak yang dikenal sebagai Rumah Bolon ini menjadi salah satu ciri khas dari budaya Batak Toba.
-
Bagaimana orang Batak mempertahankan budaya kekeluargaan saat merantau? Kemudian ikatan marga dan kekeluargaan yang kuat juga menanamkan rasa tanggung jawab dan saling membantu. Bahkan, tak hanya keluarga inti, marga jauh pun juga diajarkan untuk membantu apabila memiliki rezeki yang lebih.
-
Bagaimana cara para pemuda Batak memajukan persaudaraan dan budaya melalui Jong Batak? Persatuan Pemuda Batak atau disebut Jong Batak merupakan organisasi persatuan para pemuda batak dalam memajukan persaudaraan dan budaya.
-
Apa itu tradisi bakar batu di Papua? Bakar batu adalah ritual memasak bersama dengan menggunakan batu-batu panas yang ditata di tanah sebagai pengganti kompor.
Sumatera Utara juga memiliki banyak permainan tradisional, salah satunya Margala. Margala merupakan salah satu jenis permainan anak yang dilakukan oleh anak-anak Suku Batak di daerah Kawasan Danau Toba. Bagi masyarakat Batak, permainan ini juga dikategorikan sebagai salah satu jenis olahraga tradisonal yang hingga kini masih dilestarikan keberadaannya.
Mirip Gobak Sodor
Dilansir dari laman budaya-indonesia.org, permainan tradisional Margala ini sebenarnya juga dikenal di beberapa daerah lain di Tanah Air. Hanya saja, setiap daerah memiliki nama yang berbeda untuk permainan yang mengandalkan kerjasama tim ini.
Di sebagian daerah Toba Provinsi Sumatera Utara menamakan permainan ini dengan nama Marcabor. Permainan ini mirip dengan permainan Galasin, atau disebut juga Galah Asin atau Gobak Sodor di beberapa daerah lain.
Butuh Kerjasama Tim
Permainan Margala ini merupakan permainan yang membutuhkan kegesitan dari setiap para pemainnya. Pasalnya, jika kita bermain permainan ini dan tersentuh oleh lawan, maka kita akan dinyatakan langsung kalah.
Setiap pemain yang bermain juga harus memiliki kekompakan antar pemainnya. Hal ini dibutuhkan karena saat bermain, antar pemain akan kesulitan untuk berkomunikasi.
Permainan ini terdiri dari dua kelompok, setiap kelompok yang menjaga harus membaca arah gerak para lawannya, layaknya orang menghitung strategi dan peluang yang ingin diciptakan.
Menggambar Area Permainan
Permainan ini sangat mudah untuk dimainkan dan tidak memerlukan alat yang sulit ditemukan. Para pemain Margala hanya bermodalkan dengan menggambar dan menggaris bentuk permainan di atas tanah atau lapangan yang telah tersedia.
Bentuknya terdiri dari tiga garis horizontal dan tiga garis vertikal yang membentuk empat kotak, dan kotak itulah yang dijadikan arena permainan.
Cara Bermain Margala
Cara memaikan permainan ini sangatlah seru. Pertama-tama, tiga orang lawan berkesempatan untuk menjaga di tiga titik terdepan dan ada seseorang lagi yang berkesempatan menjaga di tengah garis vertikal. Kemudian yang menjadi pihak lawan akan berusaha memasuki arena yang telah dijaga tersebut.
Lawan akan berusaha masuk dengan cara jangan sampai badan mereka tersentuh oleh pihak yang menjaga, apabila salah seorang pihak lawan yang masuk badannya tersenggol oleh tim yang menjaganya maka berarti lawan tersebut kalah dan permainan digantikan oleh pihak yang bertugas menjaga. Namun, jika lawan lolos maka akan mendapat tambahan nilai dan posisinya akan kembali ke tempat semula untuk memainkan permainan untuk yang kedua.
Permainan Para Raja Batak
Permainan tradisional ini ternyata sudah ada sejak zaman dahulu. Bahkan, permainan Margala ini adalah salah satu permainan sebagai hiburan resmi para raja Batak terdahulu.
Permainan ini dulunya dimainkan pada saat rondang bulan atau poltak tula, yang artinya terang bulan. Ketika rondang bulan inilah seluruh rakyat berkumpul di halaman rumah sang raja.
Ajang Cari Jodoh
Permainan tradisional ini adalah permainan yang sangat ditunggu-tunggu. Pasalnya, bagi remaja yang memainkannya biasanya mereka memanfaatkan kesempatan tersebut untuk sekaligus mencari jodoh. Oleh masyarakat Batak zaman dahulu, permainan ini dijadikan sebagai ajang pencarian jodoh.