5 Teori Sains yang Pernah Bikin Geger Dunia
Teori-teori ini tidak hanya mengubah pandangan ilmiah, tetapi juga berdampak pada budaya, filsafat, dan cara hidup masyarakat sehari-hari.
Dalam perjalanan sejarah, ilmu pengetahuan terus mengalami kemajuan. Ada kalanya, sebuah teori baru muncul dan mengguncang cara pandang manusia. Sejak era ilmuwan terkemuka seperti Galileo dan Newton hingga penemuan-penemuan revolusioner saat ini, banyak konsep dalam sains yang telah mengubah dunia karena bertentangan dengan keyakinan yang telah ada sebelumnya.
Teori-teori ini tak hanya mengubah paradigma ilmiah, tetapi juga berdampak pada budaya, filsafat, dan bahkan cara hidup sehari-hari manusia. Mengacu pada informasi dari laman Britannica pada Selasa (19/11), berikut adalah teori sains yang pernah mengguncang dunia.
-
Kenapa beberapa ilmuwan menolak teori relativitas Einstein? Ketidaksenangan terhadap teori relativitas ini awalnya bermula dari anggapan bahwa teori ini tidak terbukti secara ilmiah, melainkan hanya berdasarkan pemikiran einstein saja. Berdasarkan artikel dari The Max Planck Institute for The History of Science, Sabtu, (19/8), ketidaksenangan terhadap teori relativitas Einstein semakin diperpanjang oleh kritik filsuf yang menguji kelayakan teori ini dengan menyelidiki sudut pandang disiplin ilmu pengetahuan yang digunakan oleh Einstein.
-
Bagaimana ketiga ilmuwan tersebut menguji Teori Kuantum? Clauser menerapkan teori Bell saat akan melakukan eksperimen menggunakan partikel cahaya (foton) yang menunjukkan bahwa cahaya memang menjadi salah satu yang terlibat dalam Teori Kuantum. Aspect akhirnya melakukan eksperimen untuk mencari celah dari teori ciptaan Bell. Hasil dari eksperimen tersebut menunjukkan bahwa foton dalam mekanika quantum sebenarnya tidak saling berkomunikasi satu sama lain melalui variabel tersembunyi. Dari sini juga Zeilinger terlibat dalam perkembangan Teori Kuantum yang dimana kemudian dapat dimanfaatkan untuk kemajuan teknologi di masa mendatang.
-
Apa yang sering disalahpahami orang tentang Teori Evolusi? Ilmuwan menyebutnya teori evolusi, tapi teori itu diakui dan diterima secara ilmiah. Istilah "teori" di situ digunakan sama konteksnya seperti teori gravitasi menjelaskan mengapa sebuah apel yang jatuh dari tangan kita akan jatuh ke tanah. Sudah diuji Meski orang menggunakan kata teori dalam percakapan yang diartikan informasi itu secara kesimpulan belum tentu dibuktikan kebenarananya, tapi untuk dunia ilmiah tidak begitu artinya. Teori itu diterima secara ilmiah biasanya memiliki substansi yang bisa dijelaskan tentang fenomena alam yang mengikuti hukum-hukum tertentu, dan kesimpulan yang sudah diuji kebenarannya.
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
-
Kenapa landasan teori penting dalam penelitian? Landasan teori memiliki peran yang sangat penting dalam penelitian karena dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai fenomena yang diamati. Maka dari itu, dalam pembuatan karya ilmiah, tidak hanya cukup dengan fakta dan data saja, tetapi juga perlu disertai dengan argumen yang kuat berdasarkan landasan teori yang relevan.
-
Apa yang menjadi dasar dari teori-teori Newton? Karyanya juga menjadi dasar dari teori-teori Newton kelak.
1. Teori Evolusi
Pada tahun 1850-an, Charles Darwin menerbitkan buku berjudul On the Origin of Species. Dalam karya tersebut, ia menjelaskan proses evolusi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Evolusi dalam konteks ini berarti bahwa makhluk hidup mengalami perubahan pada struktur tubuh mereka secara bertahap. Proses ini memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan yang selalu berubah demi kelangsungan hidup. Teori evolusi ini menjadi sangat kontroversial pada zamannya. Banyak orang menolak pemikiran tersebut karena berbagai alasan, salah satunya adalah konflik dengan keyakinan agama yang menganggap penciptaan makhluk hidup, termasuk manusia, sebagai hasil dari tindakan ilahi secara langsung, bukan melalui proses alamiah seperti yang dijelaskan dalam teori evolusi Darwin.
2. Teori Big Bang
Proses pembentukan dan perkembangan alam semesta selalu menjadi perdebatan di kalangan agama, filsafat, dan ilmu pengetahuan. Salah satu teori yang paling dikenal dalam menjelaskan fenomena ini adalah teori Big Bang, yang menggambarkan asal mula alam semesta. Menurut laman Space yang dikutip pada Selasa (19/11/2024), teori ini menyatakan bahwa alam semesta dimulai sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu dari satu titik yang sangat panas dan padat, yang kemudian mengembang dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Namun, terdapat beberapa kesalahpahaman mengenai teori ini. Pertama, teori Big Bang tidak dimaksudkan untuk secara definitif menyatakan bahwa alam semesta berasal dari satu titik tunggal pada waktu tertentu. Kedua, sering kali orang keliru mengartikan Big Bang sebagai sebuah ledakan; padahal, konsep tersebut lebih tepat jika dipahami sebagai proses pengembangan atau peregangan, bukan ledakan dalam arti yang umum.
3. Teori Kuantum
Teori kuantum membahas bagaimana benda-benda kecil seperti atom dan partikel berfungsi. Menariknya, partikel-partikel ini tidak selalu bergerak sesuai dengan pemahaman kita. Mereka dapat memiliki berbagai bentuk dan bergerak dengan cara yang tidak terduga. Para ilmuwan kemudian melakukan pengembangan lebih lanjut terhadap teori ini. Mereka berpendapat bahwa jika partikel kecil memiliki perilaku yang demikian, maka objek yang lebih besar mungkin juga memiliki sifat yang sama. Teori ini juga berkaitan dengan konsep dunia paralel. Dalam pandangan teori kuantum, alam semesta menyimpan banyak misteri. Selama kita belum menemukan jawaban pasti, segala kemungkinan masih dapat terjadi.
4.Teori Heliosentris
Selama berabad-abad, orang-orang meyakini bahwa Bumi berada di pusat tata surya. Mereka mengamati bahwa benda-benda langit tampak berputar mengelilingi Bumi. Namun, pandangan ini dibantah oleh Copernicus pada tahun 1543 melalui karya tulisnya yang berjudul On the Revolutions of the Celestial Spheres, yang menyatakan bahwa matahari merupakan pusat tata surya. Alih-alih diterima, ide ini justru mendapatkan penolakan yang kuat dari masyarakat dan pihak gereja.
Bahkan, buku karya Copernicus tersebut sempat dilarang untuk beredar. Meskipun demikian, dengan kemajuan dalam observasi dan penemuan di bidang astronomi, teori heliosentris mulai mendapatkan pengakuan. Pada tahun 1609, Galileo Galilei melakukan inovasi pada teleskop. Melalui alat tersebut, ia mengumpulkan berbagai fakta mengenai objek-objek langit yang menjadi bukti pendukung bagi teori heliosentris. Akhirnya, teori ini menjadi tonggak perubahan signifikan dalam bidang astronomi, serta mengubah cara pandang kita mengenai alam semesta dan posisi Bumi dalam tata surya.
5.Teori Relativitas
Teori relativitas diperkenalkan oleh Albert Einstein pada tahun 1905. Pada dasarnya, teori ini menjelaskan bahwa konsep ruang dan waktu bersifat relatif. Teori ini terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu relativitas khusus dan relativitas umum. Relativitas khusus menjelaskan bagaimana kecepatan dapat memengaruhi massa, waktu, dan ruang. Secara sederhana, waktu dan jarak dapat bervariasi tergantung pada kecepatan gerakan seseorang.
Hal ini telah dibuktikan oleh para astronaut yang melakukan perjalanan ke luar angkasa dengan roket berkecepatan tinggi, di mana mereka mengalami penuaan yang lebih lambat dibandingkan dengan orang-orang di Bumi. Sementara itu, relativitas umum menjelaskan mekanisme kerja gravitasi, serta bagaimana objek-objek besar seperti Bumi atau matahari dapat menarik benda-benda lain. Einstein berpendapat bahwa gravitasi bukanlah gaya tarik-menarik, melainkan hasil dari lengkungan ruang waktu yang disebabkan oleh objek bermassa besar.