8 Tahun Lagi AI Bisa Bantu Operasi Transplantasi Kepala Manusia
BrainBridge memperkenalkan sistem transplantasi kepala dengan bantuan AI, yang menjanjikan solusi bagi pasien seperti kelumpuhan dan penyakit neurologis.
Startup neuroscience dan rekayasa biomedis, BrainBridge, melakukan terobosan luar biasa di dunia medis. Terobosan ini adalah sistem AI yang mampu melakukan transplantasi kepala. Prosedur ini akan mentransplantasikan kepala pasien ke tubuh donor yang telah dinyatakan mati otak, sambil mempertahankan ingatan, kemampuan kognitif, dan kesadaran individu yang ditransplantasi.
Mengutip NYPost, Kamis (29/8), Hashem Al-Ghaili, ilmuwan di balik proyek ini, menjelaskan bahwa teknologi ini telah dievaluasi oleh para ahli dari berbagai bidang terkait. Menurutnya, tujuan teknologi ini adalah mendorong batasan dalam ilmu kedokteran dan menyediakan solusi inovatif bagi mereka yang berjuang melawan kondisi yang mengancam jiwa, seperti kelumpuhan, kanker, serta penyakit neurologis seperti Alzheimer dan Parkinson.
-
Apa jenis penyiksaan yang dialami rangka manusia tersebut? Para arkeolog menduga bahwa pria tersebut dipukuli secara brutal di atas roda hukuman dan kepalanya juga dicoba untuk dipenggal.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Di mana belasan kerangka manusia itu ditemukan? Belasan kerangka itu ditemukan di gua-gua di Lembah Nenggiri yang terpencil sekitar 215 kilometer di utara Kuala Lumpur.
-
Bagaimana kerangka manusia itu ditemukan? Awalnya, HP yang sedang melintas melihat adanya kerangka manusia dalam posisi terlentang tergeletak di lahan kosong."HP kemudian memberitahukan ke sekuriti kompleks," ucap dia.
-
Dimana tulang manusia ditemukan? Tulang manusia yang ditemukan pekerja proyek di sekitar lokasi pembangunan memorial Living Park Rumoh Geudong di Gampong Bilie Aron, Glumpang Tiga, Pidie, beberapa waktu lalu.
-
Apa yang diuji oleh ketiga ilmuwan tersebut? Mereka adalah trio ilmuwan yang berhasil memenangkan penghargaan Nobel Prize 2022 dengan jumlah hadiah sebesar 10 juta krona Swedia (USD915.000) atau Rp 14 miliar. Penghargaan tersebut diraih atas keberhasilannya dalam melakukan eksperimen mekanika kuantum dan menjelaskan titik lemah dari Teori Kuantum temuan Einstein.
Dalam pernyataannya, BrainBridge menjelaskan bahwa proses ini akan melibatkan sistem robotik berkecepatan tinggi dan kecerdasan buatan (AI) untuk mencegah degradasi sel otak dan memastikan kompatibilitas yang sempurna.
Prosedur ini akan dipandu oleh pencitraan molekuler real-time dan algoritma AI untuk memfasilitasi penghubungan kembali sumsum tulang belakang, saraf, dan pembuluh darah dengan presisi tinggi.
âSeluruh prosedur dipandu oleh pencitraan tingkat molekuler dan algoritma AI secara real-time untuk memfasilitasi penyambungan kembali sumsum tulang belakang, saraf, dan pembuluh darah secara tepat,â tulis keterangannya.
BrainBridge mengklaim bahwa prosedur transplantasi kepala pertama akan dilakukan dalam 8 tahun ke depan. Perusahaan ini mengumumkan rencana ini jauh sebelum pelaksanaannya untuk menarik perhatian para ilmuwan terbaik di bidang ini.
Lebih lanjut, BrainBridge menegaskan bahwa transplantasi kepala hanyalah permulaan. Dalam jangka pendek, mereka berharap proyek ini menghasilkan terobosan dalam rekonstruksi sumsum tulang belakang dan transplantasi tubuh secara keseluruhan.
- Percaya atau Tidak, Suatu Hari Manusia Punya Chip yang Tertanam di Otaknya
- Orang Lumpuh ini Bersyukur Ada Teknologi Baru yang Membuatnya Bisa âJalan-jalanâ tanpa Ditemani Keluarga
- Adanya AI, Menguntungkan atau Membahayakan Manusia?
- Sudah Ada di Indonesia, Teknologi ini Bisa Deteksi Dini Penyakit Stroke
Kemudian dalam jangka panjang, proyek ini diharapkan akan mengubah wajah perawatan kesehatan seperti yang kita kenal. Dengan perkembangan teknologi ini, BrainBridge membuka pintu bagi berbagai solusi medis yang tidak terbayangkan beberapa tahun lalu yang dapat menyelamatkan nyawa banyak pasien dengan kondisi medis tak dapat diobati.
- 3 Fakta Situbondo Surganya Kopi dan Tembakau, Wisatawan Bisa Lihat Pengolahan Kopi dan Menikmati Pemandangan Indah
- Arus Masuk Modal Asing Pertengahan September Tembus Rp154,98 Triliun
- Kebakaran Episentrum Diduga Akibat Kipas Blower
- Nachrowi Ramli Dukung Ridwan Kamil-Suswono Pimpin Jakarta, Titip Jalankan 'Gerbang Betawi'
- Ini Hasil Visum Korban Bullying Binus School
Berita Terpopuler
-
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024 -
VIDEO: Tegas! Jokowi Respons Carut Marut PON 2024 "Tiap Event Besar Pasti Ada Koreksi"
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Kaesang Klarifikasi ke KPK, Jokowi: Semua Warga Negara Sama di Mata Hukum
merdeka.com 18 Sep 2024