Ahli Antariksa NASA Dibikin Geleng-geleng Puji Instrumen Luar Angkasa India, Ini Penyebabnya
Penyebabnya di luar dugaan ahli antariksa takjub melihat instrumen luar angkasa India.
Penyebabnya di luar dugaan ahli antariksa takjub melihat instrumen luar angkasa India.
Ahli Antariksa NASA Dibikin Geleng-geleng Puji Instrumen Luar Angkasa India, Ini Penyebabnya
Teknologi luar angkasa India dikabarkan semakin berkembang pesat.
Bahkan Ketua Indian Space Research Organisation (ISRO), S. Somanath mengatakan pihaknya telah mengundang beberapa orang ahli dari Jet Propulsion Laboratory, sebuah laboratorium yang didanai oleh NASA.
ISRO mengundang NASA-JPL untuk melihat perkembangan misi Chandrayaan-3.
-
Apa yang dilakukan oleh ISRO melalui misi Chandrayaan-3? Chandrayaan-3 merupakan misi eksplorasi bulan ketiga yang dilakukan oleh Indian Space Research Organization (ISRO). Pesawat luar angkasa itu juga dilengkapi dengan propulsion module dan unit lander/rover yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data saintifik di permukaan dan daratan bulan.
-
Apa yang dilakukan NASA terhadap robot penjelajah Vikram milik India di Bulan? Pesawat robot ruang angkasa, Lunar Reconnaissance Orbiter milik NASA berhasil menembakkan laser ke arah alat penjelajah Vikram milik India di Bulan.
-
Apa yang dilakukan oleh robot penjelajah NASA di Bulan? Tiga penjelajah, masing-masing seukuran koper jinjing, akan dikerahkan ke wilayah Reiner Gamma di Bulan. Mereka akan menghabiskan sekitar 14 hari Bumi untuk melakukan eksperimen yang dirancang untuk menguji kemampuan mereka.
-
Apa yang menjadi masalah di Bulan yang ingin diselesaikan NASA? Kurangnya gravitasi menyebabkan butiran kecil melayang ketika terganggu dan tetap berada di udara lebih lama. Jika masalah ini dapat diselesaikan tanpa harus memindahkan material konstruksi dari Bumi, hal ini akan menjadi langkah penghematan biaya yang besar bagi NASA.
-
Di mana robot penjelajah NASA akan dikerahkan di Bulan? Tiga penjelajah, masing-masing seukuran koper jinjing, akan dikerahkan ke wilayah Reiner Gamma di Bulan.
-
Kapan ISRO memperkirakan biaya yang dikeluarkan untuk misi Chandrayaan-3? Dikutip dari CNBC dan Rediff, Jumat (25/8), pada 2020, Organisasi Luar Angkasa India (ISRO), memperkirakan misi Chandrayaan-3 menelan biaya USD75 juta atau Rp 1,1 triliun.
“Sekitar lima hingga enam orang dari NASA-JPL datang (ke markas ISRO) dan kami menjelaskan kepada mereka tentang Chandrayaan-3 sebelum dilakukan soft landing,” ujar Somanath.
Para ilmuwan ISRO telah menjelaskan bagaimana proses perancangan dan rencana pelaksanaan misi Chandrayaan-3 kepada para ahli NASA-JPL. Respons yang mereka berikan positif, bahkan mereka penasaran akan cara ISRO merancang instrumen ilmiahnya.
“Mereka (ahli antariksa Amerika Serikat) juga mengatakan satu hal, ‘lihat instrumen ilmiahnya, harganya sangat murah. Sangat mudah untuk dibangun dan canggih. Bagaimana Anda membangunnya? Mengapa Anda tidak menjual ini ke Amerika?’ mereka bertanya,”
Ketua Indian Space Research Organisation (ISRO), S. Somanath dikutip dari India Today, Selasa (17/10).
Tentu saja ini merupakan sebuah kebanggaan bagi ISRO.
Ditambah lagi misi itu kemudian berhasil, membuat India menjadi negara keempat setelah Amerika Serikat, China, dan Uni Soviet (Rusia) yang berhasil mendarat di Bulan pada 23 Agustus lalu.
Sekarang, ISRO telah berhasil membangun berbagai perangkat luar angkasa dengan kualitas terbaik di India.
Ke depannya, mereka juga berencana untuk mulai mengirim astronot ISRO ke Bulan lewat misi Chandrayaan-10, salah satunya adalah astronot perempuan.
Produksi Satelit dan Roket
Bukan hanya ISRO, Somanath juga memberitahu bahwa kini, setidaknya ada lima perusahaan di India yang memproduksi roket dan satelit.
Somanath merasa optimis dalam mengembangkan teknologi luar angkasa India. Dia yakin bahwa dengan berkembangnya teknologi luar angkasa India, akan membuat India menjadi negara yang semakin kuat juga.
“Adalah tanggung jawab kita masing-masing untuk berkontribusi terhadap pembangunan bangsa. Dan India akan menjadi negara yang kuat. Di bidang manakah kita akan menjadi kuat? Dalam teknologi, kita akan menjadi kuat. Karena hanya jika Anda punya teknologi, orang lain akan menghargai Anda,”
Ketua Indian Space Research Organisation (ISRO), S. Somanath.