Apakah Ada Gunung Baru yang Muncul Saat Ini?
Pertemuan lempeng tektonik adalah kunci dalam pembentukan gunung.
Pertemuan lempeng tektonik adalah kunci dalam pembentukan gunung.
Apakah Ada Gunung Baru yang Muncul Saat Ini?
Gunung-gunung seolah-olah sudah ada sejak lama, tetapi sebagian masih baru dan ada yang terus berkembang sampai sekarang.
Ketika melihat gunung-gunung menjulang tinggi, seolah-olah menjadi bukti kekuatan yang abadi, tidak pernah berubah seiring berjalannya waktu.
-
Dari mana ketinggian gunung diukur? Ketinggian gunung diukur dari permukaan laut.
-
Apa itu Gunung Kelam? Gunung Kelam membentang dari arah barat ke timur dengan ketinggian 1.002 mdpl dan merupakan sebongkah batu raksasa atau monolit.
-
Di mana Gunung Tumpeng berada? Bukit jadi salah satu lokasi terbaik, seperti di Gunung Tumpeng, Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
-
Bagaimana bentuk Gunung Guntur? Gunung berapi berbentuk kerucut ini masih tergolong aktif.Memiliki tinggi 2.249 mdpl, gunung ini letaknya cukup dekat dengan gunung-gunung lain yang ada di Kabupaten Garut, seperti Gunung Putri, Gunung Cikuray, hingga Gunung Papandayan.
-
Apa yang tertulis di situs batu kuno Gunung Singkil? Di batu pertama terdapat tulisan aksara China kuno bertuliskan “Chao zhou jie yang xi qi xii dao guang er shi ba nian zhi qing kao ya xiao xii gong mu bi zii men lin she xiao nan qian wan (cheng – jian) ying deng tong,” Jika diartikan tulisan tersebut berbunyi “Makam ayahanda Bapak Xii Ya Xiao dari dinasti Qing yang berasal dari Desa Xi Qi Xii. Kabupaten Jie Yang. Karesidenan Chao Zou dan makam Ibunda Kelaurga XII dari suku (marga) Lin diletakkan bersama-sama oleh putera-puteranya yang berbakti yaitu Qian Wan, Qian Jian, Qian Cheng, Qian Ying padatahun ke-28 Pemerintahan Dao Guang”
-
Bagaimana jalur pendakian di Gunung Kaba? Jalur Pendakian yang Ramah Ketinggian yang rendah, pastinya jalur pendakiannya sangatlah mudah sehingga ramah bagi para pendaki pemula. Ya, Gunung Kaba ini terdapat 2 pilihan jalur: Pertama, berbentuk jalanan tanah dan biasa dilewati pendaki untuk mencapai puncak, dan kedua berbentuk jalanan aspal yang sudah rusak.
Tetapi sebenarnya, gunung-gunung ini terbentuk dari proses alami yang berlangsung jutaan tahun oleh kekuatan alam yang tidak terduga. Apakah semua gunung sudah terbentuk atau masih ada yang terus muncul?
Pertemuan lempeng tektonik adalah kunci dalam pembentukan gunung. Saat lempeng-lempeng besar di kerak bumi bertabrakan, mereka bisa menciptakan gunung serta fitur geologi lainnya. Namun, tidak semua lempeng tersebut sama.
Dua jenis utama lempeng adalah lempeng benua dan lempeng samudera. Lempeng benua biasanya lebih ringan dibandingkan lempeng samudera. Ketika keduanya bertemu, lempeng samudera akan masuk di bawah lempeng benua dalam proses yang disebut subduksi.
Proses inilah yang dapat menciptakan gunung berapi. Contohnya adalah Gunung Saint Helens di Amerika Utara dan Gunung Fuji di Jepang.
Gunung berapi, berbeda dari gunung lainnya, terus terbentuk melalui aktivitas tektonik dan bisa muncul dengan cepat.
Namun, terkadang tekanan yang dihasilkan oleh subduksi bisa menciptakan gunung non-vulkanik.
Contohnya adalah gunung Himalaya yang membentang lebih dari 1.500 mil dari satu ujung ke ujung.
Pegunungan ini terbentuk dari tumbukan lempeng tektonik India dengan Eurasia sekitar 50 juta tahun yang lalu dan proses ini masih berlangsung hingga sekarang.
Dengan demikian, Himalaya sebenarnya masih relatif muda, setidaknya dalam konteks geologis dan masih terus berkembang hingga saat ini. Namun, pertumbuhan ini tidak terlihat oleh mata manusia karena terjadi dengan sangat lambat dan sering terkikis dengan kecepatan yang sama.
Mengutip IFLScience & Geographical.co.uk, Rabu (13/3), para ilmuwan telah meramalkan bahwa akan ada gunung baru yang terbentuk dalam waktu sekitar 200 juta tahun. Gunung-gunung tersebut yang disebut Somalia, diperkirakan akan terbentuk dari proses subduksi ketika daratan Somalia dan Madagaskar terpisah dari Afrika dan kemudian bertabrakan dengan India.
Oleh karena itu, meskipun prediksi saat ini hanyalah teori, model-model tersebut memberikan gambaran tentang perubahan yang terus-menerus terjadi di dunia kita. Hal tersebut menunjukkan betapa kompleksnya dan beragamnya perubahan yang terjadi di permukaan Bumi yang kita tinggali.