Bukan Halusinasi Lagi, Pesawat Disetir Robot Manusia Makin Nyata Punya Skill di Luar Nalar
Robot manusia ini dibuat sedemikian rupa untuk bisa benar-benar menggantikan pilot di pesawat.
Robot manusia ini dibuat sedemikian rupa untuk bisa benar-benar menggantikan pilot di pesawat.
Bukan Halusinasi Lagi, Pesawat Disetir Robot Manusia Makin Nyata Punya Skill di Luar Nalar
Siapa saja tentu pernah menonton film yang adegannya memperlihatkan robot manusia mengendarai pesawat terbang. Nah, angan-angan itu nampaknya akan menjadi sebuah kenyataan. Sekelompok peneliti berusaha mewujudkannya. Mereka telah membuat robot tersebut bernama PIBOT. Robot itu dirancang untuk duduk di kokpit dan benar-benar mengoperasikannya.
-
Bagaimana robot bisa berjalan seperti manusia? Sebuah kelompok peneliti dari Sekolah Pascasarjana Teknik Universitas Tohoku telah mereplikasi jalan robot mirip manusia. Mereka menggunakan model muskuloskeletal – yang dikendalikan oleh metode kontrol refleks yang mencerminkan sistem saraf manusia.
-
Apa yang membuat robot bisa berjalan seperti manusia? Analisis intensif terhadap sirkuit saraf ini, khususnya yang mengendalikan otot-otot pada fase mengayun kaki, mengungkap elemen penting dari strategi efiisiensi energi.
-
Apa yang dilakukan robot ini? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
-
Dimana robot penjelajah tersebut akan mendarat? Meskipun ada penundaan, pesawat tersebut masih akan mencapai lokasi pendaratannya Malapert A pada tanggal 22 Februari, sebuah kawah tumbukan 300 kilometer (180 mil) dari kutub selatan.
-
Bagaimana robot gajah itu bergerak? Meskipun hanya merupakan replika mekanis, Mechanical El mampu menampilkan gerakan yang menyerupai gerakan gajah sungguhan, mulai dari langkah-langkah lamban hingga gerakan kepala yang realistis.
-
Bagaimana robot itu 'bunuh diri'? Penduduk setempat bahkan mengatakan robot itu melompat ke bawah. Meskipun alasan perilaku robot tidak diketahui, hal ini sedang diselidiki.
"Pibot adalah robot humanoid yang dapat menerbangkan pesawat seperti pilot manusia dengan memanipulasi semua kontrol tunggal di kokpit, yang dirancang untuk manusia," kata David Hyunchul Shim, Chief of research on the KAIST School of Electrical Engineering Project, Rabu (23/8).
Sejauh ini sistem di pesawat hanya memiliki keunggulan autopilot berupa perangkat lunak. Tidak memiliki anggota badan untuk menggerakkan instrumen penerbangannya.
Nah, robot humanoid ini punya keunggulan dapat beradaptasi dengan kokpit dan sistem penerbangan yang berbeda tanpa perlu memodifikasi pesawat.
Robot belajar menerbangkan pesawat dengan menggunakan pemrosesan bahasa alami dan dapat melihat situasi kokpit menggunakan kamera dan meresponsnya.
Tim mengatakan bahwa mereka telah mendemonstrasikan PIBOT dapat mengendalikan pesawat dengan aman bahkan selama turbulensi yang keras. Mereka berharap dapat mulai menjual robot tersebut secara komersial.
“Robot pilot humanoid tidak memerlukan modifikasi pesawat yang ada dan dapat langsung diterapkan pada penerbangan otomatis,”
David Hyunchul Shim, Chief of research on the KAIST School of Electrical Engineering Project dikutip dari IFLScience, Rabu (23/8).
David juga menjelaskan bahwa Robot PIBOT ini dapat mengendalikan lengan dan jarinya untuk mengoperasikan instrumen penerbangan dengan cekatan. Kamera eksternalnya memungkinkan PIBOT memantau keadaan pesawat saat ini. Sementara kamera internal membantunya mengelola sakelar penting pada panel kontrol. Perlu diketahui, sistem yang dipakai di belakang robot itu menggunakan Artificial Intelligence (AI) berjenis Large Language Models (LLM).
- Canggih dan Bikin Takjub, Pesawat Penumpang AI Tanpa Pilot Segera Hadir Begini Spesifikasinya
- Ilmuwan Sukses Bikin Iron Man Jadi Kenyataan, Pakai Empat Mesin Jet, Punya Tujuan Mulia
- Pesawat ini Alami Kecelakaan, Begini Nasib Pilotnya
- Formula Rahasia Agar Robot Dapat Berjalan Persis Manusia sudah Ditemukan, Ini Bocorannya
Video robot manusia setir pesawat.
“Kami memiliki robot pilot pendahulunya pada tahun 2016. Saat itu, kami belum memiliki teknologi AI yang baik, jadi yang kami buat adalah robot sederhana,”
David Hyunchul Shim, Chief of research on the KAIST School of Electrical Engineering Project .
Robot humanoid ini juga dapat berkomunikasi dengan pengontrol lalu lintas udara dan manusia di kokpit menggunakan sintesis suara, sehingga dapat bertindak sebagai pilot. Robot ini memiliki tinggi 160 cm dan berat 65 kg. Dengan postur seperti ini, robot humanoid PIBOT memungkinkannya menggantikan manusia seperti mengemudikan mobil, mengoperasikan tank, atau bahkan memimpin kapal di laut.