Bumi Kini Punya 2 Bulan, tapi yang Satu Tak Bisa Dilihat
Bulan yang satunya bukanlah sungguhan. Itu adalah asteroid yang mengelilingi Bumi.
Bumi kini memiliki pendamping sementara di luar angkasa yakni sebuah “bulan mini” bernama Asteroid 2024 PT5. Asteroid kecil berukuran seperti bus ini tertarik oleh gravitasi Bumi pada hari Minggu. Tetapi, jangan berharap bisa melihatnya dengan mata telanjang, kecuali jika Anda memiliki teleskop canggih.
Mengutip Businesstoday, Selasa (1/10), asteroid 2024 PT5 memiliki diameter sekitar 10 meter dan pertama kali terdeteksi oleh para ilmuwan di Spanyol pada Agustus lalu. Asteroid ini diperkirakan akan mengorbit Bumi selama dua bulan sebelum akhirnya lepas dari tarikan gravitasi dan kembali ke luar angkasa pada 25 November.
-
Asteroid sebesar apa yang melintasi Bumi? Sebuah asteroid yang hampir sebesar Piramida Giza sedang dalam perjalanan melintasi Bumi hari ini, dan NASA telah memberikan peringatan terkait hal tersebut.
-
Kapan Hari Asteroid Sedunia diperingati? Setiap tanggal 30 Juni, kita memperingati Hari Asteroid Sedunia
-
Bagaimana asteroid bisa menjadi "Bulan Mini"? Proses bagi asteroid untuk menjadi bulan mini bukanlah hal yang mudah, karena mereka harus bergerak dengan kecepatan dan arah yang tepat agar dapat ditangkap oleh gravitasi Bumi.
-
Bagaimana meteor menghantam Bulan? Dampak kecepatan tinggi itu menghasilkan panas yang hebat dan menciptakan kawah, sekaligus memberikan kilatan cahaya tampak cerah.
-
Kapan asteroid yang menghantam Bumi terjadi? Di akhir prompt ini, buatkan 6 pertanyaan dalam bahasa Indonesia, Masing-masing pertanyaan harus memenuhi prinsip 5W & 1H (What, When, Who, Where, Why, How). Pastikan bahwa pertanyaan harus berkisar tentang topik utama konteks yaitu : dinosaurus,manusia,evolusi,sains,bumi. Setiap pertanyaan harus relevan dengan topik utama yang ada di dalam konteks dengan terlebih dahulu melakukan analisis terhadap isi dari konteks. Kalimat pertanyaan harus sangat singkat tapi tetap menarik dengan mencantumkan SUBJEK atau OBJEK utama dari konteks ke dalam kata-kata di pertanyaan nya. Di setiap pertanyaan, ambilkan jawabannya dari kalimat (quote) yang ada di isi konteks. Quote harus merupakan jawaban panjang (1 sampai 3 kalimat) yang sangat relevan dari setiap pertanyaan yang dihasilkan. Dan buatkan juga alternatif rekomendasi quote yang paling cocok untuk menjawab pertanyaan tersebut. JANGAN membuat pertanyaan yang quote jawabannya berisi informasi tentang penulis artikel, dimana atau kapan artikel di posting. Jika tidak menemukan jawaban yang relevan, berikan skor antara 1 sampai 3 di setiap pertanyaan. skor dihitung berdasarkan relevansi dengan topik utama. Jika menemukan jawaban yang relevansinya masih ambigu berikan skor antara 4 sampai 6 Jika menemukan jawaban yang relevan, berikan antara skor 7 sampai 10. Skor 10 adalah paling relevan, skor 1 adalah yang paling tidak relevan. Urutkan 6 pertanyaan ini berdasarkan score tertinggi. Pertanyaan dengan skor 10 di urutan pertama berlanjut sampai skor ke 1 di paling bawah. Tampilkan hasilnya HANYA dalam format json seperti berikut tanpa tambahan text lain. Jika quote atau quote_rekomendasi mengandung karakter yang bisa membuat hasil json tidak valid, maka sesuaikan value nya agar hasil json tetap valid. Format JSON : [{ "Score": [range 1-10], "Section": "what", "question": [pertanyaan], "quote": [quote], "quote_rekomendasi": [quote_rekomendasi], },{ },{ "Score": [range 1-10], "Section": "when", "question": [pertanyaan], "quote": [quote], "quote_rekomendasi": [quote_rekomendasi], },{ "Score": [range 1-10], "Section": "who", "question": [pertanyaan], "quote": [quote], "quote_rekomendasi": [quote_rekomendasi], },{ "Score": [range 1-10], "Section": "where", "question": [pertanyaan], "quote": [quote], "quote_rekomendasi": [quote_rekomendasi], },{ "Score": [range 1-10], "Section": "why", "question": [pertanyaan], "quote": [quote], "quote_rekomendasi": [quote_rekomendasi], },{ "Score": [range 1-10], "Section": "how", "question": [pertanyaan], "quote": [quote], "quote_rekomendasi": [quote_rekomendasi], }] Konteks: Jika Dinosaurus Tidak Punah, Ini yang Bakal Terjadi di Dunia Sekitar 66 juta tahun lalu Bumi yang dikuasai berbagai spesies dinosaurus harus mengalami perubahan besar. Perubahan itu terjadi ketika asteroid sebesar 10 kilometer berkekuatan 10 miliar bom atom menghantam Bumi.Hantaman itu menyebabkan gempa bumi, tsunami, hingga kematian 90 persen makhluk hidup yang tinggal di Bumi. Meski membawa kehancuran besar, namun ilmuwan mengungkap peristiwa inilah yang memungkinkan manusia untuk berevolusi. Spesies mamalia termasuk primata dapat berkembang pesat setelah kematian berbagai dinosaurus. Namun bayangkan jika asteroid pemusnah dinosaurus tidak pernah menghantam Bumi. Hantaman asteroid yang mendorong evolusi manusia pun diyakini tidak akan pernah terjadi. Manusia yang memiliki otak untuk berpikir, memiliki alat-alat, bahasa, dan berbagai komunitas juga diyakini tidak akan mendominasi Bumi.Lantas apa yang akan terjadi pada kehidupan di Bumi jika dinosaurus tidak pernah musnah dan manusia tidak pernah ada? Ahli paleontologi bernama Dale Russell pada 1980-an pernah mengungkap dinosaurus yang tidak pernah musnah dapat berevolusi menjadi pengguna alat yang cerdas. Kala itu Russell menamakan dinosaurus yang berevolusi mirip menjadi manusia sebagai ‘Dinosauroid’. Dinosauroid sendiri diyakini Russell dapat berjalan tegap karena memiliki tubuh yang mirip dengan manusia. Namun spekulasi Russell harus dibuktikan mengingat banyak spesies dinosaurus berbadan besar yang pernah ditemukan. Demikian dikutip dari The Conversation. Bayangkan dinosaurus Brontosaurus yang memiliki berat 16 – 22 ton dan panjang 21 – 23 meter berevolusi menjadi dinosaurus berbobot 30 – 50 ton dan memiliki panjang tubuh 30 meter. Kemudian dinosaurus spesies Sauropods berevolusi melebihi kapasitas paru-paru, tulang berongga, dan kemampuan metabolismenya. Lalu dinosaurus karnivora seperti megalosaurus, allosauridae, carcharodontosauridae, neovenatoridae dan tyrannosaurus berevolusi menjadi predator di puncak rantai makanan raksasa.Semua tubuh dinosaurus diyakini akan bertambah besar seiring waktu jika asteroid tidak pernah menghantam Bumi. Namun badan besar itu tidak berjalan bersamaan dengan perkembangan otaknya. Bahkan menjelang Zaman Cretaceous atau 80 juta tahun lalu, otak tyrannosaurus hanya memiliki bobot seberat 400 gram. Otak velociraptor pun hanya memiliki berat 15 gram. Kedua otak itu bahkan lebih ringan dibanding otak manusia yang berbobot rata-rata 1.3 kilogram.Karena itu evolusi dinosaurus diyakini akan berhenti karena gagalnya perkembangan otak mereka. Meski evolusi berhenti, namun ilmuwan yakin dahulu dinosaurus telah hidup dalam kawanannya masing-masing. Kehidupan kawanan menunjukkan kompleksitas kehidupan dinosaurus. Tetapi kehidupan kawanan itu juga akan terhenti karena otaknya yang tidak berkembang. Namun ilmuwan yakin otak dinosaurus dapat terus berkembang. Meski terus berkembang, tetapi hanya sedikit bukti yang menunjukkan dinosaurus dapat berevolusi genius seperti manusia. Berbeda dengan spesies mamalia. Meski mamalia dapat berevolusi, namun spesies itu tidak akan pernah berevolusi menjadi makhluk hidup raksasa. Otak mamalia juga akan tetap berkembang, seperti otak paus pembunuh, paus sperma, paus balin, gajah, macan tutul, dan kera.Karena itu ilmuwan menyatakan evolusi mamalia, termasuk primata tidak dapat dihindari. Di Afrika, wilayah yang diyakini ilmuwan sebagai tempat evolusi manusia, telah mendorong nenek moyang manusia selama tujuh juta tahun untuk dapat bertahan hidup dan menggunakan berbagai alat-alat kuno.Manusia pun diyakini ilmuwan dapat berevolusi karena lingkungan Afrika yang mendorong perkembangan otak, penggunaan alat-alat hingga dapat berjalan tegak.
-
Bagaimana cara Bumi hancur akibat hantaman asteroid? Seperti yang terjadi pada dinosaurus, ketika sebuah asteroid berukuran sangat besar menghantam Teluk Meksiko 66 juta tahun yang lalu, hantaman asteroid yang sangat besar dapat dengan mudah menghancurkan seluruh kehidupan di Bumi.
Tidak seperti Bulan yang mengelilingi Bumi secara penuh, bulan mini ini tiak akan menyelesaikan satu putaran penuh sebelum akhirnya terlempar kembali ke luar angkasa. Asteroid ini merupakan bagian dari kelompok yang dikenal sebagai sabuk asteroid Arjuna, yang memiliki lintasan serupa dengan orbit Bumi di sekitaran Matahari.
Bulan mini seperti ini sebenarnya bukan lagi fenomena yang sangat jarang terjadi. Seperti pada tahun 2020, sebuah bulan mini serupa juga pernah terlihat, namun ukurannya yang kecil membuatnya sulit dideteksi.
Kenapa Tak Bisa Dilihat?
Setidaknya dengan mata telanjang, bulan mini tak bisa dilihat. Bahkan teleskop biasa pun tidak cukup kuat untuk dapat melihatnya. Hanya teleskop kelas profesional yang mampu melihat sekilas 2024 PT5, mengingat ukurannya yang kecil dan kecerahannya yang redup.
Para ilmuwan juga masih belum yakin apakah asteroid ini murni berupa batu angkasa atau mungkin pecahan dari Bulan yang lama terlepas. Yang menarik, bulan mini ini diprediksi akan kembali mendekati Bumi pada tahun 2055, menjadikannya tamu yang jarang, tapi bukan hal yang tidak mungkin terjadi.
Meskipun keberadaannya singkat, bulan mini ini mengingatkan kita akan banyaknya objek langit yang melintas dekat dengan Bumi. Dengan ribuan batuan angkasa yang terus bergerak, para ilmuwan terus memantau pergerakan mereka untuk memahami lebih dalam dinamika tata surya kita.
- Seberapa Besar Kemungkinan Asteroid Menabrak Bumi dalam Waktu Dekat? Begini Kata Ilmuwan
- 4 Asteroid Besar Mendekati Bumi, Ada yang Seukuran Gedung Pencakar Langit, Bahaya jika Hantam Planet Ini
- Ilmuwan Bersukacita, 5 Asteroid ini akan Melintasi Bumi Tidak Lama Lagi
- 30 Juni Peringatan Hari Asteroid Sedunia, Kenali Perannya dalam Tata Surya
Reporter magang: Nadya Nur Aulia