China Mulai Mengembangkan Teknologi 6G Berbasis Satelit, Begini Cara Kerjanya
Pengembangan di sektor teknologi China makin agresif. Termasuk teknologi 6G berbasis satelit.
Pengembangan di sektor teknologi China makin agresif. Termasuk teknologi 6G berbasis satelit.
China Mulai Mengembangkan Teknologi 6G Berbasis Satelit, Begini Cara Kerjanya
China selangkah lebih maju dalam pengembangan teknologi 6G.
Setelah peluncuran roket pembawa Y7 pada bulan Agustus lalu, negara ini akhirnya mengabarkan bahwa mereka telah berhasil menguji perangkat yang dapat meneruskan sinyal cahaya dari satu lokasi ke lokasi lain tanpa mengkonversinya menjadi sinyal listrik.
-
Kapan 6G diharapkan menjadi arus utama? Mengutip Live Science, Minggu, (31/12), Global Systems for Mobile Communications Association (GSMA), akan menjalankan jaringan pada pita mulai dari 2 sampai 4GHZ. Sehingga, nantinya 6G diharapkan dapat menjadi arus sinyal utama pada tahun 2030 nanti.
-
Apa yang dimaksud dengan Starlink? Layanan internet Starlink dari perusahaan SpaceX kini menjadi salah satu layanan internet satelit yang paling besar.
-
Bagaimana Starlink membuat jaringan internet mudah terhubung? Sebab, jaringan yang dikenal sebagai “konstelasi” ini terdiri dari 42 ribu satelit yang akan mengorbit di sekitar Stasiun Luar Angkasa Internasional.
-
Di mana Starlink menawarkan layanan internetnya? Starlink hadir dengan janji memberikan koneksi internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah, bahkan di daerah-daerah terpencil.
-
Kenapa internet cepat penting? Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
-
Apa itu Starlink? Internet satelit Starlink milik perusahaan SpaceX telah melakukan Uji Laik Operasi (ULO). Dengan demikian, Starlink telah mendapatkan Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) dari pemerintah sehingga teknologinya dinilai layak beroperasi secara retail di Indonesia.
Peralatan ini disebut sebagai “spaceborne optical switching technology”. Teknologi ini merupakan perangkat pertama kali diuji pada satelit.
Menurut laporan The Times of India, Selasa (17/10), perangkat yang terpasang pada satelit ini memiliki fungsi kurang lebih seperti cermin. Hal ini dilaporkan oleh tim dari Xian Institute of Optics and Precision Mechanics di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Perangkat ini diklaim mampu menghapuskan fungsi komponen sakelar tradisional.
Sebuah komponen kunci dalam jaringan komunikasi yang bertanggung jawab atas distribusi data ke suatu jalur tertentu.
Secara tradisional, komponen sakelar akan mengubah sinyal cahaya menjadi data digital atau disimulasikan dengan listrik sebagai perantaranya.
Menekan Cost
Selain mengatasi masalah elektronik, perangkat sakelar optik baru milik China ini juga dapat menekan biaya pembangunan fasilitas sakelar khusus. Kapasitas yang didukung perangkat ini juga sangat besar yaitu sebesar 40 Gbps. Peningkatan yang signifikan dari teknologi sakelar tradisional.
Perkembangan dalam bidang-bidang teknologi seperti penginderaan jauh satelit, superkomputasi dengan keterlibatan data berkapasitas tinggi, dan teknologi seluler 6G telah menyebabkan meningkatnya permintaan akan transmisi informasi dengan kecepatan ultra-tinggi dan kapasitas besar.
Mereka menekankan bahwa jaringan komunikasi di masa depan, termasuk teknologi 6G, akan melebihi batasan jaringan yang ada di darat.
Bahkan seharusnya dapat menjadi jaringan global yang menggabungkan simpul-simpul komunikasi di darat.
Transformasi ini sangat penting dalam menghadapi tuntutan masyarakat akan konektivitas yang lebih canggih.