Di Luar Angkasa Astronot selalu Merasa Kenyang, Ini Penyebabnya
Bukan berarti astronot tidak makan, namun ia hanya makan sedikit. Nah inilah penyebabnya.
Bukan berarti astronot tidak makan, namun ia hanya makan sedikit. Nah inilah penyebabnya.
Di Luar Angkasa Astronot selalu Merasa Kenyang, Ini Penyebabnya
Melansir laporan IFLScience pada hari Rabu (27/12), tidak adanya gravitasi di luar angkasa memang membuat para astronot kehilangan massa tulang dan otot.
Hal ini dikompensasi dengan berolahraga secara teratur selama sekitar dua jam per harinya menggunakan treadmill dan mesin berat di Stasiun Antariksa Internasional (ISS).
Namun di balik itu, ada dugaan bahwa para astronot juga kehilangan berat badan karena mereka tidak makan dengan cukup. Hal ini terjadi bukan karena pasokan makanan yang kurang, melainkan karena makanan yang para astronot makan sejatinya melayang-layang di dalam tubuh mereka.
-
Apa saja jenis makanan yang disediakan untuk astronot di luar angkasa? Mengutip laporan Space dan Royal Museums Greenwich, Selasa (24/10), menyatakan bahwa kini, variasi menu di luar angkasa sudah jauh lebih banyak, tetapi dulu tidak seperti ini. Berikut adalah menu makanan astronot saat di luar angkasa: Makanan segar Buah dan sayur didinginkan dalam pesawat ruang angkasa dan dikonsumsi para astronot dalam waktu yang cepat guna menghindari pembusukan. Makanan dengan Radiasi Daging dan susu diberi radiasi pengion sebelum dikemas, guna meningkatkan umur simpan barang. Makanan dengan Kelembapan Sedang Makanan-makanan dengan kelembapan sedang kandungan airnya sedikit, dan teksturnya lembut. Jadi proses yang dilakukan untuk makanan-makanan ini adalah penggaraman atau penjemuran. Makanan Alami Makanan seperti kacang-kacangan, biskuit, dan coklat batangan dikemas secara sederhana. Makanan yang Dapat Dihidrasi Ulang Menghilangkan air dari makanan atau minuman adalah metode standar yang dilakukan agar makanan terhindar dari perkembangbiakan bakteri dan dapat bertahan dengan lebih lama. TermostabilitasProses ini membunuh bakteri dengan cara memanaskannya. Selain itu, minuman seperti teh dan kopi harus diracik terlebih dahulu sebelum dikirimkan, karena tentu saja meracik bubuk krim, gula dan pemanis tidak mungkin dilakukan di luar angkasa. Merica dan garam dicairkan, untuk mengurangi resiko terhirup atau masuk ke dalam mata. Peralatan makan juga telah disediakan di ruang angkasa, dan menurut sebagian besar astronot, yang paling penting adalah sendok dan gunting.
-
Makanan apa yang berbahaya bagi astronot? Makanan ini “Haram” Bagi Astronot di Luar Angkasa, Kalau Dikonsumsi Membahayakan Nyawa Penelitian terbaru mengungkap bahaya astronot mengonsumsi makanan ini. Secara umum, salad baik untuk manusia, jadi menanam sayuran segar di orbit sepertinya merupakan cara terbaik bagi penjelajah luar angkasa untuk tetap sehat.
-
Apa saja yang dilakukan astronot di luar angkasa? Mayoritas astronot yang dikirim ke luar angkasa, 86 persen, menyelesaikan perjalanan dengan setidaknya satu kali orbit mengelilingi Bumi.
-
Apa yang dilakukan astronot saat berada di luar angkasa? Astronot wajib memiliki keahlian: - Memberikan keputusan - Mengemudikan pesawat luar angkasa - Memelihara pesawat luar angkasa - Memberikan layanan medis dan darurat - Berjalan di luar angkasa - Mengoperasikan stasiun luar angkasa - Mengontrol lengan dan mesin robot
-
Bagaimana astronot mencapai luar angkasa? Penerbangan operasional pertama Program Pesawat Ulang-alik pada tahun 1980an membawa gelombang manusia baru ke luar angkasa.
-
Kenapa astronot melakukan eksperimen di luar angkasa? Seringkali astronot melakukan eksperimen untuk mengetahui karakteristik atau potensi gayaberat mikro, untuk mengetahui organisme biologis, hingga fenomena yang terjadi di luar angkasa.
“Saya pikir itu karena makanan tidak mengendap dengan cara yang sama seperti di Bumi, sehingga peregangan lambung Anda – yang mengirim sinyal ke otak Anda untuk mengatakan ‘Anda kenyang, berhenti makan’ – saya pikir itu terpicu lebih cepat dalam keadaan tanpa gravitasi daripada di Bumi,” jelas Scott Smith dari Laboratorium Biokimia Gizi NASA.
Perpaduan tidak makan cukup dan kehilangan massa tulang dan otot semakin memicu berkurangnya berat badan para astronot ketika sedang berada di luar angkasa.
Padahal, makanan juga sangat penting. Apalagi makanan seperti ikan, yang mengandung asam lemak omega-3 yang dapat membantu kesehatan tulang.
Sekarang para astronot dapat memantau makanan mereka melalui aplikasi EveryWear yang bisa diakses melalui tabletnya. Dengan ini, tim di Bumi dapat memantau dan memberitahu para astronot apakah mereka makan dengan cukup.
Caranya cukup mudah, para astronot tinggal memindai kode batang yang ada pada makanan mereka dengan kamera tablet.
Dengan cara ini, mereka dapat mencatat apa yang mereka makan. Memahami bagaimana tubuh manusia memproses makanan di luar angkasa sangat penting untuk kelancaran misi luar angkasa ke tempat-tempat yang jauh, seperti Bulan atau Mars.