Hari Ini 67 Tahun Lalu, Rusia Cetak Sejarah Buat Satelit Pertama yang Sukses ke Luar Angkasa
Kantor berita Rusia TASS melaporkan bahwa satelit Sputnik itu berada pada jarak 560 mil (900 kilometer) di atas Bumi dan mengitarinya setiap satu setengah jam.
Rusia telah meluncurkan satelitnya ke luar angkasa, menjadikannya objek buatan manusia pertama yang berhasil meninggalkan atmosfer Bumi.
Menurut laporan dari kantor berita TASS, satelit yang dikenal sebagai Sputnik kini berada pada ketinggian 560 mil (900 kilometer) dari permukaan Bumi dan menyelesaikan orbitnya setiap satu setengah jam.
-
Kapan satelit Sputnik 1 diluncurkan? Fakta Bumi itu bulat telah dikemukakan oleh para ilmuwan sejak puluhan tahun yang lalu. Hal ini telah dikonfirmasi setelah Uni Soviet meluncurkan satelit Sputnik 1 pada tahun 1957 silam.
-
Siapa yang pertama kali melihat kemiripan antara objek dalam lukisan dengan satelit Sputnik? Steve Mera, ketua Manchester Association of Paranormal Investigation & Training (MAPIT), ikut berpendapat. “Lukisan ini dilukis pada tahun 1600-an dan tidak ada yang benar-benar tahu lukisan apa itu, sampai kita melihat Sputnik, yang merupakan satelit pertama mengelilingi Bumi,” katanya.
-
Apa yang menjadi pencapaian utama dari peluncuran Sputnik 1 pada tahun 1957? Peluncuran Sputnik pada tahun 1957 menandakan tidak hanya kepemimpinan teknis Soviet di bidang baru, tetapi juga kemampuan dan tingkat pengembangan dan produksi rudal besar Soviet.
-
Apa itu lampu gantung Sputnik? Lampu gantung Sputnik adalah desain lampu yang terkenal dengan gaya mid-century modern. Nama "Sputnik" berasal dari satelit Soviet yang pertama kali diluncurkan pada tahun 1957. Desain lampu ini biasanya menampilkan banyak cabang atau "lengan" yang memancarkan cahaya, mirip dengan penampilan satelit tersebut.
-
Siapa astronaut pertama yang berhasil melakukan perjalanan ke luar angkasa? Pada 12 April 1961, astronot Yury A. Gagarin, yang berada di pesawat ruang angkasa Vostok 1, menjadi manusia pertama yang pergi ke luar angkasa.
-
Makanan apa yang dibawa oleh Yuri Gagarin saat pertama kali ke luar angkasa? Dilansir dari IFLScience, Selasa (30/4), makanan pertama yang disantap di luar angkasa oleh Gagarin adalah bubur daging sapi dan hati yang dimasukkan ke dalam tabung logam seperti pasta gigi.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa bola logam tersebut akan terbakar saat memasuki atmosfer kembali, namun mereka berharap dapat menerima data penting sebelum hal itu terjadi.
Uni Soviet dan Amerika Serikat berkomitmen untuk meluncurkan satelit sebagai bagian dari Tahun Geofisika Internasional (IGY), sebagaimana dilaporkan oleh BBC pada Jumat (4/10/2024).
Delegasi dari kedua negara yang terlibat dalam IGY sedang menghadiri acara di kedutaan Rusia di Washington D.C. ketika berita mengenai peluncuran Sputnik mulai menyebar. Dr. Joseph Kaplan, ketua komite IGY dari Amerika Serikat, menyampaikan ucapan selamat kepada Rusia atas "prestasi luar biasa" ini.
Dr. A A Blagonravov, pemimpin delegasi Rusia yang diyakini terlibat dalam persiapan peluncuran, menyebut Sputnik sebagai bulan bayi yang paling sederhana. Ia menjelaskan bahwa satelit tersebut memiliki berat 180 pon (83,5 kg), sebagian besar disebabkan oleh baterai yang dibawanya.
Berat satelit ini memicu spekulasi di kalangan beberapa ahli dari Amerika Serikat bahwa roket yang meluncurkannya mungkin juga memiliki kemampuan untuk mengangkut senjata nuklir sejauh ribuan mil.