Ilmuwan Jepang Buat Robot Bisa Tersenyum, tetapi Senyumannya Malah Bikin Takut
Robot ini bisa tersenyum percis seperti manusia karena ada jaringan kulit hidup yang ditempelkan.
Ilmuwan Jepang telah menemukan cara untuk menempelkan jaringan kulit hidup ke wajah robot dan membuat mereka bisa "tersenyum".
Di masa depan, ini merupakan terobosan yang menjanjikan penerapannya dalam bidang kosmetik dan obat-obatan.
Mengutip Reuters, Jumat (19/7), para peneliti di Universitas Tokyo menumbuhkan sel-sel kulit manusia dalam bentuk wajah dan menariknya menjadi seringai lebar, menggunakan ikatan seperti ligamen yang tertanam.
“Meskipun hasilnya menakutkan, ini merupakan langkah penting menuju pembuatan robot yang lebih mirip kehidupan,” kata pemimpin peneliti Shoji Takeuchi.
“Dengan memasang aktuator dan jangkar ini, manipulasi kulit hidup dapat dilakukan untuk pertama kalinya,” tambahnya.
-
Bagaimana robot anjing belajar melukis? Pilat mengajari robot anjing untuk memegang kuas di “mulut” mereka dan menggerakkannya melintasi kanvas besar menjadi sebuah seni abstrak. Mereka menggunakan sensor, kamera, dan kecerdasan buatan untuk memahami dan menavigasi lingkungan sekitar.
-
Mengapa para ilmuwan membuat robot yang bisa melompat sangat tinggi? Para ahli mengembangkan teknologi lompat tinggi untuk menjelajahi medan rumit yang mungkin sulit dilalui oleh teknologi robot lain, seperti gua dan hutan.
-
Apa yang dilakukan robot ini? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
-
Bagaimana cara para ilmuwan melatih cacing robot tersebut? Dalam studi ini, para peneliti melatih AI untuk mengarahkan cacing Caenorhabditis elegans sepanjang satu milimeter menuju tambalan Escherichia coli di sebuah piring berukuran empat sentimeter.
-
Mengapa para ilmuwan membuat robot dari sel manusia? Ada tujuan tertentu mengapa para ilmuwan ingin menciptakan robot dari sel manusia. Para ilmuwan di Amerika Serikat (AS), menciptakan robot yang berasal dari sel tubuh manusia. Robot yang bernama Anthrobots ini digunakan sebagai alat untuk terapi, penyembuhan dan regenerasi sel baru pada tubuh manusia.
-
Apa yang membuat robot bisa berjalan seperti manusia? Analisis intensif terhadap sirkuit saraf ini, khususnya yang mengendalikan otot-otot pada fase mengayun kaki, mengungkap elemen penting dari strategi efiisiensi energi.
Robot tersenyum, yang ditampilkan dalam penelitian yang dipublikasikan secara online bulan lalu oleh Cell Reports Physical Science.
Perlu diketahui, penelitian ini dilakukan adalah hasil riset selama satu dekade oleh Takeuchi dan laboratoriumnya tentang cara terbaik menggabungkan mesin biologis dan buatan.
“Jaringan hidup memiliki banyak keunggulan dibandingkan logam dan plastic mulai dari efisiensi energi otak dan otot hingga kemampuan kulit untuk memperbaiki dirinya sendiri,” ujarnya.
Ke depan, para peneliti bertujuan untuk menambahkan lebih banyak elemen pada kulit yang dikembangkan di laboratorium, termasuk sistem peredaran darah dan saraf.
Hal ini dapat mengarah pada platform pengujian yang lebih aman untuk kosmetik dan obat-obatan yang diserap melalui kulit.
Hal ini juga dapat menghasilkan penutup yang lebih realistis dan fungsional untuk robot.
Namun, masih ada tantangan untuk menghilangkan perasaan aneh atau menakutkan yang ditimbulkan oleh mesin yang tidak sepenuhnya meyakinkan.
"Masih ada sedikit hal yang menyeramkan," lugas Takeuchi.