Ilmuwan Menduga Ada Hujan Berlian di Planet ini
Terungkap bahwa hujan berlian jauh lebih sering terjadi di planet lain daripada yang dibayangkan.
Terungkap bahwa hujan berlian jauh lebih sering terjadi di planet lain daripada yang dibayangkan.
Ilmuwan Menduga Ada Hujan Berlian di Planet ini
Baru bulan lalu para ilmuwan mengetahui bahwa 'sumber berlian' dapat terlempar ke permukaan bumi sebagai bagian dari peristiwa geologis besar.
Kini, terungkap bahwa hujan berlian jauh lebih sering terjadi di planet lain daripada yang dibayangkan. Kok bisa?
-
Planet kesembilan itu seperti apa? Planet kesembilan kemungkinan berada 20 kali lebih jauh dari matahari dibandingkan Neptunus. Selain itu, objek langit yang misterius ini diperkirakan memiliki massa sepuluh kali lipat dari bumi, dan cahaya memerlukan waktu empat hari untuk menjangkaunya.
-
Kapan planet ini ditemukan? Pada awal tahun 2000-an, data yang diperoleh dengan menggunakan instrumen Ultra-Violet-Visual Echelle Spectrograph (UVES) pada Very Large Telescope milik European Southern Observatory menunjukkan bahwa WD0032-317 sedang bergerak dan nampak seperti ditarik-tarik oleh bintang yang mengorbit.
-
Siapa yang yakin Planet Kesembilan itu ada? Dalam jurnal yang akan dimuat di The Astrophysical Journal Letters, Michael Brown, seorang profesor astronomi planet di California Institute of Technology, menyatakan bahwa kemungkinan besar planet sembilan memang ada.
-
Siapa yang mengatakan bahwa planet ini seperti teka-teki? “Planet ini benar-benar seperti sebuah teka-teki,” kata Vivien. Pasalnya, kata dia, LTT9779b ditemukan di wilayah yang disebut ‘gurun Neptunus’, di mana planet seukurannya seharusnya tidak ditemukan.
-
Planet seperti bola mata manusia itu seperti apa? Planet ekstrasurya yakni planet yang keberadaannya di luar tata surya Bima Sakti. Planet seperti bola mata raksasa ini tidak “berubah” seperti Bumi. Jika Bumi ada siang dan malam, planet bola mata tidak ada.
-
Bagaimana alien bisa bepergian ke luar angkasa? Mengutip Indy100, Rabu (27/3), artikel penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of British Interplanetary Society menginvestigasi berbagai faktor yang mungkin dihadapi oleh peradaban asing di berbagai objek astronomi.
Mengutip Indy100, Jumat (2/2), sebuah studi baru yang diterbitkan di Nature Astronomy, mengungkapkan bahwa kondisi cuaca ekstrem yang melibatkan presipitasi batu mulia atau berlian mungkin relatif umum terjadi di luar angkasa.
Para ilmuwan telah mempelajari proses di balik pembentukan berlian.
Dari proses mempelajari itu, mereka menemukan bahwa meskipun berlian masih membutuhkan tekanan yang sangat besar dan suhu yang sangat tinggi untuk membuatnya, kondisi yang diperlukan tidaklah ekstrim seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Artinya, banyak planet gas yang dijuluki “mini-Neptunus” mungkin memiliki hujan berlian yang secara gagasannya cukup sulit untuk dipahami.
Siegfried Glenzer dari SLAC National Accelerator Laboratory mengatakan tentang temuan ini.
Menurut mereka, penemuan inovatif ini tidak hanya memperdalam pengetahuan tentang planet es lokal, namun juga memiliki implikasi untuk memahami proses serupa di exoplanet di luar Tata Surya
Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
- Ilmuwan Temukan Planet yang Mirip Bumi, Bisakah Manusia Pindah ke Sana?
- Ilmuwan Mulai Beri Peringatan Keras soal Kiamat
- Ilmuwan Temukan Planet Baru yang Bisa Ditinggali Manusia
- Ilmuwan Salah Sangka Benda Aneh ini Dikira Sampah Luar Angkasa, Ternyata Petunjuk Penting Manusia untuk Bisa Hidup Antar Planet
Mungo Frost, dari SLAC National Accelerator Laboratory, mengatakan:
“Ini mungkin memicu pergerakan di dalam es konduktif yang ditemukan di planet-planet ini, sehingga mempengaruhi pembentukan medan magnetnya.”