Ilmuwan Meyakini Ada Hubungan Masa Depan Pengaruhi Hasil di Masa Lalu
Umumnya masa lalu akan memengaruhi masa depan seseorang. Namun seorang ilmuwan Fisika dari Universitas San Jose menyebut sebaliknya. Tindakan di masa depan juga akan memengaruhi hasil di masa lalu. Ilmuwan nyentrik ini bernama Kenneth Wharton.
Umumnya masa lalu akan memengaruhi masa depan seseorang. Namun seorang ilmuwan Fisika dari Universitas San Jose menyebut sebaliknya. Tindakan di masa depan juga akan memengaruhi hasil di masa lalu. Ilmuwan nyentrik ini bernama Kenneth Wharton.
Dilansir Vice, Selasa (21/3), ia beserta timnya telah menerbitkan penelitian tentang retrokausalitas. Retrokausalitas intinya adalah konsep sebab dan akibat di mana suatu akibat mendahului penyebabnya dalam acuan waktu.
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu ‘lytic viruses’.
-
Dimana para ilmuwan mengambil inti es yang berisi virus purba? Pada 2015 tim peneliti internasional menjelajah ke Gletser Guliya yang terpencil di Dataran Tinggi Tibet di Himalaya untuk mengumpulkan inti es sepanjang ratusan meter.
-
Kenapa ilmuwan meneliti virus purba di Himalaya? Penelitian itu memberi gambaran singkat tentang bagaimana virus beradaptasi dengan perubahan iklim selama ribuan tahun.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang dipelajari dalam ilmu biologi? Biologi adalah studi tentang organisme hidup dan bagaimana mereka menjalani proses kehidupan.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
"Jika Anda berpikir hal-hal terkait waktu harus simetris, ada argumen yang harus dibuat bahwa Anda memerlukan beberapa retrokausalitas untuk memahami mekanika kuantum dengan cara simetris waktu," kata Emily Adlam, salah satu tim Wharton dari Institut Filsafat Rotman Universitas Barat.
Meninjau ulang eksperimen pemikiran umum, menyimpulkan bahwa ada efek kuantum non-lokal yang menyebabkan partikel dihubungkan melintasi jarak yang sangat jauh. Sederhananya muncul adanya teori sebab akibat.
Namun lain hal dengan pendukung retrokausalitas. Dalam penelitannya itu, mereka melihat ada partikel-partikel menampilkan korelasi yang muncul dari masa lalu. Inilah yang kemudian menjadi dasar ketertarikan mereka meneliti lebih jauh.
Perlu dipahami bahwa kebalikan tidak sama dengan perjalanan waktu. Model ini tidak memprediksi bahwa sinyal atau objek dapat dikirim ke masa lalu, karena nyatanya sampai hari ini kita tidak pernah menerima pesan dari masa depan.
Untuk itu, para ilmuwan yang bekerja pada retrokausalitas akan terus mengembangkan model teoretis baru dengan mencoba menjelaskan semakin banyak fenomena eksperimental. Tujuan akhirnya adalah konsep ini mampu membuktikan masa depan yang dapat mempengaruhi masa lalu.
Reporter magang: Safira Tiur Margaretha
(mdk/faz)