Ilmuwan Teliti Apa yang Ada di Dalam Bulan, Ternyata Ini Isinya
Berikut adalah isi di dalam Bulan yang baru saja ditemukan ilmwuan.
Para ilmuwan membuktikan bahwa bulan bukanlah berisi dari keju ataupun produk susu lainnya. Melainkan bulan ada sebuah bola padat dengan kepadatan yang cukup mirip dengan besi.
Mengutip Indy100, Senin (2/12), astronom Arthur Briaud, yang memimpin penelitian ini mengatakan, "Hasil penelitian kami mempertanyakan evolusi medan magnet bulan berkat demonstrasi keberadaan inti dalam dan mendukung skenario pembalikan mantel global yang memberikan wawasan substansial tentang garis waktu pemboman bulan dalam miliaran tahun pertama tata surya."
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di Bulan? Baru kali ini ilmuwan menemukan hal-hal yang tidak biasa saat mereka mengamati Bulan. Bulan dipenuhi dengan berbagai macam sisa benda luar angkasa yang sudah ditinggalkan dan rusak. Benda-benda itu berasal dari kecelakaan berbagai macam misi yang dijalankan oleh sejumlah badan antariksa. Namun, dari berbagai sisa benda yang ada, terdapat dua benda yang tinggal dan membentuk dua kawah besar di Bulan.
-
Dimana penelitian tentang tanah Bulan dilakukan? Simulasi Percobaan ini dilakukan dalam sebuah simulasi yang dibuat oleh Badan Antariksa Eropa (ESA). Tanah yang dipakai juga bukan tanah Bulan sungguhan.
-
Apa hasil penelitian tentang inti Bulan? Penelitian itu mengungkapkan bahwa Bulan memiliki inti berupa bola padat. Kepadatannya pun mirip seperti besi.
-
Bagaimana ilmuwan mempelajari inti Bulan? Teknik penelitian yang digunakan meliputi analisis gelombang akustik yang dihasilkan oleh gempa di permukaan Bulan.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di permukaan Bulan? Ilmuwan mengonfirmsi penemuan gua bawah tanah di Bulan, tidak jauh dari lokasi di mana Neil Armstrong dan Buzz Aldrin mendarat 55 tahun lalu.
-
Siapa yang memimpin penelitian tentang gua di Bulan? Ilmuwan Italia yang memimpin penelitian ini menyampaikan pada Senin (15/7), ada bukti gua yang cukup besar, dapat diakses dari lubang terdalam yang diketahui di Bulan.
Tim tersebut kemudian mempelajari lebih dalam terkait material interior melalui gelombang akustik yang dihasilkan oleh gempa bumi. Mereka berharap bahwa penemuan ini bisa membantu pengetahuan manusia tentang sejarah bulan dan tata surya.
Mengingat pada luar angkasa, pakaian luar angkasa yang dirancang oleh brand ternama Prada dan kolaborasinya bersama Axiom Space, akan digunakan pada misi bulan yang akan datang. Misi tersebut adalah Misi Artemis III NASA, yang akan menjadi pendaratan di bulan pertama sejak terakhir Apollo 17 di tahun 1972.
"Kami meneruskan warisan NASA dengan merancang pakaian antariksa canggih yang akan memungkinkan astronot beroperasi dengan aman dan efektif di bulan," kata Mike Suffredini, presiden dan CEO Axiom Space melalui pernyataannya.
"Pakaian antariksa Artemis III milik Axiom Space akan siap menghadapi tantangan rumit di kutub selatan bulan dan membantu mengembangkan pemahaman kita tentang bulan agar bisa bertahan lama di sana," tambahnya.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia